Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Kamis, 01 Desember 2011

Seharusnya Dunia Bisa Damai

Jember – Indonesia. Damai adalah tenang, nyaman dan menyenangkan. Dalam bahasa inggris, damai adalah "peace" yang bermakna tenang dan bukan "pieces" yang bermakna satuan, serpihan atau pecahan. Berdamai adalah bersatu.

Begitu mudahnya kata damai, nyaman, tenang dan bersatu, namun ternyata penerapannya terasa sangat sulit. Berat sekali untuk mewujudkan perdamaian. Kenyataannya, perang demi perang tak kunjung berhenti. Konflik demi konflik tak kunjung teratasi. Insiden demi insiden datang silih berganti dalam bingkai berita televisi.

Sebenarnya, apa sih permasalahan kita sehingga harus berperang? Harus berkonflik? Harus berselisih? Darah kita sama-sama merah. Tulang kita juga sama-sama putih. Kita juga sama-sama bernapas dalam atmosfer bumi. Kita hidup sama-sama di atas sebuah planet bumi, pun pada saat kita mati juga dikubur di dalam tanah bumi.

Dengan segala persamaan tersebut, mengapa pula kita masih mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya sepele? Mengapa dengan mudahnya darah tertumpah hanya karena ego dan alasan-alasan irrasional? Memang, diantara kita ada yang berbeda. Baik warna rambut, warna kulit, warna mata, bahasa, dan sebagian besar lainnya. Namun perbedaan tersebut hendaknya jangan dijadikan alasan untuk saling bermusuhan dan menumpahkan darah.

Perbedaan tersebut hendaknya dijadikan sebagai pelengkap hidup sebagaimana jika ada pria, pasti ada wanita. Ada hidup, pastilah ada mati. Ada tinggi, pasti ada rendah. Sebuah hal yang wajar kiranya. Coba bayangkan sejenak, bagaimana keadaan kita jika di belahan bumi manapun tidak ada sedetikpun perselisihan, tidak ada sebutirpun peluru dilontarkan, tidak ada darah setetespun yang tertumpah; pasti terasa indah bukan?

Bayangkan saja jika setiap manusia di belahan bumi manapun selalu tersenyum ramah dan merangkul erat dalam damai, setiap siapapun yang ditemuinya. Bayangkan pula jika setiap manusia dengan ringan tangan tanpa pamrih tidak mau kehilangan momen untuk menolong orang lain yang berada dalam kesusahan. Tentu sangat indah bukan?

Wahai warga bumi, kita adalah satu! Kita satu saudara dalam sebuah rumah yang bernama bumi. Kita bukanlah musuh bermusuh. Kita bukanlah target peluru....

Ah, sudahlah. Percuma ngomong tentang perdamaian jika tidak ada niat baik bagi kita semua untuk saling damai. Percuma kita ngomong dan berpanjanglebar membicarakan perdamaian jika di dalam persatuan bangsa-bangsa masih menjunjung egoisme adikuasa dengan hak vetonya. Selama hak veto masih bercokol di PBB, kepentingan perdamaian tidak akan pernah bisa tercapai dengan murni. Ada resolusi tentang sebuah arah perdamaian yang disetujui oleh semua negara non pemilik hak veto, namun karena resolusi tersebut dianggap mengancam kepentingan ekonomi, politik maupun sosial dari negara pemilik hak veto, (karena desakan produsen peralatan militer misalnya) maka sudah dipastikan jika resolusi tersebut gagal dilaksanakan karena veto!

Yang terakhir; seharusnya dunia bisa damai. Seharusnya dunia bisa tenang dan nyaman. Seharusnya kita semua satu saudara. Tapi apa boleh buat? Kalaupun dunia belum bisa damai, kalaupun dunia belum bisa tenang dan nyaman, setidaknya Indonesia cukup damai, tenang dan nyaman. Kalaupun Indonesia ketularan dunia yang berselisih? Setidaknya kita masih bisa hidup damai dengan keluarga kita. Dan kalaupun dalam keluarga kita juga ketularan penuh dengan perselisihan? Setidak-tidaknya kita masih bisa hidup damai, nyaman dan tenang dengan hati dan jiwa kita sendiri.

Kalaupun hati kita juga sulit memberikan kedamaian dan ketenangan? Janganlah sangsi dan ragu karena setidak-tidaknya pada akhir kehidupan, kita pasti akan tenang dan nyaman di rumah baru kita. Di alam akhirat tentunya...

Ingatlah selalu; " Setiap hati yang tenang dan damai akan selalu membawa benih-benih damai bagi siapapun"

Sampai jumpa di artikel selanjutnya...

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Pakdhe U | Copyright@2011 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar