Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Rabu, 14 Desember 2011

Wanita Berpengaruh Bagi Sang Kelana

**Hentikan perang saat ini juga! Stop war right now!**

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Sang kelana, adalah sebutan yang tepat bagi penulis. Karena, berkelana dan mengembara tiada henti untuk mencari wawasan pengetahuan seluas-luasnya, seolah sudah menjadi darah dan daging dalam kehidupan penulis. Mengembara, dalam pengertian sederhana, bisa diartikan sebagai bentuk upaya penjelajahan terhadap sudut-sudut sempit cakrawala yang diindikasikan tersimpan potensi ilmu pengetahuan di dalamnya.

Dalam berkelana dan mengembara, tentu dibutuhkan ketegaran, kedisiplinan, keberanian dan tekad kuat untuk bangkit berjaya. Semua hal tersebut tidak dengan mudah dicapai tanpa campur tangan wanita hebat dan berpengaruh. Untuk itu, dalam artikel ini penulis mencoba untuk menghadirkan cerita tentang wanita-wanita tersebut serta seberapa besar pengaruhnya terhadap penulis, atau sang kelana.

YP. Rachma. Wanita ini sangat berjasa dalam kehidupan penulis, karena wanita ini adalah ibu kandung penulis. Dengan tenaga dan pikirannya, beliau ikhlas membesarkan penulis sekaligus memberikan bekal pendidikan yang layak sampai penulis menjadi seperti saat ini. Thank's Mom, you are the best! Tanpa adanya wanita pertama ini, dunia tidak akan pernah mendapatkan penulis.

Nora Verawati. Berkat wanita cantik ini, penulis mengenal rasanya jatuh cinta. Meskipun tidak bisa sepenuhnya dikatakan sebagai cinta yang murni, karena cuma cinta monyet, perasaan cinta yang begitu indah pada masa itu secara tidak langsung memunculkan bakat penulis dalam hal sastra, khususnya puisi. Sayangnya, dengan gadis ini, cinta penulis harus bertepuk sebelah tangan. Sebuah pelajaran besar untuk bersabar.

Ida Kusumawati. Untuk pertamakalinya penulis mengenal kerasnya persaingan dan pahitnya mengalah untuk menang, lewat pengaruh besar wanita ini. Waktu itu, penulis yang sebenarnya mempunyai nilai tertinggi dalam sebuah kompetisi, diminta untuk mengalah kepada wanita ini. Sebenarnya nilai wanita ini berada di bawah nilai penulis, namun karena kedudukan orang tuanya (begitu menurut Kepala Sekolah) adalah perangkat desa, yang kemungkinan membawa dampak buruk bagi reputasi mereka jika anaknya nomer dua, maka dia yang menang. Peristiwa itu masih membekas sampai detik ini, dan oleh karenanya penulis sangat membenci adanya patgulipat prestasi atau kecurangan apapun. Thank's to this women, that make me stronger than before and switch me to be hate all deceit.

Lusy Satieva Devi. Wanita cantik dan bersahaja yang satu ini, berjasa mengenalkan penulis kepada perasaan cinta yang lebih mendalam. Dengan perasaan yang dalam tersebut, penulis menjadi terlatih mengolah kata-kata romantis menjadi rangkaian puisi yang indah dan senantiasa penulis hadiahkan untuk wanita istimewa ini. Sayang, karena bayangan kegagalan terdahulu, penulis tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan sejati kepadanya, kecuali melalui secarik kertas berisi puisi cinta nan romantis.

Bersama Oryza (sebutan khusus penulis buat Lusy), penulis sempat merasakan kedamaian, kehangatan dan keindahan romantis, meskipun lebih cenderung kepada hubungan kakak adik, sebagaimana yang dia tunjukkan kepada penulis. Meskipun begitu, tak henti-hentinya penulis membuatkannya secarik puisi cinta, sehingga sampailah pada titik dimana kami harus berpisah karena fitnah dari orang yang tidak menghendaki hubungan kami. Setidaknya, dia telah menjadikan penulis lebih mahir mengolah kata. Thank's to Oryza, that bring me to the edge of fantastic love. I promise, will keep that love story onto my emerald case.

Swandari Safrida. Jatuh cinta pada pandangan pertama adalah pengalaman penulis terhadap wanita cantik yang satu ini. Setelah lama tenggelam dalam kekecewaan bersama Oryza, akhirnya penulis bertemu Ais (panggilan khusus Swandari) pada saat berkelana di kota Malang. Ais lebih tepat disebut sebagai obat atas segala sakit dalam hati. Bersama wanita ini, penulis terbentuk menjadi sosok pujangga sekaligus pecinta gila. Meskipun tetap saja, keberanian untuk mengungkapkan perasaan cinta masih terbelenggu oleh bayangan kegagalan masa lalu.

Episode bersama Ais adalah episode yang berat, karena wanita ini tidak pernah mengungkapkan perasaannya baik secara tertulis maupun gesture. Padahal hampir setiap hari penulis membombardirnya dengan puisi-puisi serta surat cinta. Serasa hampir gila menantikan jawaban dari bibir mungil wanita ini. Entahlah, mungkin memang penulis yang masih terlalu bodoh dalam memahami bahasa hati seorang Ais. Bagaimanapun juga, Ais sudah mengajarkan tentang perjuangan meraih cinta dan membentuk karakter penulis menjadi lebih tegar. Thank's Ais, for your influence to my great hope of love. You are the greatest part of my life.

Widiyanti Nur Hardhini. Adalah sosok yang berjasa dalam pendampingan penulis selama berjuang meluluhkan hati Ais. Kak Yanti (begitu penulis menyebutnya) adalah sosok yang ideal untuk tempat berdiskusi dan meminta pendapat kedua dalam setiap hal yang muncul selama proses penaklukan Ais. Dia adalah wanita yang telah mengajarkan kesabaran, kehati-hatian dalam bertindak dan kekuatan atau kebesaran jiwa dalam menaklukkan cinta. Thank's Sist, thank's a lot.

Niken Chrisnawati. Setelah lama meninggalkan Kota Malang yang penuh romantika, penulis berkelana ke Kota Jember. Di kota ini, penulis bertemu dengan ien (sebutan untuk Niken) untuk pertama kalinya. Pada awalnya sosok ien tidak mampu mengusik hati penulis, yang sebenarnya cukup terluka setelah gagal menaklukkan Ais. Namun, karakter tegas dan keibuan dari ien, ditambah dengan seringnya waktu bersama, sedikit membuka peluang untuk mencintai wanita ini. Kebiasaan penulis untuk menulis puisi sebenarnya masih tetap berlangsung, meskipun tidak sedang mencintai seseorang. Sosok ien, lebih banyak menjadi sumber inspirasi bagi penulis untuk menghasilkan karya. Meskipun pada akhirnya, penulis juga berusaha untuk menaklukkan hati si wanita putih ini. Usaha penulis masih sama seperti masa-masa sebelumnya, yaitu gagal. Biarpun begitu, ien tetap menjadi bagian dari peristiwa jatuh bangunnya hati penulis. Lovely ien, you never know how i love you, till you reach my heart and took the key of secret, than put it to your soul. Thank's to be my part of love.

Freiya Prinsa Fitri. Gadis manis yang mungil, datang setelah episode ien berakhir tanpa hasil. Kelembutan suara, kecantikan yang terpancar dan sesuatu yang misterius, sanggup menggugah hati penulis yang sempat terkulai. Begitu memandang wajah Alejandro (sebutan untuk Freiya), penulis seolah menemukan hati yang hilang. Terdorong oleh rasa penasaran, penulis menguatkan hati untuk mencoba menaklukkan kedalaman hati Alejandro. Waktu dan tempat dirancang untuk mengungkapkan semua perasaan cinta, meski hati masih diliputi ragu akan misteri di balik Alejandro.

Ternyata misteri tersebut terungkap saat penulis mencoba mengorek keterangan tentang tempat tinggal dia. Misteri tersebut adalah; pada kenyataannya Alejandro adalah adik kandung dari Oryza. Pantas saja, setiap memandang wajahnya, seolah ada sepenggal hati yang pernah hilang. Selama kecil, Alejandro di asuh oleh neneknya sehingga saat penulis mendekati Oryza, kakaknya, penulis tidak pernah bertemu.

Terlanjur hancur, penulis tetap nekat mengungkapkan perasaan kepada wanita ini. Hasilnya persis seperti yang sudah ditebak, yaitu gagal. Entah karena memang tidak mencintai, atau tidak enak sendiri karena sang kakak dulu pernah bersalah kepada penulis, penulis tidak dan tidak ingin tahu. Berkat kejadian ini, penulis mendapatkan pelajaran berharga, yaitu cinta tidak harus memiliki. Jujur, bersama Alejandro dan Oryza, cinta dalam hati penulis menjadi tumbuh dan bersemi. Meskipun cinta tersebut bukan untuk dimiliki. Alejandro, let me with my love, keep this amazing story of love, onto my emerald case, that i just do it to your Sister.

Merak Kecil. Adalah satu-satunya wanita yang mampu menjawab semua galau dalam hati. Dia sanggup mengobati dalamnya luka hati penulis. Begitu berjasanya dia, bahkan nama aslinya tidak bisa penulis sebutkan di sini. Merak Kecil adalah wanita pertama dan semoga menjadi yang terakhir, yang bersedia menjawab cinta hati sang kelana. Ya, dia adalah istri tersayang. Istri pertama dan terakhir. Istri yang kelak menjadi ibu dari anak-anak sang kelana. Jikalau ingin melihat kecantikannya, dia adalah wanita yang berpose bersama penulis dalam profil Blog ini. Terimakasih sayang, terimakasih merak kecil, karena sudah menyambut cintaku dan membawanya ke tepian romantika sanubari. Terimakasih atas semua limpahan dan curahan cintamu padaku. Terimakasih sudah menerimaku apa adanya dan semoga menjadi ibu yang baik.

Demikianlah artikel dalam edisi kali ini, semoga menjadikan manfaat bagi semuanya. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya....

**Hentikan perang saat ini juga! Stop war right now!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : MS Word 2007 | Sumber : Pengalaman Pribadi | Copyright@091211/2206 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar