Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Selasa, 03 Desember 2013

DAPODIK Dapodik dapodik, Uff…

Tampilan Awal Dapodik

Something Else : Pakdhe U ®

Jember.id.. Dapodik (Pendataan Pokok Pendidikan; hehe, kalau saya tidak salah kutip) sepertinya saat ini sedang menjadi buruan para punggawa-punggawa sekolah di seantero Indonesia. Sekaligus juga menjadi sumber “stress” terbaru bagi mereka, selain juteknya Kepala Sekolah, nakalnya siswa, belum selesainya laporan bulan, yang ini,yang itu dan segala tetek bengek lainnya.

Saya, kebetulan juga sedang “ketiban sampur” untuk menghadapi segala liku-liku Dapodik ini. Saya bukanlah operator sekolah, tapi kebetulan menjadi anggota keluarga seorang Kepala Sekolah dari sebuah sekolah yang baru terdaftar. Sekolah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1992, tapi baru pada tahun 2013 ini mendapatkan izin operasional.

Kembali ke masalah Dapodik. Saya merasa kasian dengan operator sekolah tempat saudara saya menjadi Kepsek. Selain karena pengetahuannya tentang komputer yang pas-pasan, dia orangnya sangat pemalu. Sebetulnya cukup cerdas juga, terbukti ketika saya pandu untuk mengoperasikan aplikasi dapodik juga cepat tanggap. Sejak tanggal 27 Nopember 2013 sampai posting ini ditulis, berbagai macam kendala dihadapi.

Berawal dari sulitnya menginstall aplikasi di komputer sekolah, yang setelah saya coba “raba” pemasalahannya, ternyata spesifikasi teknisnya jauh dari kebutuhan aplikasi. Tentu ini membutuhkan upgrade hardware. Untuk permasalahan ini akhirnya saya merelakan Laptop kesayangan untuk digunakan sementara. Akhirnya, aplikasi bisa terinstall dan cukup lancar.

Berikutnya adalah entry data, yang jujur saja saya tidak pernah berhadapan dengan masalah itu. Pun juga dengan Cak Sofy, operator sekolah yang join dengan saya. Dengan sabar, telaten dan gali semua informasi (maklum saya tidak pernah ikut rapat sosialisasi di UPT, karena saya bukan operator), akhirnya saya bisa menemukan titik terang yang melegakan. Satu persatu data bisa dientry.

Sudah selesai? Belum….masih sangat panjang. Semakin panjang lagi mengingat jaringan internet di tempat saya cukup “memprihatinkan” (baca juga Benarkah Indonesia Sudah Siap Memasuki 4G (LTE). Untung saja, untuk urusan entry data bisa dilakukan secara offline. Permasalahan menjadi muncul ketika akan melakukan synchronising, atau sinkronisasi dengan server pusat.

Kebetulan, aplikasi yang menjadi “teman kencan” saya terbaru, siang malam, data prefillnya tidak mencantumkan data tahun 2012. Kenapa? Karena seluruh data sekolah baru diinputkan pada tahun 2013 sekitar bulan Maret. Maklum, sertifikat izin operasional dan rekan-rekannya baru mendarat pada bulan itu. Akibatnya apa? Data PTK pada tabel utama kosong dan akhirnya data menjadi invalid. Ujung-ujungnya tentu tidak bisa dilakukan proses synch.

Saya bersama Cak Sofy, berputar otak menemukan solusinya. Pulsa internet habis untuk bertanya kesana-kemari di dunia maya. Bahkan berkali-kali berkunjung ke operator UPT Kecamatan untuk menanyakan hal yang sama. Hasilnya cukup beragam. Satu dicoba belum berhasil, coba lagi yang lainnya. Begitu seterusnya, rasanya sampai mau meledak kepala (lebay ah…).

Dinihari tadi, 03 Desember 2013, ketika saya melakukan upaya terakhir, yang terjadi justru diluar dugaan samasekali. Seluruh data yang di-entry tiba-tiba hilang lenyap tanpa meninggalkan bekas. Saya coba tanya kesana kemari, ternyata teman-teman ops semuanya, khususnya di derah saya,juga mengalami hal serupa. Lega….., setidaknya bukan saya sendiri yang mengalaminya. Tapi, untungnya saya sudah membuat backup data di flashdisk.

Meskipun memerlukan tahapan yang tidak mudah dan memakan waktu, akhirnya data bisa kembali muncul ke permukaan, meskipun tidak 100% utuh. Data rinci siswa masih banyak yang hilang dan data periodik semuanya kosong. Kok bisa ya? Ahkhirnya saya menemui operator UPT Kecamatan untuk konsultasi dan beliau yang memiliki putri bernama sama dengan nama putri saya, akhirnya berinisiatif untuk konsultasi ke operator Kab/Kota.

Sambil menunggu progress terbaru dari UPT, saya bersama Cak Sofy sedikit bersantai membenahi data-data yang hilang dan menyempatkan diri untuk menulis posting ini. Kalau ditinjau dari sisi teknis, mungkin kapasitas server yang terbatas sedangkan pengguna yang mengakses dalam waktu bersamaan melebihi kapasitas. Istilahnya kalau tidak salah server mengalami overload. Koneksi bandwith internet juga mengalami penurunan kualitas mengingat digunakan secara bersama dalam satu waktu oleh user yang sangat banyak.

Apapun itu, saya sudah mempunyai tambahan pengalaman menjadi operator dadakan yang ternyata meskipun melelahkan, cukup memberikan tantangan tersendiri. Saya menjadi lebih mengerti jika  berurusan dengan data itu harus valid atau benar. Saya juga menggaris bawahi, jika ternyata pendataan dengan sistem online; meskipun kesannya praktis, mudah dan cepat, namun cukup merepotkan sehingga perlu untuk dikaji ulang, khususnya terkait dengan kualitas SDMnya. (baca juga : Penerapan Sistem Online Yang Merepotkan).

Penulis : Pakdhe U ® | Windows Live Writer | Blogger | You Tube | Copyright ©2013.>>>>

BUAT REKAN OPERATOR SELURUH INDONESIA, TETAP SEMANGAT DAN PANTANG MENYERAH!!!!

Minggu, 01 Desember 2013

Beragam Cara Menghadapi Kematian

Oleh : Pakdhe U ®

2013-10-27 15.50.38Jember.id.. Kematian adalah sesuatu yang misterius. Tidak ada satu makhlukpun di jagat raya yang mengetahui kapan datangnya kematian itu. Bahkan, kapan kematian mendekat saja tidak ada yang tahu. Meskipun ada juga yang menganggap dirinya tahu akan mati, misalnya sengaja bunuh diri, tapi ada juga kejadian dimana bunuh diri itu gagal. Singkatnya, kematian datang tidak akan perlu diundang dan tidak akan ada yang tahu kepastiannya.

Namun, membicarakan tentang kematian adalah sesuatu yang sangat menarik dicermati, direnungkan dan bahkan untuk diteladani. Pernah terlintas dalam benak saya, bagaimana sebenarnya manusia, dengan akal pikirannya yang beragam, serta dengan tingkat intelektualitas yang berbeda, menghadapi datangnya kematian? Yang coba saya hadirkan dalam tulisan ini adalah saat-saat orang menghadapi maut pada kondisi sakit parah, kecelakaan tragis, bunuh diri dan segala macam bentuk kematian yang bisa diprediksi.

Sakit Parah

Pernah saya bertemu dengan beberapa orang di Rumah Sakit, yang salah satu diantara keluarga mereka didiagnosa oleh dokter jika umurnya tinggal hitungan bulan. Saya tidak ingin berdebat tentang kemampuan dokter tersebut menentukan umur manusia, karena saya tahu dokter tersebut menggunakan parameter keilmuan yang dia kuasai. Selebihnya, saya rasa hanya Allah, Tuhan kita semua yang menentukan.

Saya amati orang tersebut, karena memang cukup dekat, bagaimana sikap dan perilaku dia menjelang hari-hari kematiannya (menurut dokter). Ternyata, hari-harinya selalu diisi dengan berdo’a dan beramal baik kepada orang lain. Dulunya dia memang senang beribadah dan ketika hari kematiannya semakin dekat, kesenangannya itu semakin bertambah.

Mungkin karena perilakunya yang tekun beribadah, oleh Allah diberikan mukjizat yaitu sampai batas waktu yang ditentukan oleh dokter, masih tetap hidup dan justru semakin sehat. Bahkan dia tetap hidup sampai tujuh tahun melewati hari yang ditentukan oleh dokter. Hebatnya lagi, sampai akhir hayatnya, dia tidak pernah berhenti untuk beramal dan berbuat kebaikan. Mungkin inilah cara terbaik menghadapi kematian?

Kecelakaan Tragis

Masih ingat dengan kisah Titanic? Cerita tentang sebuah kapal laut besar yang tenggelam di Atlantik pada pelayaran perdananya, dan kapal tersebut disebut-sebut sebagai kapal yang tidak akan tenggelam? Siapapun tentu akan panik ketika kapal yang ditumpanginya tenggelam. Detik-detik menjelang tenggelamnya kapal adalah saat yang paling menegangkan bagi siapapun juga.

Antara hidup atau mati. Antara selamat atau tidak selamat. Hanya itu yang selalu berkecamuk dalam benak semua penumpangnya. Bagi manusia yang egois dan sangat takut dengan kematian, tanpa memperdulikan anak-anak atau wanita, mereka pasti berebut mendapatkan pelampung dan naik sekoci terlebih dahulu.

Bagi manusia yang sebenarnya takut menghadapi kematian, namun masih mempunyai hati nurani, mereka akan dengan bijaksana mendahulukan orang-orang yang memang seharusnya didahulukan mendapatkan pelampung dan sekoci. Meskipun pada detik terakhir, ketika pelampung yang tersisa hanya tinggal satu saja, dia pakai untuk diri sendiri, selagi disebelahnya ada wanita yang seharusnya didahulukan.

Bagi manusia yang sombong dan arogan, yang merasa dirinya superior tidak akan mati hanya karena tenggelam, mungkin mereka akan menghabiskan sisa makanannya, menghabiskan sisa bir atau anggur, melanjutkan bercinta dengan wanita jalang, yang semuanya sudah terlanjur dibayar untuk kemudian baru berusaha menyelamatkan diri dari kematian.

Sedangkan bagi manusia yang religius, tentu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Berdo’a, memuji kebesaran Allah dan segala bentuk ibadah, pasti tak henti-hentinya dilakukan sambil dan pernah putus berusaha untuk selamat. Karena, dalam keyakinan mereka yang religius ini, kematian hanya kuasa Allah, Kuasa Tuhan semesta alam yang bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Manakah cara menghadapi kematian yang terbaik?

Bunuh Diri

Tidak usah berpanjang lebar, dimanapun kita berada, pelajaran agama apapun, sudah pasti mengatakan bahwa bunuh diri adalah cara paling bodoh dalam menghadapi kematian. Orang yang memiliki niat untuk bunuh diri, karena malu, karena frustasi atau karena alasan apapun juga, sebenarnya adalah orang-orang yang takut menghadapi kehidupan (justru sangat berani menghadapi kematian).

Tapi, saya yakin 100% bahwa di balik setiap peristiwa, apakah itu kematian saudara kita, apakah itu sebuah kecelakaan tragis yang menimpa saudara kita, ataukah kematian-kematian mendadak di sekitar kita, mengandung pelajaran berharga untuk kita renungkan.

Jika nanti kematian itu mendekati kita, apakah sudah cukup bekal kita menghadapinya? Dengan gaya dan cara bagaimana kita akan menyambut datangnya kematian itu? Dan apakah gaya yang kita gunakan termasuk digolongkan kepada cara menghadapi kematian yang paling baik (di Mata Allah, Tuhan semesta alam)?

Penulis : Pakdhe U ® | Windows Live Writer | Blogger | You Tube | Copyright @2013.

Foto : Dokumen Pribadi.

 Surprised smileWinking smilePrincessIn love