Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Selasa, 17 Januari 2012

Puisi Cinta Untuk Jagat Raya

Pakdhe U®, Jember-IDN. Bila memungkinkan waktu bersimpuh di hadapan setiap kaki-kaki mungil, bila diniscayakan setiap petikan-petikan gitar sang penembang balada menggetarkan dinding-dinding hati dan sukma kelana; angin, ombak, daun-daun, rerumputan dan debu-debu padang pasir akan bersorak sorai dalam gemuruh yang membahana.

Jagat raya; tertunduk lesu di pangkuan semesta. Hanya menangis dan mengobral air mata. Semesta terdiam. Semesta terpaku dalam bibir kelu.

Bukan. Bukan rindu yang menusuk sudut jagat raya; sehingga air mata tumpah. Cinta, yang lama hilang ditelan angkara durjana. Cinta, yang lama terkoyak dicabik cakar-cakar angkara. Cinta, yang meluluhkan jagat raya dalam lesu.

Tahukah kalian wahai anak-anak bintang? Jagat raya sejak lama memendam cinta untukmu; meski bukan untuk sebuah rindu. Rindu, hanyalah sakit yang tabu.

Dalam sebuah gemuruh panjang; dari debu-debu peperangan memperebutkan tanah tanpa nama, jagat raya meninggalkan sepenggal asa di celah tersempitnya. Mengharap damai dan kasih cinta.

Janganlah kau murka; aku menyimpan cinta untukmu, jagat raya. Cinta yang hanya sepenggal dan aku buktikan dengan asap-asap mesiu dari senapan-senapan mesin perang. Cinta yang takkan kau mengerti; bahkan sampai debu-debu peperangan menghilang ditelan sunyi.

Jagat raya; tak mengharapkan cinta dalam sebuah episode pertumpahan darah. Mungkin aku keliru, tapi itulah cinta manusia renta semacam aku. Cinta dengan sepikul peluru dan segenggam mesiu.

Kembali sang kelana mengepak setiap bungkusan kehidupan; bersiap melanjutkan petualangan. Bergumam; jagat raya, aku ingin menjadikanmu tempat terindah dalam hidupku. Tempat yang penuh damai, tanpa asap mesiu. Namun aku tak mampu dengan cintaku padamu. Cintaku hanyalah tabu.

Semesta mengangkat jagat raya dengan tangannya yang lembut; mengusap bulir air mata dan mengelusnya dengan kata-kata.

Jika perang di hatimu tak kunjung redam, pulanglah kau ke tempat asalmu. Yang abu, kembali menjadi abu. Yang tiada, kembali menjadi tiada.

Sang kelana; aku mencintaimu meski aku harus lebur menjadi abu…

^^ Hentikan perang yang tiada guna, saat ini juga ^^

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 170112/0703 www.pakdheu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar