Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Kamis, 08 Agustus 2013

Pelayanan Telekomunikasi Seluler

Masih Termasuk ‘Buruk’

Oleh : Pakdhe U ®

Jember.id—Telekomunikasi seluler adalah sebuah tekhnologi komunikasi yang menawarkan banyak sekali kemudahan dan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Pelayanan yang diberikan, termasuk dalam pelayanan di bidang jasa, khususnya jasa komunikasi.

Di Indonesia, perusahaan yang menjadi operator seluler termasuk cukup banyak, diantaranya; Telkomsel, Indosat, Three, Axis, yang semuanya adalah operator dengan tekhnologi GSM. Belum lagi yang menggunakan tekhnologi CDMA.

Saya sudah menjadi pelanggan salah satu dari operator seluler yang berbasis GSM di atas, selama hampir sepuluh tahun (sejak 2004). Yang saya rasakan dari perjalanan waktu sepanjang itu adalah, pelayanan yang diberikan mengalami perkembangan yang cukup signifikan, meskipun tidak bisa disebut baik sekali secara keseluruhan.

Kenapa tidak bisa disebut baik sekali? Karena, diantara beberapa layanan yang diberikan masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang cukup saya rasakan mengganggu. Diantaranya adalah masalah kualitas jaringan yang masuk dalam kategori kurang stabil. Masih sering mengalami jaringan drop dan kemampuan signal yang lemah meskipun jarak dari BTS terdekat hanya tiga km saja, terlebih pada saat cuaca mendung.

Yang selanjutnya menjadi sorotan adalah mengenai tarif yang kadang-kadang berubah-ubah dalam satu waktu tertentu tanpa adanya pemberitahuan yang memadai. Sehingga sering saya mengalami, pada jam yang sama dengan hari yang berbeda, tarif percakapan dengan durasi yang sama pula, tidak pernah tetap. Meskipun adakalanya tetap, tapi seringkali jatuhnya lebih mahal dari sebelumnya. Adakalanya juga lebih murah.

Yang terakhir saya alami adalah tentang layanan internet; saya juga memilliki satu kartu khusus yang memang saya gunakan hanya untuk keperluan internet saja, dimana saat itu saya membeli paket internet sahur seribu rupiah, dengan kuota 100 MB. Adapun setelah tengah malam saya gunakan untuk internetan, saya iseng-iseng melakukan check sisa kuota internet saya setelah selesai sahur. Keterangan yang saya dapat, bahwa paket saya masih tersisa 78 MB.

SMS 1

Berdasarkan sms sebagaimana gambar di atas, bahwa paket internet saya berlaku sampai pukul 08.59, maka saya tutup dulu sesi internetan pagi itu, dengan harapan akan kembali internetan setelah mandi. Setelah saya menutup akses, saya-pun memperoleh sms dengan penjelasan bahwa hari itu (tanggal 26/07), paket internet saya berakhir, tanpa ada keterangan sampai jam berapa. Karena biasanya paket tersebut berakhir jam 05.59, namun berdasar sms pertama (gambar di atas) bahwa paket saya berakhir jam 08.59, maka saya abaikan saja sms kedua tersebut.

SMS 2

Akhirnya, setelah saya mandi, sekitar jam 07.45, saya kembali melakukan browsing internet,dengan harapan banyak hal yang bisa saya peroleh dengan 78 MB tersisa. Namun apa yang terjadi saudara-saudara?! Belum genap sepuluh menit berselancar di dunia maya, eh, tiba-tiba koneksi terputus. Awalnya saya pikir memang kualitas jaringan yang drop. Karena penasaran, kemudian saya check sisa paket internet saya, ternyata hari itu (tanggal 26/07) saya sama sekali tidak memiliki paket internet apapun (sebagaimana nampak dalam gambar di bawah).

SMS 3

Saya penasaran, lalu saya check sisa pulsa yang saya miliki. Ternyata pulsa saya nol rupiah,dari sebelumnya tiga ribu. Waah, biasa tiga ribu bisa untuk tiga hari, eh hari itu langsung ludes cuman sesaat saja. Untung pulsa tinggal tiga ribu, kalau lima puluh ribu bagaimana? Tapi untungnya, saya tidak pernah mengisi kartu untuk internet itu lebih dari lima ribu. Coba deh perhatikan tiga gambar di atas. Perhatikan tanggal dan jam diterimanya. Kalau jeli, pasti akan menemukan kejanggalan yang saya maksud.

Sekarang lain lagi cerita kakak saya. Dia juga pelanggan salah satu operator seluler. Kalau saya baju merah, kakak saya ini lebih suka baju kuning. Pengalamannya hampir sama, bahkan harus kehilangan nomor alias hangus, padahal sudah memiliki nomor tersebut sembilan tahun. Bayangkan! Sembilan tahun loyal pada operator tersebut, namun hanya karena kesalahan (siapa?) yang tidak jelas, terpaksa harus ganti kartu, yang otomatis ganti nomor.

Ceritanya begini; nomor kakak saya tersebut hampir memasuki masa tenggang, maka oleh kakak diisi ulang pulsa dengan nominal tertentu. Sukses pada bulan itu. Kemudian setiap kali check pulsa atau check masa aktif, semenjak isi ulang tersebut selalu ‘gagal’ alias tidak terdeteksi sampai kapan masa aktif pulsa yang baru diisi tadi. Dengan asumsi biasanya nominal tersebut masa aktifnya satu bulan, kakak tenang saja dan mengabaikan proses check pulsa yang ‘gagal’ tadi.

Ketika menjelang (perkiraan biasanya) masa aktif berakhir, yaitu bulan ini, kakak kembali melakukan isi ulang pulsa, namun ‘gagal.’ Coba lagi sampai lebih dua kali, tetep ‘gagal’ juga. Setelah lewat tengah hari, status telpon berubah menjadi hanya bisa melakukan panggilan darurat. Setelah malam, status berubah menjadi tidak bisa menerima panggilan dan muncul pesan ‘kartu tidak teregistrasi’ pada layar.

Penasaran,besok paginya kakak meluncur ke Kantor layanan operator tersebut. Hasilnya adalah, ‘kartu tersebut sudah terblokir sejak pagi hari jam 06.00’ karena telah melewati  masa tenggang. Segala cara kakak lakukan membujuk customer service yang melayani, untuk mengaktifkan nomor itu kembali, dengan alasan kesalahan bukan pada kakak, tapi sistem yang tidak beres setelah isi ulang pulsa bulan sebelumnya.

Namun usaha tersebut ‘gagal total’, malah kakak diminta agar berpindah dari ‘Prabayar’ menjadi ‘Pascabayar’, dengan abunemen paling sedikit Rp. 25.000,- jika ingin tetap menggunakan nomor tersebut. Dengan terpaksa kakak menolak usulan tersebut, toh harga kartu perdana tidak sampai lima ribu saja.

Kesimpulannya apa? Memang, apa yang saya sampaikan tidak bisa serta merta membuktikan operator seluler tersebut ‘busuk’, karena itu masalah kasuistis. Dan tidak bisa juga disama-ratakan kepada semua operator seluler yang ada. Yang pasti, menurut saya semua pihak harus mulai melakukan ‘instrospeksi diri’ agar layanan yang diberikan maupun yang diterima sesuai dengan harapan dan perkembangan jaman.

Ini hanya sekedar pengalaman yang saya mmiliki dan juga kakak saya alami. Tidak menutup kemungkinan, pengalaman yang sama juga dihadapi oleh jutaan pelanggan telekomunikasi seluler lainnya. SSemoga hal ini menjadi pembelajaran yang berharga. (Pakdhe U ®/windows live writer/blogger/2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar