Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Jumat, 12 Juli 2013

Apalah Arti Sebuah Nama

Oleh : Pakdhe U ®

Jember, IN—Bagi sebagian orang, nama yang disandangnya sangat berarti. Meskipun William Shakespere (kalau saya tidak salah tulis), pernah menyatakan “ Apalah Arti Sebuah Nama?”, persis seperti judul posting kali ini. Memang, saya sengaja meminjam kata-kata tersebut untuk judul posting kali ini.

Menurut saya, nama seseorang memang sangat bermakna. Dari sederet nama tersebut, kita bisa dengan mudah mengetahui asal usul seseorang darimana. Misalnya; orang dengan nama Cecep, Ujang, Iteung, Nana Suryana dan Euis, sudah dapat dipastikan mereka dari Sunda.

Pun demikian dengan nama-nama; Wagimin, Bejo, Paidjan, Sri dan Sudarmi, orang akan dengan mudah menyebutkan jika mereka berasal dari Jawa. Ada pula nama Ketut, Made, Nyoman dan Wayan yang berasal dari Bali. Ini hanya sebagian kecil dari ciri khas penamaan orang-orang Indonesia. Yang lainnya masih ada semacam ; Sihombing, Sitompul, dari Batak.

Jika disebutkan ciri khas penamaan orang Indonesia satu persatu, saya yakin media blog saya ini tidaklah mencukupi. Hal ini dimungkinkan karena di Indonesia tersebar ratusan suku bangsa di berbagai daerah yang tentunya memiliki standar atau kekhasan tersendiri dalam menentukan penamaan seseorang.

Namun, sayangnya saat ini kekhasan tersebut sudah mulai luntur tergerus kemajuan jaman. Tidak sedikit orang tua-orang tua jaman sekarang yang memberikan nama pada anak-anaknya dengan menggunakan nama-nama orang yang terkenal, seperti Priscilla, Jason, Wlliam dan masih banyak lagi nama-nama sinetron lainnya.

Menurut saya itu semua sah-sah saja, meskipun secara tidak langsung sudah menodai tradisi Indonesia. Bukannya munafik, saya sendiri juga memberikan nama pada anak saya dengan bahasa yang aneh, yang kelihatannya seperti nama asing. Padahal saya juga menambahkan bahasa lokal (jawa) pada nama anak saya, yaitu Ayu yang berarti cantik dan Pradhipta (kalau tidak salah bahasa Sansekerta) yang berarti prajurit.

TRADISI GANTI NAMA

Ada kepercayaan dalam masyarakat tradisional Jawa, dan Indonesia secara umum, bahwa jika memiliki anak yang sering sakit atau sering celaka, maka mereka harus mengganti nama anak mereka dengan nama lain yang memiliki makna keberkahan atau keselamatan.

Seorang kolega pernah mengalami hal yang demikian, beberapa waktu yang lalu. Ketika itu, anaknya yang bernama Asma’ul Husna, dengan harapan memiliki kebaikan sebagaimana Asma’ul Husna, mengalami sakit yang tak kunjung sembuh. Sembuh satu hari, sakitnya bisa lima hari dan begitu seterusnya sampai si anak berusia satu tahun.

Berdasarkan tradisi yang melekat dalam masyarakat setempat, si anak dari kolega saya tersebut terpaksa berganti nama menjadi Saniah, dalam bahasa lokal berarti selamat. Ajaibnya, sejak saat tasyakuran penggantian nama tersebut, si anak berangsur sehat dan bahkan sampai saat ini kelas 6 tidak pernah mengalami sakit yang berarti.

Kalau sudah begini, tentu sebuah nama sangat memiliki arti bagi siapapun yang menyandang nama tersebut.

MENENTUKAN NAMANYA SENDIRI

Lain cerita tentang tradisi di desa tetangga. Di tempat tersebut si anak yang menentukan sendiri nama panggilannya tanpa harus mengganti nama aslinya. Hal ini dilakukan pada saat anak sudah berusia lima tahun. Si anak tersebut akan ditanyai oleh beberapa tetua adat tentang namanya. Nanti, nama yang sama disebut lebih dari satu kali itulah yang dijadikan nama panggilan si anak.

Misalnya; seorang anak bernama Hariadi Sutrisno, ketika ditanya namanya oleh tetua adat pertama menjawab Yadi sebagai namanya. Sedangkan tetua adat kedua dan ketiga mendapatkan jawaban yang sama, yaitu Inok. Maka, anak tersebut harus dipanggil Inok oleh semua orang selamanya. Jika hal ini dilanggar, konon akan membawa kesialan bagi si anak di kemudian hari.

Namun sayangnya, semua hal yang saya sebutkan di atas, saat ini sangat sulit sekali ditemui. Semuanya sudah tergerus oleh kemajuan jaman yang serba cepat dan kebanyakan kaum muda sekarang tidak ada yang mempercayai hal-hal tersebut.

Jadi, jika ada yang mengatakan sebagaimana kata-kata Shakespere, “Apalah Arti Sebuah Nama?”, tentunya mereka tidak pernah menghargai betapa orang tua mereka sudah berusaha memberikan nama yang terbaik. Memberikan nama yang mengandung makna kebaikan dan terselip harapan yang sangat tinggi atas nama tersebut. Atau mungkin, orang tua mereka sendiri yang mengajarkan bahwa tidak ada satupun nama di muka bumi ini yang bermakna? Entahlah!!.(Pakdhe U ®/windows live writer/blogger/2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar