Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Minggu, 04 Desember 2011

Waspadai Kejahatan Di Sekitar Anda

Jember – Indonesia. Sering kita mendengar dan melihat melalui berbagai media massa tentang suatu aksi kejahatan. Entah itu perampokan, penodongan, pencurian, penipuan serta aksi kejahatan seksual seperti pencabulan dan pemerkosaan. Beberapa aksi kejahatan tersebut, meskipun tidak selalu disertai oleh kekerasan, penulis rasa cukup meresahkan. Apalagi jika aksi kejahatan tersebut disertai tindak kekerasan.

Sebagaimana pesan bang napi yang menegaskan bahwa "kejahatan terjadi karena ada peluang atau kesempatan, jadi waspadalah, waspadalah!!". Memang, peluang terjadinya kejahatan bisa datang dari mana saja. Peluang bisa muncul di mana saja dan oleh siapa saja. Waspada adalah kunci utama untuk menghindari diri dari aksi kejahatan. Namun, mengenali peluang kemungkinan penyebab kejahatan juga merupakan hal penting yang perlu untuk dicermati.

Peluang terbesar munculnya aksi kejahatan, percaya atau tidak, justru berasal dari diri kita sendiri. Gaya hidup mewah dengan menonjolkan perhiasan emas yang meriah di sekujur tubuh; menenteng handphone yang mahal meskipun ada saku baju; menenteng dompet besar dan mewah; hampir 100% menciptakan peluang aksi kejahatan penjambretan, penodongan maupun penipuan bermodus hipnotis.

Gaya berbusana seksi dengan baju "kurang bahan"; berdandan secara berlebihan dan tampil agak vulgar; diyakini 99,9 % menciptakan peluang aksi kejahatan seksual berupa pemerkosaan, pencabulan maupun penculikan. Meskipun tidak sepenuhnya yang berbusana tertutup dipastikan luput dari aksi kejahatan sejenis ini. Faktor lingkungan yang sepi lebih menjadi pelengkap terjadinya peluang aksi kejahatan seksual.

Kelelahan dalam pekerjaan, dalam perjalanan dan kelelahan pikiran karena menumpuknya permasalahan; diyakini hampir 99 % mampu menciptakan peluang aksi kejahatan penipuan, perampokan, penodongan maupun kejahatan seksual. Tidak hanya itu saja, kemungkinan paling tragis dari semua peluang aksi kejahatan di atas adalah aksi pembunuhan.

Berikut adalah contoh beberapa kasus aksi kejahatan yang memanfaatkan peluang;

  1. Hari Jum'at, 2 Desember 2011. Seorang tetangga dari keluarga besar penulis, mengalami musibah penipuan dengan kerugian berupa perhiasan emas 10 gr. Kronologisnya adalah sebagai berikut: Sejak pagi hari, korban yang memiliki kebiasaan menggunakan perhiasan emas, bekerja mondar-mandir mengusung kayu bakar dari kebun menuju rumahnya yang berjarak 500 meter. Dalam kegiatan tersebut, korban tidak menyadari kalau dirinya sedang diamati oleh pelaku. Pada saat si korban mengusung tumpukan kayu terakhir, si pelaku kejahatan diam-diam mengikutinya dari belakang. Setibanya di rumah, pelaku menepuk pundak korban dan menyampaikan berita kalau si korban mendapatkan hadiah setumpuk sabun cuci.


     

    Pelaku juga mengatakan kalau si korban bakal mendapatkan 1 karung beras sambil menunjuk ke arah motor pelaku yang memang ada sekarung beras di sana. Si korban yang memang kelelahan sehabis bekerja, tentu saja merasa senang mendapatkan hadiah tersebut. Pelaku tak henti-hentinya mengajak si korban mengobrol dan kemudian menyarankan kepada korban untuk melepas seluruh perhiasan emas yang menempel di tubuh korban, dengan alasan demi keamanan. Pelaku kemudian meminta korban untuk menyimpan perhiasan tersebut di dalam kamar. Pelaku mengikuti korban ke dalam kamar dan menyarankan dimana letak yang paling aman.


     

    Kemudian kedua orang tersebut kembali ke depan untuk membuka dan membagi hadiah. Pada saat kesibukan tersebut, pelaku meminta ijin untuk ke kamar kecil, padahal sebenarnya si pelaku masuk kamar untuk mengambil perhiasan si korban. Si korban yang sedang membuka dan mengguntingi sabun cuci hadiah tentu tidak menyadari hal itu. Tak lama kemudian pelaku keluar dan langsung menuju ke motornya dengan mengatakan kalau baru saja di telpon oleh temannya untuk mengambil hadiah yang lainnya.


     

    Setelah berselang sejam lamanya, pelaku tidak kembali. Korban baru menyadari kalau sudah menjadi korban kejahatan. Emas 10 gr hanya ditukar oleh 1 kardus sabun cuci.


     

  2. Satu minggu sebelum kejadian di atas, kejadian hampir serupa juga dialami oleh tetangga dari kakak kandung Ibu Mertua penulis. Kerugiannya juga sama, emas 10 gr. Namun kejadiannya bukan karena penipuan melainkan penodongan. Kronologisnya adalah sebagai berikut: malam itu, suami korban keluar untuk menghadiri kondangan di rumah tetangga. Selang beberapa lama, datang seorang pria yang mengatakan kalau ban sepeda motornya kurang angin dan berniat meminjam pompa tangan. Korban yang tidak menaruh curiga langsung meminjamkan kepada pelaku.


     

    Setelah selesai memompa, pelaku menanyakan dimana letak pompa tersebut sambil terus menyelonong masuk rumah. Korban sertamerta mengikuti dan menunjuk tempat pompa. Pompa diletakkan oleh pelaku dan langsung membekap korban sambil mengeluarkan senjata tajam. Tanpa perlawanan, kalung emas 10 gr langsung dibawa kabur oleh pelaku. Ini adalah kali kedua korban menjadi target kejahatan setelah sebulan sebelumnya menjadi korban penipuan dengan modus mirip pada ilustrasi a.

Dari dua cerita di atas, jelaslah bahwa, pemakaian perhiasan secara menyolok, kelelahan setelah bekerja dan lingkungan yang sepi bisa menjadi pemicu munculnya peluang aksi kejahatan. Nah, agar kejadian seperti di tuliskan di atas tidak menimpa pembaca sekalian, berikut adalah tipsnya;

  1. Jangan pernah sekalipun memakai perhiasan secara berlebihan, meskipun itu ketika di lingkungan rumah. Ingat perhiasan hanya untuk disimpan.
  2. Jangan pernah sekalipun menerima tamu orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya, terutama pada saat keadaan di rumah sedang sepi.
  3. Jangan pernah sekalipun bepergian seorang diri. Setidak-tidaknya bawalah satu teman atau lebih yang memiliki keahlian beladiri maupun keberanian.
  4. Yang paling penting adalah; kenali lingkungan dimana anda berada, karena peluang kejahatan bisa muncul dari mana saja dan di mana saja. Waspadah adalah kuncinya!!!

Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya....

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Berbagai Sumber | Copyright@2011 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar