Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Minggu, 25 Desember 2011

Mengenal Lebih Jauh Tentang Makna Hidup

Pakdhe U, Jember-IDN. Hidup, oleh sebagian orang, sering dimaknai secara sederhana. Bahkan ada diantara mereka yang nyaris tidak memberikan makna apa-apa bagi hidup mereka. Hidup, yang kata sebagian orang adalah hanya sekedar mampir minum, alias cuma sebentar, justru sering disalah-artikan untuk berbuat sesukanya.

“Selagi masih hidup, kapan lagi bisa bersenang-senang?”

“Untuk apa memikirkan yang masih belum tentu, toh kita nikmati saja yang sudah ada lebih enak?!”

Padahal, jika kita bisa sedikit lebih meluangkan waktu untuk memaknai hidup kita, kita akan merasakan kenikmatan yang sesungguhnya. Tidak percaya? Coba lihat disekeliling anda. Pernahkah anda memperhatikan hal-hal kecil yang samasekali tidak terlintas dalam pikiran anda?

Photo-0125

Kadang, jika kebetulan ada waktu senggang, penulis sering memperhatikan tingkah polah “Buleng,” kucing manis yanng gambarnya nongol di sebelah. Kucing milik Kakak Ipar penulis ini, seolah mengerti dan paham rasa terimakasih. Buktinya, setiap selesai diberi makan, dia selalu manja dan maunya dipangku dan bukannya ngeloyor pergi begitu saja. Memang sifat utama kucing adalah manja, namun sikap “Buleng” menurut penulis adalah beda. Setelah dia rasa cukup memberikan ucapan terimakasih, barulah dia pergi main keluar. Kadang-kadang hanya menemani kakak ipar penulis menonton televisi. Bagaimanapun bentuk sikap kucing tersebut, cukup memberikan hiburan dan sedikit menambah kenikmatan hidup.

Kenikmatan hidup yang dimaksud oleh penulis adalah, setidak-tidaknya masih ada tempat untuk mencurahkan kasih sayang. Masih ada tempat untuk berkutat manja, walau hanya dengan seekor kucing saja. Kita jadi terlatih untuk menyayangi dan tidak angkuh pula untuk disayangi.

Photo-0123

Dari dua wanita di gambar samping, yang sebelah kiri adalah mantan kekasih penulis yang sudah hampir 2 tahun menjadi istri tersayang. Ya, dia adalah Merak kecil, karena badannya memang kecil. Coba bandingkan dengan sepupunya yang ada di sebelah kanan? Tentu sangat jauh perbedaannya bukan? Jika yang sebelah kiri adalah Merak Kecil, maka tidak salah jika yang sebelah kanan disebut Merak Besar. Atau, mungkin juga boleh disebut Burung Onta. Hehehe. Gambar ini diambil pada saat mereka sedang asyik bercengkerama di dapur, sepulang dari pasar di dekat rumah Budhe Mertua.

Bentuk kenikmatan hidup yang lain, yang bisa kita dapatkan adalah sebagaimana dua bersaudara di gambar atas. Selalu menunjukkan kekompakan, kerukunan dan kesederhanaan. Tidak ada kata yang dilebih-lebihkan atau ditutup-tutupi. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih, bahkan semakin nikmat.

Photo-0122

Sosok pria di samping ini adalah suami Budhe Mertua, yang konon lahir pada tahun 30-an. Cukup sepuh dan sudah bisa dipastikan jika pengalaman hidupnya sangat lengkap. Meskipun secara fisik sudah cukup renta, namun kesehatannya masih cukup prima. Kalaupun ada keluhan, paling tidak hanyalah kelelahan karena faktor usia. Beliau adalah salah satu contoh figur untuk menikmati hidup dengan lebih bermakna. Dengan mengedepankan rasa syukur atas apa yanng sudah diperolehnya, akhirnya beliau mampu untuk menuntaskan pendidikan dua putrinya hingga sarjana dan bekerja mengikuti jejak beliau sebagai pengajar.

Kunci dari menikmati hidup dengan lebih baik adalah, senantiasa menempatkan hati, perasaan dan jiwa kita dalam satu wadah, yaitu rasa syukur. Dengan menerima penuh keikhlasan setiap apa yang kita dapatkan dan kita tidak pernah menuruti ambisi untuk mendapatkan lebih, niscaya hidup kita akan jauh dari kesengsaraan. Jauh lebih nikmat dan bisa berusia lebih panjang. Bukankah panjang umur merupakan sebuah kenikmatan hidup yang sangat didambakan setiap orang?

DSC01253

Menikmati keindahan Karya Sang Pencipta, seperti yang dilakukan oleh Kakak Ipar, putri dari Pakdhe di atas, adalah merupakan salah satu bentuk syukur kita kepada karunia Allah. Allah menciptakan seluruh keindahan di muka bumi adalah untuk dinikmati, disyukuri dan diambil manfaatnya. Bukan malah untuk kita rusak dengan membabibuta. Jika kita menyediakan waktu kita untuk lebih mengenal alam, niscaya kita akan merasakan bahwa diri kita hanyalah kecil. Samasekali tidak ada artinya apa-apa di hadapan Allah.

Dengan begitu, tidak sepantasnyalah kita bersombong diri. Tidak sepantasnya pula kita merasa lebih dari siapapun untuk kemudian menguasainya. Karena, kesombongan, kecongkakan dan semua ketidak-pantasan tersebut hanyalah bentuk menikmati hidup yang sesat.

DSC00924

Bentuk lain menikmati hidup dengan lebih indah, versi penulis adalah dengan senantiasa tanpa henti, tanpa lelah, tanpa jeda, tanpa bosan dan tanpa ragu, memberikan cinta terbaiknya untuk siapapun yang terpilih menjadi pasangan hidup kita. Juga memberikan kepercayaan penuh kepadanya, bahwa dia adalah satu-satunya dan tidak ada lain selain dia, yang terpilih menjadi pasangan hidup kita. Karena, sebuah hubungan yang penuh dengan cinta kasih serta ketulusan yang jujur, akan memberikan kita pengalaman menikmati hidup dengan lebih baik. Sebagaimana nampak dalam gambar, penulis yang kebetulan masih jelek, meskipun sekarang bertambah jelek, dengan belahan jiwa tersayang, Merak Kecil yang masih dan akan semakin cantik.

Kalaupun menurut anda istri penulis jelek,juga tidak apa-apa, karena semua kecantikan itu relatif. Jelek menurut anda,belum tentu jelek menurut penulis. Yang bisa penulis lakukan hanyalah, bersyukur dan menerima apa adanya saja.

Akhirnya, sekian dulu artikel dari penulis untuk edisi kali ini. Sampai jumpa pada artkel-artikel selanjutnya.

Sumber :

  • Opini Pribadi
  • Pengalaman Pribadi

>>Hentikan Perang Sekarang Juga! Stop War, Right now!!<<

^^ Hidup akan terasa nikmat, jika kita menyelaminya lebih dalam dengan menggunakan ketulusan hati kita^^ (Pakdhe U)

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Copyright@211211/1921 | Blog Client : Windows Live Writer 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar