Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Jumat, 09 Agustus 2013

Pasang Surut Kehidupan

Kisah Inspiratif Dalam Mengisi Waktu

Oleh : Pakdhe U ®

Jember.id—Kehidupan, sebagaimana waktu, ada batasnya. Selama rentang awal sampai titik akhir bertemu, kehidupan akan mengalami banyak sekali perubahan demi perubahan. Laut, mengalami pasang naik maupun pasang turun, itulah pasang surut air laut. Pun dengan kehidupan manusia, adakalanya kita naik membubung tinggi menggapai kesuksesan, adakalanya pula kita terjerembab turun ke titik paling rendah menuju kehancuran dan kebangkrutan. Sedang dimanakah kita saat ini?

Apakah saat ini kita sedang menggapai sukses? Ataukah hanya sedang menjalani proses menuju sukses? Mungkin, kita saat ini berada pada pertengahan jalan, entah menuju naik atau turun, yang pasti kita hanya tinggal menunggu sampai ‘lonceng’ itu berbunyi, menetapkan kemana kita akan terbawa.

Sangat menarik jika saya mengamati peristiwa demi peristiwa di masa lalu. Tentang kejayaan suatu peradaban. Kejayaan suatu kekuasaan, maupun kejayaan seseorang. Namun, yang menarik dari semua peristiwa tersebut adalah saat dimana Kejayaan tersebut mencapai titik kulminasi dan akhirnya jatuh terjerembab, bahkan sampai tidak meninggalkan bekas sama sekali.

Pada masa kejayaan prasejarah, kehidupan dinosaurus dan makhluk-makhluk raksasa purba sejenisnya, begitu nampak kokoh dan seakan tidak akan pernah tumbang. Namun, seiring berjalannya waktu, dan waktu sepertinya sudah sampai pada batasnya untuk berbalik, maka dalam sekejap dan perlahan, kejayaan prasejarah runtuh. Makhluk-makhluk raksasa purba tersebut akhirnya ‘punah’ begitu saja, dan hanya meninggalkan jejak-jejak sisa peradaban mereka dalam bentuk rupa fosil belaka.

Pun demikian dengan kisah-kisah kejayaan Raja Namrud, Raja Fir’aun, dan raja-raja yang menguasai peradaban jaman kenabian. Pada masanya, mereka adalah penguasa yang memiliki peradaban tinggi dan seolah tidak akan pernah tersungkur sejengkalpun. Namun, atas Kehendak Allah SWT, peradaban yang begitu tinggi (atau pongah), dalam hitungan jari, harus tumbang, hilang dan tenggelam termakan zaman. Diantara peradaban mereka, ada yang meninggalkan jejak peradaban, seperti Raja Fir’aun. Bahkan ada yang tidak meninggalkan jejak kejayaan mereka samasekali.

Lalu, bagaimana dengan kisah Kejayaan Imperium Romawi? Kejayaan Yunani? Kejayaan Turki? Kejayaan Majapahit? Kejayaan Bangsa Aztec Maya? Serta Kejayaan peradaban-peradaban lain yang tentu masih banyak yang tidak saya sebutkan. Mereka semua bernasib sama; yaitu tumbang tanpa bisa bertahan menjadi yang terbesar, terkuat dan abadi.

Pelajaran apa yang kita petik dari semua kisah di atas? Ya benar! Waktu akan membawa kita melalui pasang naik dan pasang turun kehidupan. Tidak ada satu hal-pun yang abadi, atau bertahan dalam satu status yang sama. Tidak ada satupun kekuatan adidaya yang abadi, semuanya tinggal menunggu giliran untuk tumbang. Sementara, di lain pihak ada pula yang sedang menunggu giliran untuk bangkit.

Saat ini Amerika Serikat boleh berbangga sebagai negara adidaya, adikuasa, super power dan paling dominan dalam mengatur hitam putihnya dunia. Tapi, jika merunut pada siklus sebagaimana kisah-kisah kejayaan lampau, mungkin juga Amerika Serikat tinggal menunggu waktu untuk ‘Tumbang’ sebagaimana negara-negara adidaya pada masa sebelum saat ini. Mungkin waktu tersebut dalam hitungan hari, minggu, bulan atau tahun. Mungkin juga dalam hitungan abad, siapa yang tahu? Saya rasa itu sudah menjadi Hak Allah SWT untuk menentukan kapan ‘lonceng’ itu dibunyikan.

Kemudian ada pertanyaan,’lalu siapakah yang kemudian dibangkitkan kejayaannya?’ Bisa jadi China yang menjadi adidaya berikutnya. Mungkin juga Afrika, setelah semua negara di benua tersebut bersatu. Atau bisa saja Indonesia, India, Australia atau Jepang. Semua tidak ada yang tahu, meskipun semuanya sepakat penasaran dengan apa yang akan terjadi bertahun-tahun ke depan.

Bagaimana kita harus menyikapi hal tersebut? Tenang dan hanya tenang saja. Jalani saja rutinitas seperti biasanya, tanpa harus terlalu takut, terlalu ambisi dan terlalu pesimis. Kita jadikan diri kita sebagai pihak yang apa adanya serta benar-benar mengisi semua celah waktu yang ada dengan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan. Mungkin dengan begitu, kejayaan kita akan cepat teraih, atau setidaknya sedikit diperpanjang, sebelum akhirnya benar-benar tumbang. (Pakdhe U ®/windows live writer/blogger/2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar