Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Kamis, 11 Juli 2013

Mengais Berkah Di Bulan Ramadhan

Oleh : Pakdhe U®

Jember, IN – Bulan Ramadhan, terlepas dari adanya perbedaan penentuan tanggal permulaannya, bagi semua umat Muslim Dunia merupakan bulan yang sangat didambakan kehadirannya. Tak terkecuali bagi Muslim di Indonesia. Menurut saya, perbedaan penentuan permulaan Ramadhan, sebagaimana terjadi di Indonesia, adalah hal yang sangat wajar dan manusiawi. Hal ini mengingat adanya perbedaan teknik, sistem serta wawasan yang diterapkan dalam menentukan datangnya permulaan Ramadhan. Namun begitu, bukan berarti adanya perbedaan tersebut lantas mengurangi makna religi dan konteks kekhusukan dari ibadah Puasa itu sendiri.

Menurut pendapat para Ulama, yang didasarkan pada Hadist serta termaktub dalam Al Qur’an, Ramadhan adalah satu bulan yang penuh dengan keberkahan, penuh dengan hidayah serta bulan yang sangat tepat untuk melakukan kebaikan. Ramadhan adalah bulan dimana syetan, iblis dan jin-jin jahat dirantai atau dibelenggu, dengan tujuan agar tidak mengganggu umat manusia dalam menjalankan kebaikan.

Dengan begitu, manusia hanya berhadapan dengan nafsunya sendiri tanpa campur tangan syetan maupun bangsa sejenisnya. Selama bulan Ramadhan, kita dituntut untuk mampu mengekang segala hawa nafsu yang sangat berpotensi merusak kaidah keimanan serta kekhusukan kita dalam beribadah Puasa. Pertanyaannya adalah, apakah kita mampu menghadapi godaan dari dalam diri kita sendiri, dalam hal ini adalah nafsu kita?

Sejak kita masih kanak-kanak, selalu diajarkan bahwa pada bulan Ramadhan kita harus berpuasa, menahan lapar dan haus. Sebenarnya Ramadhan tidaklah cukup dimaknai begitu saja. Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus semata. Ramadhan juga menuntut kita untuk mengekang diri dari tabiat-tabiat buruk yang selama ini nampak sah-sah saja kita lakukan. Selain menahan lapar dan haus, Ramadhan juga mengharapkan kita menahan emosi, ego, hasrat negatif dan ambisi yang berlebihan.

Selama bulan Ramadhan, dan seharusnya pada bulan-bulan yang lainnya, hendaknya kita tidak saling bermusuhan satu sama lain, hendaknya kita tidak berperang demi apapun alasannya, hendaknya kita bisa saling menjaga satu sama lain dengan penuh cinta. Namun, pada kenyataanya saya masih mendengar adanya kabar bentrokan antar kampung, peperangan yang mengerikan dan satu sama lainnya tidak saling menjaga dalam cinta.

Padahal, jika kita semua berkenan untuk menahan diri, sebagaimana yang diharapkan selama Ramadhan, berkah yang tiada terhingga akan senantiasa kita dapatkan tanpa terputus. Dan kalaupun kita tidak mendapatkannya (berkah tersebut) selagi kita masih hidup, setidak-tidaknya ada bekal kebaikan yang bisa kita bawa menuju hari akhir nanti.

Saya bukanlah seorang Ustads, maupun Kyai. Namun saya sangat mendambakan kita semua mengais berkah di bulan yang penuh rahmat ini, Bulan Ramadhan. Saatnya kini kita saling berangkulan dalam damai, bersatu dalam cinta dan bernafas dalam hembusan keindahan. Selamat menjalani ibadah Puasa dengan khidmat dan khusuk, semoga kita senantiasa dilimpahi keberkahan yang tak terhingga. Amin!

Salam untuk bumi yang damai.(Pakdhe U® /Windows Live Writer/Blogger/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar