Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Senin, 27 Februari 2012

BBM = Benar Benar Menyusahkan

Oleh : Pakdhe U®

Jember-IDN. Akhir-akhir ini begitu gencar diberitakan di berbagai media, tentang rencana kenaikan harga BBM. Tidak hanya diberitakan tentang rencana kenaikannya saja, namun juga dampaknya terhadap kehidupan sosial masyarakat, bahkan perdebatan tentang perlu tidaknya BBM dinaikkan juga turut diberitakan.

Menyambung artikel penulis tanggal 25 Februari, kali ini penulis kemabali menguraikan perihal rencana kenaikan BBM tersebut dari sisi yang berbeda. Menurut penulis BBM bukan lagi berarti Bahan Bakar Minyak, melainkan lebih tepat disebut Benar Benar Menyusahkan.

Bagaimana tidak? Sekarang BBM seolah sudah bergeser menjadi komoditas politik. Semua partai berlomba-lomba mengajukan usul, tanggapan dan rencana terkait kenaikan harga BBM. Tapi, hasil akhirnya tetap saja menyusahkan rakyat kecil.

Jauh sebelum harga BBM ditetapkan naik, pemerintah sudah mewacanakan rencana kenaikan tersebut ke media massa. Akibatnya, banyak sekali terjadi praktik penimbunan BBM oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Bahkan penimbunan tersebut juga dilakukan oleh pengelola SPBU yang nakal.

Sehingga pada akhirnya pemerintah mengeluarkan larangan pembelian BBM dengan menggunakan jerigen. Bahkan untuk melaksanakan aturan tersebut, di beberapa SPBU ditempatkan beberapa personil polisi yang tentu sudah diberi mandat untuk menindak tegas pembeli BBM menggunakan Jerigen.

Tapi yang namanya maling tentu tidak kurang akal. Mereka para orang-orang kaya yang masih merasa kurang dan ingin menangguk untung lebih, tentu memanfaatkan kendaraan yang mereka miliki untuk menimbun BBM. Misalnya, Minibus, Truk, atau kendaran sejenis sedan. Tidak perlu mengakali atau memodifikasi tangki kendaraan mereka seperti yang terjadi di Bogor, mereka cukup pulang balik ke SPBU sebanyak tiga sampai empat kali dalam sehari.

Sangat tidak adil! Benar benar tidak adil memang. Pembeli menggunakan jerigen 20 liter dilarang, namun mereka yang punya kendaraan dengan tangki sekitar 50 liter dibiarkan membeli sampai lebih dari tiga kali, yang jika ditotal bisa mengumpulkan sekitar 150 sampai 200 liter BBM. Lalu apa tindakan yang diambil untuk mereka? Tidak ada bung! Mereka tidak ditindak sama sekali, padahal mereka jelas-jelas bertindak curang.

Mesin Traktor

Padahal, diantara mereka yang membeli menggunakan jerigen adalah para petani, nelayan, pengusaha jasa Traktor dan beberapa ada pula pengusaha penggilingan padi. Mereka bisa dikatakan sebagai UKM yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah. Mereka-mereka ini yang justru mampu menggerakan roda perekonomian sedemikan pesatnya. Mereka adalah sektor informal yang secara real mampu memberikan dampak langsung atas laju pertumbuhuan ekonomi. Lalu, mengapa mereka dilarang membeli BBM menggunakan jerigen?

Apakah pemerintah memikirkan aturan tersebut menggunakan dengkul (jawa = lutut, red) atau sama sekali tidak dipikirkan? Jika mereka dilarang menggunakan jerigen untuk belanja modal BBM untuk usaha penopang ekonomi mereka, lalu bagaimana caranya agar mereka mendapatkan BBM? Apakah mereka harus membawa traktor-traktor mereka ke SPBU? Bagaimana mereka membawa mesin penggilingan padi milik mereka ke SPBU? Bagaimana jadinya jika sebuah perahu dibawa ke SPBU? Nampak bodoh sekali kan?

Penulis adalah salah satu pemilik traktor yang hanya dipergunakan untuk sawah pribadi dan adakalanya juga untuk disewakan jasanya. Dalam satu musim, sekitar 1 bulan kerja untuk sebuah traktor membutuhkan solar rata-rata 170 liter. Sehingga kalau dihitung sekitar 5 sampai 8 liter per hari, tergantung jarak dan beban kerja di sawah.

Adakalanya traktor-traktor tersebut tidak pulang dari sawah sampai semua pekerjaan selesai dan bagaimana jadinya jika ada ketentuan larangan membeli BBM menggunakan Jerigen? Bagaimana dengan para pengusaha jasa traktor yang memiliki lebih dari satu traktor? Disini sangat jelas kalau pemerintah sama sekali tidak berpihak pada rakyat.

Diakui atau tidak, menurut penulis, saat ini pemerintah lebih mengutamakan para pemodal besar alias para kapitalis dan bukan mengutamakan rakyat kecil. Kalau ada indikasi BBM bersubsidi akan dihilangkan, ada kemungkinan ini adalah hasil dari hasutan pengusaha minyak besar kepada pemerintah dengan imbalan yang kita tidak tahu, agar mereka tidak kalah bersaing jika berjualan minyak (mendirikan SPBU) di Indonesia.

Apapun itu, kenaikan harga BBM akan Benar Benar Menyusahkan rakyat. Cerdas atau tidak cerdas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, tetap saja tindakan tersebut merugikan rakyat. Masyarakat tidak memerlukan BLT atau semacamnya, namun lebih memerlukan jaminan keberlangsungan ekonomi yang lebih baik. Dengan harga BBM terjangkau, maka otomatis harga kebutuhan hidup yang lain juga terjangkau. Pada akhirnya penghasilan yang mereka peroleh setiap hari akan mempunyai nilai.

Ah, seandainya Israel dan Amerika tidak gatal menyerang Iran. Seandainya Israel dan Amerika tidak gatal mengusik ketenangan Timur Tengah. Seandainya Israel dan Amerika dan juga negara-negara kapitalis besar lainnya tidak congkak dan arogan demi menguasai ladang minyak dunia; tentu harga minyak dunia tidak akan meroket begitu tingginya dan akhirnya menyusahkan rakyat yang tidak tahu apa-apa.

Seandainya PBB tidak lembek. Seandainya PBB punya taring. Seandainya PBB menghapus adanya hak veto; tentu perdamaian akan tercapai. Minyak akan dianggap sebagai warisan berharga yang harus dilindungi bersama dan bukan menjadi barang rebutan perseorangan. Akibat konflik perebutan ladang minyak, tak urung jutaan barrel minyak mentah terbuang percuma.

Ah, sudahlah. Penulis hanyalah seorang “tukang rumput” biasa yang suaranya tidak akan pernah bisa mengusir setan dari lubuk hati penguasa-penguasa rakus dunia dan kapitalis kapitalis jahanam.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya

Sumber : Metro TV, RCTI, Jawa Pos

Ketika setan sudah menguasai hati kita, apa yang ditunjukkan di hadapan mata kita semuanya adalah musuh. Akhirnya hanya bencana yang bisa kita hadiahkan untuk anak cucu. Namun, jika malaikat yang menguasai hati kita, perang tidak akan pernah mengisi lembaran sejarah dunia dan pada akhirnya semua keindahan peradaban yang kita hadiahkan untuk anak cucu”. (Pakdhe U)

^^ AYO HENTIKAN PERANG DI MUKA BUMI! ^^

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 2012/02.27-0556 @ www.pakdheu.blogspot.com

Artikel Terbaru

Sabtu, 25 Februari 2012

BBM Naik, Salah Siapa?

Artikel Oleh : Pakdhe U®.

Jember-IDN. Membaca Jawa Pos edisi 24 Februari 2012, dengan judul Headline “BBM Diusulkan Naik Rp. 2.000”, membuat penulis sedikit mengernyitkan dahi. Untung saja dahi penulis tidak termasuk kategori lebar, sehingga meskipun mengernyit sampai sehebat-hebatnya, tidak bakalan kelihatan.

Mengapa mengernyitkan dahi? Penulis merasa menaikkan harga BBM, berapapun nilainya, tetap akan berimbas pada rakyat kecil. Meskipun disebutkan inflasi akan berada pada kisaran yang aman, tetap saja rakyat kecil yang akan menderita. Selama ini, dengan harga BBM yang belum dinaikkan saja, rakyat merasakan sangat berat dalam menyambung hidup.

Penulis jadi berandai-andai, seandainya ketenangan wilayah Timur Tengah tidak pernah diusik oleh tangan-tangan rakus yang hanya ingin menangguk untung semata, tentu harga minyak tidak perlu dinaikkan. Kita patut mencurigai, konflik tanpa henti di wilayah Timur Tengah dan beberapa wilayah kaya minyak, memang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak ingin harga minyak dunia turun.

Dengan adanya konflik yang berkepanjangan, disusul dengan embargo ekonomi yang didasarkan pada alasan yang samar, otomatis menjadikan harga minyak dunia meroket tinggi. Siapa yang kemudian diuntungkan? Tentu mereka-mereka yang memiliki ladang-ladang minyak tersebut.

Kembali ke masalah BBM di Indonesia. Dalam artikel di Jawa Pos tersebut, juga diungkapkan permintaan maaf Pemerintah melalui Menteri ESDM (Energi Dan Sumber Daya Mineral), sembari mengumbar janji akan memikirkan bantuan yang tepat bagi rakyat miskin yang terdampak kenaikan harga BBM tersebut.

Bantuan sebagai bentuk kompensasi kenaikan harga BBM sepertinya tidak bisa diharapkan banyak, pasalnya dalam pengalaman terdahulu, banyak sekali kasus penyelewengan, penggelapan dan pemotongan dana oleh pihak penyalur, dalam hal ini pemerintahan desa. Ujung-ujungnya tetap saja menyengsarakan rakyat.

Belum lagi penetapan kategori “miskin” oleh pemerintah yang tidak jelas, dan bisa memicu ketidakadilan pembagian dana kompensasi tersebut. Menurut pemerintah, kategori miskin bisa ditentukan dari bentuk fisik bangunan rumahnya. Jika sebuah keluarga telah memiliki rumah dengan lantai keramik, maka mereka tidak termasuk kategori miskin.

Padahal, sangat banyak sekali keluarga yang memiliki rumah dengan lantai keramik tapi tidak mempunyai penghasilan tetap. Mereka adalah para korban PHK yang dulunya pernah berjaya, namun saat ini sudah tidak memiliki pekerjaan yang layak. Bahkan, di tempat tinggal penulis ada banyak sekali buruh tani, buruh serabutan dan kuli angkut, yang penghasilannya tidak tetap perharinya namun memiliki rumah berlantai keramik. Bagaimana mengatasi yang seperti ini?

Ah, jadi pusing memikirkan itu semua. Semoga saja Embargo ekonomi dan permainan kotor tangan-tangan rakus penguasa ladang minyak bisa segera berakhir. Sehingga BBM tidak perlu naik.

Ketika mendapatkan keuntungan dari keringat darah orang lain, janganlah pernah berharap keuntungan itu membawamu menuju kemakmuran “. (Pakdhe U)

Sumber : Jawa Pos 24 Februari 2012, Opini Pribadi.

^^ STOP Kekerasan dan perang yang tidak beradab, SEKARANG JUGA ^^

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Copyrights © 25022012/1519 @ www.pakdheu.blogspot.com| Blog Client : Windows Live Writer 2011

> Artikel Terbaru.

Rabu, 08 Februari 2012

Mewujudkan Kasih Sayang Dengan Sepenuh Hati

Bunga Desember

Pakdhe U®, Jember-IDN. Februari. Bulan yang paling dinanti-nanti, khususnya oleh mereka para muda di seluruh penjuru dunia. Apa yang dinantikan oleh mereka di bulan Februari? Ya, adalah valentine. Sebuah hari yang dinobatkan sebagai hari kasih sayang. Perayaan penuh kasih sayang, hadiah dan bermacam-macam acara, sudah pasti akan mereka persiapkan.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti, mengapa 14 Februari ditetapkan sebagai hari valentine. Pun demikian dengan, siapa pencetus pertama atau singkatnya, darimana asal-usul valentine itu sendiri. Ada yang mengatakan, valentine berasal dari Eropa. Bahkan ada yang mengatakan dari Afrika.

Apakah sebenarnya valentine itu? Juga tidak ada seorangpun yang tahu pasti. Yang mereka ketahui hanyalah sebatas, memberikan ungkapan kasih dan sayang kepada pasangannya serta kepada orang-orang yang mereka sayangi. Ada yang mengaitkan valentine dengan sebuah agama, kepercayaan atau keyakinan tertentu, meskipun sebenarnya tidak ada satu orangpun yang bisa menjamin akan hal tersebut.

Secara umum, valentine disimbolkan dengan bunga-bunga, Mawar, Tulip, atau Anggrek dan sebagainya. Adakalanya juga disimbolkan dengan coklat maupun makanan-makanan lainnya. Meski tidak salah juga jika disimbolkan dengan sebuah kartu ucapan saja.

Terlepas dari semua uraian di atas, penulis memiliki argumen tersendiri terkait valentine. Yaitu, kegiatan ini bisa disebut sebuah kegiatan positif dan mempunyai poin lebih untuk menjadikan kita sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Valentine, jika dilihat dengan menggunakan hati yang jernih, ternyata tidak hanya sekedar berbagi kasih, berbagi hadiah bahkan juga sekedar berbagi ucapan. Namun lebih kepada bagaimana kita menghargai makna kasih sayang kepada sesama. Bagaimana kita memberi nilai pada arti sebuah cinta dan bagaimana kita bisa menterjemahkan kasih sayang tersebut dengan perbuatan yang benar.

Bagi kebanyakan orang, menterjemahkan kasih sayang paling umum adalah dengan sentuhan fisik berupa ciuman, pelukan maupun elusan. Sedangkan bagi sebagian orang yang lain, perwujudan kasih sayang tidak pernah mutlak ditampilkan, melainkan hanya dikondisikan sebagaimana diharapkan. Misal, kita senantiasa memberikan rasa nyaman, tenang, damai, dan penuh hormat kepada siapapun umat manusia.

Moment valentine, adalah merupakan saat yang paling tepat bagi kita untuk menghentikan seluruh permusuhan, konflik dan penderitaan-penderitaan yang ditimbulkan olehnya. Juga saat yang tepat untuk mendudukkan permasalahan kepada hal yang semestinya, dalam konteks ini adalah dengan membuka diri untuk bersilaturrahmi atau bermufakat menemukan titik temu secara bersama.

Jika ada pihak yang menghalalkan sebuah peperangan demi alasan hak azasi manusia dan alasan kemanusiaan, sepertinya mereka perlu untuk meluangkan waktu duduk di depan perapian dan merenung lebih dalam. Apakah tindakan mereka sudah benar? Apakah alasan mereka sudah benar? Benar menurut siapa?

Ayolah, dalam moment valentine 2012 ini kita sama-sama membuang ego kita. Membuang ego yang selama ini telah merasuki hati kita sehingga kita menjadi busuk. Ego yang selama ini telah menutup mata kita terhadap keindahan sebuah kebersamaan. Ayo, kita sama-sama membangun pembaruan kehidupan yang lebih layak untuk anak cucu kita.

Oke, dalam kehidupan kita memang ada, bahkan sangat banyak perbedaan diantara kita. Perbedaan prinsip, pandangan, keyakinan dan juga kepentingan. Namun, janganlah perbedaan itu kemudian dijadikan alasan untuk memulai konflik. Seharusnya, perbedaan itu kita gunakan untuk menggerakkan hati kita untuk saling melengkapi. Bukankah perbedaan itu indah?

Dari hati yang tulus, penulis menitipkan sepenggal ucapan kasih sayang untuk saudaraku di seluruh belahan dunia; dari Alaska sampai Antartika, dari London sampai Lebanon, dari Jakarta sampai Jepang, dari Surabaya sampai Suriname, dari Mesir sampai Malaysia dan dari tempat-tempat lain di muka bumi.

Juga penulis titipkan secuil keprihatinan untuk saudara-saudaraku yang masih terselimuti cobaan kehidupan. Semoga damai masih berkenan menyentuh tanah Palestina. Semoga kemakmuran berkenan menyentuh tanah Somalia. Semoga kejayaan berkenan menghampiri tanah Nusantara.

Selamat Valentine 2012 dan sampai jumpa pada artikel-artikel selanjutnya.

Sumber : Dari berbagai sumber yang terkait, Pendapat pribadi Penulis.

^^ Perdamaian yang hakiki adalah, ketika kita mampu menempatkan perasaan cinta kita untuk menghargai perasaan orang di sekitar kita ^^ (Pakdhe U)

>> Hentikan Perang saat ini juga dan tebarkan kedamaian di seluruh jiwa kita <<

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 08022012/1416 www.pakdheu.blogspot.com

Senin, 06 Februari 2012

Susahnya Jadi Orang Susah

Pakdhe U®, Jember-IDN. Siapapun di muka bumi ini, pasti tidak menginginkan hidup dalam kesusahan. Mereka semua, pasti mengharapkan kehidupan yang layak, berkecukupan dan sukses dengan sempurna.

Bergelimang materi, mendapatkan pendidikan yang layak, fasilitas kesehatan yang memadai dan banyak lagi fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh mereka yang kaya, rupanya cukup menjadi mimpi bagi setiap orang yang susah.

Jadi orang susah itu susah! Setidaknya, itu yang pernah dilontarkan oleh seorang kenalan penulis, yang kebetulan hanya seorang tukang kebun dan buruh tani penggarap. Kalimat yang sama mungkin juga pernah dilontarkan sebagai bentuk keluhan, oleh ratusan bahkan jutaan penduduk Indonesia yang sampai detik ini masih susah.

Bagaimana tidak susah? Untuk bisa makan hari ini saja, mereka masih harus bekerja dengan sangat keras. Kadangkala malah tidak mendapatkan hasil sepeserpun dalam sehari tersebut. Akibatnya, mereka harus menghutang atau jika hutangnya sudah sangat banyak terpaksa harus puasa.

Meskipun mereka sangat keras bekerja, tidak mengenal waktu dan cuaca; sakit adalah satu hal yang menjadi pantangan bagi mereka. Sebisa mungkin mereka harus menghindari sakit. Meskipun ada jamkesmas dari pemerintah, pada kenyataannya mereka masih mengeluarkan banyak biaya untuk mengurus segala sesuatunya di Kelurahan.

Belum lagi pelayanan di puskesmas atau rumah sakit yang sangat buruk. Mereka yang memanfaatkan fasilitas jamkesmas, dengan kata lain susah atau miskin,  harus merelakan diterlantarkan sedemikian rupa oleh para perawat dan dokter. Inilah kenyataan yang harus dihadapi oleh orang susah, jika mereka sakit.

Banyak pula diantara mereka-mereka yang susah harus kembali menggigit jari ketika mereka berharap anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan bisa bernasib lebih baik dari mereka. Karena, meskipun sudah ada pendidikan gratis bagi mereka yang tidak mampu, kenyataan di lapangan berkata lain. Mereka harus dihadapkan pada biaya-biaya lain, semisal seragam, buku, sepatu dan sebagainya. Jika tidak membeli buku atau seragam, mereka terpaksa harus tidak sekolah.

Berhadapan dengan kasus hukum, adalah satu hal yang paling diharamkan oleh orang-orang susah. Bahkan diantara mereka ada yang beranggapan, jika terpaksa harus berhadapan dengan kasus hukum, sama halnya mereka bunuh diri. Separah itukah?

Jika mereka menjadi korban kecelakaan, misalnya, mereka lebih memilih untuk menyelesaikan dengan cara kekeluargaan. Sebab, jika harus dibawa ke ranah hukum, dalam hal ini kepolisian, posisi mereka yang sebenarnya hanya korban, bisa berubah menjadi yang bersalah. Kenapa? Mereka tidak punya cukup kekuatan (uang) untuk mengatur kasus.

Jika mereka “terpaksa” mencuri sandal jepit (ingat; TERPAKSA) karena desakan ekonomi, mereka juga harus siap-siap menjadi bulan-bulanan sipir penjara. Mereka harus segera mendekam di tahanan, tentu tidak dengan mudah menjalaninya. Bandingkan dengan Gayus, Nunun, Inong Melinda, Ayin alias Artalyta dan koruptor-koruptor lainnya, yang masih bisa menikmati fasilitas mewah meski dalam penjara, tentu dengan kucuran rupiah yang tidak sedikit kepada petugas?!

Mereka tidak pernah memilih untuk dilahirkan menjadi orang susah. Keadaan yang melahirkan kehidupan susah bagi mereka. Keadaan dimana hak-hak mereka dimakan oleh orang-orang pintar yang justru lebih mengerti hukum. Keadaan yang tercipta sebagai dampak keserakahan orang-orang yang cukup kaya (meski kekayaan mereka dari hasil memakan hak-hak orang miskin) dan merasa masih belum cukup kaya.

Sungguh susah menjadi orang susah. Tapi jangan pernah salah sangka kepada mereka. Karena dibalik semua kehidupan susah mereka, masih terselip keindahan nurani yang sangat luar biasa. Masih pula tersimpan kekuatan-kekuatan besar untuk menghadapi kehidupan yang keras dan keyakinan yang teguh dalam menantang perkembangan jaman.

Semua itu, tidak pernah dimiliki oleh orang-orang kaya. Tidak pernah menjadi bagian hidup dari orang-orang yang terlahir kaya, khususnya para pejabat serta keluarga yang dibesarkannya. Karena yang ada dalam benak mereka hanyalah suatu muslihat untuk bagaimana membuat dirinya dan keluarga menjadi semakin kaya dan kaya dan kaya, tanpa perduli dengan cara yang ditempuh untuk meraih itu semua.

Yang penulis katakan sebagai orang-orang kaya dalam artikel ini adalah, mereka yang mendapatkan kekayaannya dengan cara yang tidak halal atau dengan cara mengambil hak-hak orang lain alias korupsi. Sedangkan bagi mereka yang mendapatkan kekayaan dengan hasil kerja keras mereka, penulis mengucapkan selamat atas hasil yang dicapai dan usahakan kekayaan yang anda dapatkan sebisanya bermanfaat bagi semuanya.

Sekian artikel penulis kali ini dan sampai jumpa pada artikel-artikel selanjutnya…

Kekayaan yang melimpah, tidak akan pernah bisa menjamin ketenangan hati dalam menjalani hidup “ {Pakdhe U}

Sumber : Diolah dari berbagai sumber.

~~ Ayo, hentikan segala kekerasan perang sekarang juga! ~~

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows live Writer 2011 | Copyrights © 060212/0742 www.pakdheu.blogspot.com

Jumat, 03 Februari 2012

Maut di Tugu Tani

Pakdhe U®, Jember-IDN. Mendekati akhir bulan kemarin (Januari), kita dikejutkan oleh suatu peristiwa memilukan di Jakarta. Tepatnya di halte Tugu Tani. Suatu peristiwa, dimana sebuah kendaraan yang dikendarai oleh seorang perempuan dan sedang dalam pengaruh minuman keras, kemudian menabrak kerumunan orang di Halte. Peristiwa tersebut mengakibatkan sembilan orang tewas dan beberapa luka-luka. Sementara, pengemudi maut tersebut dalam keadaan tidak apa-apa.

Meskipun kejadian tersebut sudah lama berlalu, sekitar hampir dua minggu dari tanggal posting ini, namun banyak hal yang bisa kita petik dan pelajari dari adanya peristiwa tersebut.

Ini adalah bukti nyata yang tidak terbantahkan, bahwa minuman keras adalah suatu hal yang memang sangat berbahaya dan sangat-sangat patut untuk dilarang peredarannya. Namun sayang, tindakan aparat yang kerapkali merazia beberapa warung kecil demi mencari minuman keras tidak pernah diimbangi dengan tindakan nyata merazia juga diskotik, restoran dan hotel berbintang, yang dengan cukup terang-terangan menyediakan minuman keras berbagai merek.

Apakah karena warung-warung kecil, yang kebanyakan hanya menjual minuman keras lokal tidak pernah menyediakan upeti yang sangat besar? sebagaimana yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha restoran dan hotel berbintang kepada aparat penegak hukum? Atau, mungkin karena kepandaian pengusaha-pengusaha besar berdalih, bahwa minuman keras yang mereka jual hanyalah untuk tamu-tamu asing saja, sehingga diijinkan untuk menjual minuman tersebut? Apakah sopir maut tersebut adalah warga asing? Tentu bukan!

Sekali pemerintah menyatakan minuman keras dilarang, seharusnya dengan tegas dan (harus) sangat tegas, minuman keras tersebut memang harus dilarang beredar. Tidak perduli di Kafe besar, Restoran besar, Hotel berbintang, Diskotik, Pub, maupun hanya di warung remang-remang saja, semua harus dilarang.

Janganlah aparat tergiur dengan nilai rupiah dari penerbitan ijin penjualan minuman keras di hotel maupun restoran! Tindakan pemberian ijin tersebut merupakan bukti ketidak adilan aparat dan ketidak becusan aparat dalam menegakkan aturan hukum. Aturan hukumnya jelas-jelas melarang segala jenis minuman keras, eh, kok masih memberi ruang ijin edar bagi pengusaha tertentu. Bodooh beneer!

Peristiwa tersebut boleh dikatakan mencerminkan bahwa negara kita sudah sangat parah terpengaruh oleh budaya asing. Bukankah minuman keras, clubbing di diskotik, kehidupan hura-hura tanpa arah dan gaya hidup yang ditunjukkan oleh pengemudi serta beberapa temannya adalah merupakan budaya asing?

Ingat, dunia malam itu kejam dan sama sekali tidak mencerminkan keluhuran budaya kita sebagai bangsa timur. Penulis sangat mengharapkan di Indonesia tidak ada Kelab malam, diskotik, bar, maupun hotel berbintang, karena semua hal tersebut hanyalah akan membawa kita menuju jurang kehancuran.

Biarlah, meskipun kita disebut ketinggalan jaman. Biarlah meskipun kita di cap sok suci. Yang penting, apa yang kita lakukan tidak pernah mencelakai orang lain. Hidup seadanya dan sederhana sebagaimana ajaran bangsa timur, jauh lebih memberikan makna bagi kehidupan kita. Tanpa sadar,kita sudah kembali terjajah oleh kebudayaan bejad !!!

Dengan adanya maut di Tugu Tani tersebut, penulis sangat mengharapkan pemerintah, melalui aparat yang berwenang untuk lebih lebar membuka mata. Lebih dalam mengetuk hati dan lebih bijaksana dalam menjalankan tugasnya. Tinjau ulang semua perijinan diskotik, kelab malam, hotel berbintang, bar dan semua kehidupan malam!

Tinjau ulang semua perijinan yang terkait dengan dunia hiburan malam. Dan, jikalau memang perlu untuk ditutup; tutup saja jangan sungkan-sungkan. Dan yang terpenting adalah; jangan pernah bermain-main dengan upeti yang mereka tawarkan!

Buka mata, buka hati dan tutup kantong untuk suap dan korupsi! Hukum tegak, negara makmur.

Sampai jumpa pada artikel selanjutnya..

Sumber : Metro TV, RCTI, Tempo, dan berbagai sumber terkait.

~~ Jika kita memulai segala sesuatunya dengan bias, maka hasil yang akan kita peroleh tidak akan sebaik yang kita harapkan ~~ (Pakdhe U)

>> Hentikan permusuhan diantara kita, sekarang juga <<

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 030212/1301 www.pakdheu.blogspot.com

Rabu, 01 Februari 2012

Masa Depan Bumi, Tergantung Kepada Kata-Kata

Pakdhe U®, Jember-IDN. Manusia tercipta sebagai makhluk yang sempurna. Cerdas dan memiliki akhlak, adalah alasan mengapa manusia disebut sempurna. Bukan karena bentuk fisik atau kekuatannya yang menjadikan manusia makhluk sempurna.

Kecerdasan manusia seolah tanpa batasan, tanpa akhir dan tidak ada seorangpun yang mengetahui pasti akhir dari kesempurnaan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia sangat mengandalkan kemampuan berbicaranya untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Berkomunikasi dan saling berinteraksi dengan kata-kata.

Photo-0113

Mungkin sebuah pemikiran yang naif, kalau tidak boleh disebutkan bodoh, jika penulis beranggapan bahwa masa depan bumi dan peradaban, semuanya tergantung kepada kata-kata manusia. Apa yang kita katakan hari ini, akan membawa perubahan untuk hari yang akan datang. Demikian pula dengan apa yang tidak kita katakan hari ini, tetap akan memberikan perubahan yang lain di hari yang akan datang.

Coba bayangkan, cukup bayangkan saja, apa yang terjadi dengan Indonesia jika pada masa itu Bapak Soekarno tidak mengatakan Proklamasi? Mungkin saat ini Indonesia tetap merdeka, tapi dengan nuansa yang berbeda. Bisa jadi lebih berjaya dari yang saat ini. Atau justru, tetap saja terjajah namun dengan bangsa penjajah yang berbeda.

Bayangkan pula, jika pada masa perjuangan setelah kemerdekaan, sekutu tidak mengatakan ultimatum kepada kita, tentu tidak akan ada hari pahlawan di negara kita. Ya mungkin tetap ada,tapi yang jelas bukan tanggal 10 Nopember.

Apa pula yang kemudian terjadi jika Ibu Ani Yudhoyono mengatakan tidak kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono? Tentulah Ibu Ani tidak mungkin jadi ibu negara. Atau sebaliknya, mungkin saja Bapak Susilo yang tidak menjadi Presiden kita.

Semua terjadi karena kata-kata. Hanya sepatah kata dan mungkin cukup secuil kata saja, sudah mampu memberikan perubahan. Perubahan besar yang bisa saja terjadi, dan yang pasti tidak ada perubahan tanpa diawali dengan kata-kata.

Anda cukup mengatakan “Ya,” dan cobalah lihat hasilnya setelah beberapa saat kemudian. Atau, mungkin dengan kata “Tidak,” setelah lihatlah hasilnya. Kemudian bandingkan dari kedua jawaban tersebut. Tentu sangat jauh perbedaannya, bukan?

Apa tujuan penulis , menerbitkan artikel ini? Tidak lain hanyalah agar kita semua senantiasa berhati-hati dalam setiap pengambilan keputusan. Berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata, terlebih jika kata yang kita ucapkan akan membawa dampak yang sangat signifikan bagi perubahan di masa yang akan datang.

Artikel ini secara tidak langsung juga ditujukan kepada para pemimpin-pemimpin besar dunia, para anggota parlemen, para wakil rakyat dan para penentu-penentu kebijakan di seluruh dunia (jika kebetulan mereka semua menemukan artikel ini), untuk lebih cermat memilih kata-kata dalam membuat kebijakan.

Sesuai dengan ilustrasi berupa gambar hamparan padi di atas, banyak hal yang bisa dipetik dari penggambaran padi tersebut, diantaranya;

  1. Setiap tanaman padi, akan selalu merunduk jika sudah tua dan berisi; mengingatkan kita agar lebih bijaksana, arif dan santun dalam menerapkan ilmu kita, utamanya dalam mengambil keputusan. Pilih kata-kata yang tepat dan adil.
  2. Tanaman padi tidak akan dipanen (meskipun tanaman lain juga demikian) jika masih belum menguning secara merata; mengingatkan kita bahwa sebuah keputusan harus diambil berdasarkan kesepakatan bersama. Harus berdasarkan mufakat dan satu kata sepakat,untuk kemudian dilaksanakan secara bersama-sama pula. Bukan merupakan keinginan atau kehendak satu dan beberapa penggal golongan saja.
  3. Padi juga merupakan simbol kemakmuran yang tidak terbantahkan; menggiring kita untuk selalu berpikir lebih dalam demi kemakmuran bersama dan bukan demi kepentingan golongan belaka. Menurut penulis,kemakmuran bisa dicapai jika dalam perjalanan menuju kemakmuran tersebut senantiasa terselip kata-kata yang bijak, santun dan tepat.

Pernahkah anda mendengar ungkapan atau sekedar istilah berikut ini;

  1. Diam adalah emas.
  2. Jika kamu tidak mengetahui apapun, sebaiknya jangan sepatah katapun kamu keluarkan.
  3. Jika kamu takut akan perubahan besar, janganlah kamu banyak berbicara. Karena dengan diam saja, perubahan juga tetap akan terjadi.

Entah benar atau tidak, yang pasti memang bisa kita rasakan perbedaannya. Menurut penulis, dengan atau tidak berkata-kata apapun perubahan memang tetap akan terjadi. Kalau bukan karena kita, mungkin karena orang lain yang melakukannya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua, para pembaca sekalian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya…

Sumber : Diolah dari berbagai sumber yang terkait, Inspirasi Pribadi.

>> Ayo, kita cegah peperangan merajalela. Hentikan perang sekarang juga !<<

^^ Ada, atau tidak ada suara kita, perubahan akan tetap terjadi. Mungkin bukan karena kita, melainkan orang lain yang melakukannya ^^ (Pakdhe U)

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 010212/2026 www.pakdheu.blogspot.com

Refleksi Keteladanan Terpuji

Pakdhe U®, Jember-IDN. Beberapa hari yang akan datang, seluruh umat muslim dunia akan merayakan sebuah hari yang bersejarah. Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sang Rassul Allah yang terakhir. Umat muslim di seluruh dunia, mengenal Beliau sebagai sosok teladan yang terpuji, amanah dan bertanggung jawab.

Penulis menyadari, kesempurnaan yang menjadi keutamaan Beliau, tidak akan pernah bisa kita miliki. Kesempurnaan tersebut, hanyalah ada pada diri Beliau, setelah Allah SWT tentunya. Sebuah kesempurnaan yang menjadi mu’jizat dari Allah SWT, sehingga Beliau diangkat menjadi Rassul.

Dalam kesempatan kita merayakan Maulid Nabi Besar, Muhammad SAW, penulis merasakan inilah saat yang tepat bagi kita semua untuk lebih mendalam dalam merefleksikan keteladanan yang sudah diajarkan oleh Beliau, Rassulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW, semenjak masih kanak-kanak sudah menunjukkan keteladanan yang luar biasa. Dalam kesederhanaan, Beliau mampu menjalani kehidupan keras tanah Arab dengan sepenuh kejujuran. Nilai-nilai kejujuran yang Beliau jalani tersebut, hendaknya bisa kita tanamkan sedalam-dalamnya ke hati sanubari kita. Dengan begitu, kita setidaknya sudah mencoba menjadi umat yang berada di jalan yang benar.

Selain hal di atas, kesederhanaan hidup yang Beliau tunjukkan, juga harus kita usahakan untuk kita tiru, untuk kita teladani dengan bijaksana. Karena, dengan kesederhanaan dan ditunjang kejujuran dalam menjalani kehidupan, kita tidak hanya menjadi umat yang baik, tapi juga keteladanan tersebut akan menolong kita dari azab yang pedih.

Sifat-sifat lain yang bisa kita teladani dari Rassulullah adalah, amanah dan bisa dipercaya. Dengan meneladani sifat-sifat ini, diharapkan kita menjadi umat yang bertanggung jawab dalam menjalankan setiap tugas yang diembankan kepada kita. Kita bisa dengan senang hati menjalankan apa yang sudah menjadi kewajiban kita. Maka, jika kebetulan kita kelak menjadi pemimpin besar (amin), kita akan membawa rakyat kita menuju kemakmuran.

Dalam menghadapi konflik, kita juga patut meneladani beliau, yaitu dengan sikap sabar dan mengalah. Penulis masih mengingat tentang kisah beliau yang berhijrah dari Makkah ke Madinah, yang kemudian ditetapkan sebagai awal penanggalan Hijriyah atau penanggalan Islam, untuk menghindari konflik yang lebih hebat.

Beliau dan beberapa pengikutnya, lebih baik mengalah, tentu atas petunjuk Allah juga, dari tekanan dan kejaran musuh-musuh Islam di Makkah pada saat itu. Menghindari tekanan atau konflik, bukan berarti lemah. Namun justru menunjukkan kebesaran hati untuk bersabar menantikan kemenangan. Ingat, mundur atau mengalah bukan berarti kalah. Mundur atau mengalah bisa memberikan ruang bagi kita untuk menyusun strategi meraih kemenangan.

Untuk itu, penulis juga ingin menyampaikan pesan kepada seluruh umat manusia di dunia, mulai hari ini marilah kita meluangkan waktu untuk mengalah kepada keangkaraan. Perang yang kalian ciptakan, hanya merupakan bisikan setan, bisikan hati yang penuh ambisi dan hanya akan menghasilkan penderitaan.

Kepada umat muslim di dunia, khususnya yang sampai detik ini masih berada dibawah tekanan penjajah, kekuatan asing dan tekanan konflik, bersabarlah dengan tenang dan tawwakal. Insya Allah, Allah akan senantiasa melindungi kita yang tertindas.

Rassulullah SAW, juga berperan memberikan keteladanan dalam bidang pendidikan. Beliau yang pada dasarnya adalah buta huruf, dengan ikhlas menyampaikan setiap ayat yang diturunkan Allah kepada Beliau. Kalau Beliau tidak mempelajarinya, tidaklah mungkin Beliau bisa menyampaikan kepada umat. Meskipun tidak diketahui apakah kemudian Rassululah bisa membaca? yang pasti sampai detik ini, semua keteladanan Beliau sangatlah bermanfaat.

Tidak ada manusia di muka bumi yang sesempurna Rassulullah. Meski begitu, tidak ada satupun kesempurnaan Beliau yang tidak layak untuk kita teladani. Karena dengan teladan yang terpuji tersebut, Insya Allah, kita akan berubah menjadi manusia yang mendekati sempurna. Amiiin.

Dengan mengikuti tuntunan Rassulullah SAW, meneladani kepemimpinan dan kesempurnaan beliau, dan menerapkan semua hal yang sudah diajarkan oleh Beliau, semoga dunia kita akan menjadi lebih damai dan nyaman. Mari, kita tinggalkan persekutuan kita dengan ambisi jahat, peperangan tanpa makna dan ketertundukan kita pada angkara untuk kemudian menuju ketenangan hati untuk menang.

Maulid Nabi, adalah saat yang tepat untuk kita bertindak dengan benar. Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad, SAW, semoga berjaya.

Sampai jumpa pada Artikel selanjutnya…

Sumber : Diolah dari beberapa sumber terkait.

^^ Hentikan perang saat ini juga !^^

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 010212/1613 www.pakdheu.blogspot.com