Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Senin, 27 Februari 2012

BBM = Benar Benar Menyusahkan

Oleh : Pakdhe U®

Jember-IDN. Akhir-akhir ini begitu gencar diberitakan di berbagai media, tentang rencana kenaikan harga BBM. Tidak hanya diberitakan tentang rencana kenaikannya saja, namun juga dampaknya terhadap kehidupan sosial masyarakat, bahkan perdebatan tentang perlu tidaknya BBM dinaikkan juga turut diberitakan.

Menyambung artikel penulis tanggal 25 Februari, kali ini penulis kemabali menguraikan perihal rencana kenaikan BBM tersebut dari sisi yang berbeda. Menurut penulis BBM bukan lagi berarti Bahan Bakar Minyak, melainkan lebih tepat disebut Benar Benar Menyusahkan.

Bagaimana tidak? Sekarang BBM seolah sudah bergeser menjadi komoditas politik. Semua partai berlomba-lomba mengajukan usul, tanggapan dan rencana terkait kenaikan harga BBM. Tapi, hasil akhirnya tetap saja menyusahkan rakyat kecil.

Jauh sebelum harga BBM ditetapkan naik, pemerintah sudah mewacanakan rencana kenaikan tersebut ke media massa. Akibatnya, banyak sekali terjadi praktik penimbunan BBM oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Bahkan penimbunan tersebut juga dilakukan oleh pengelola SPBU yang nakal.

Sehingga pada akhirnya pemerintah mengeluarkan larangan pembelian BBM dengan menggunakan jerigen. Bahkan untuk melaksanakan aturan tersebut, di beberapa SPBU ditempatkan beberapa personil polisi yang tentu sudah diberi mandat untuk menindak tegas pembeli BBM menggunakan Jerigen.

Tapi yang namanya maling tentu tidak kurang akal. Mereka para orang-orang kaya yang masih merasa kurang dan ingin menangguk untung lebih, tentu memanfaatkan kendaraan yang mereka miliki untuk menimbun BBM. Misalnya, Minibus, Truk, atau kendaran sejenis sedan. Tidak perlu mengakali atau memodifikasi tangki kendaraan mereka seperti yang terjadi di Bogor, mereka cukup pulang balik ke SPBU sebanyak tiga sampai empat kali dalam sehari.

Sangat tidak adil! Benar benar tidak adil memang. Pembeli menggunakan jerigen 20 liter dilarang, namun mereka yang punya kendaraan dengan tangki sekitar 50 liter dibiarkan membeli sampai lebih dari tiga kali, yang jika ditotal bisa mengumpulkan sekitar 150 sampai 200 liter BBM. Lalu apa tindakan yang diambil untuk mereka? Tidak ada bung! Mereka tidak ditindak sama sekali, padahal mereka jelas-jelas bertindak curang.

Mesin Traktor

Padahal, diantara mereka yang membeli menggunakan jerigen adalah para petani, nelayan, pengusaha jasa Traktor dan beberapa ada pula pengusaha penggilingan padi. Mereka bisa dikatakan sebagai UKM yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah. Mereka-mereka ini yang justru mampu menggerakan roda perekonomian sedemikan pesatnya. Mereka adalah sektor informal yang secara real mampu memberikan dampak langsung atas laju pertumbuhuan ekonomi. Lalu, mengapa mereka dilarang membeli BBM menggunakan jerigen?

Apakah pemerintah memikirkan aturan tersebut menggunakan dengkul (jawa = lutut, red) atau sama sekali tidak dipikirkan? Jika mereka dilarang menggunakan jerigen untuk belanja modal BBM untuk usaha penopang ekonomi mereka, lalu bagaimana caranya agar mereka mendapatkan BBM? Apakah mereka harus membawa traktor-traktor mereka ke SPBU? Bagaimana mereka membawa mesin penggilingan padi milik mereka ke SPBU? Bagaimana jadinya jika sebuah perahu dibawa ke SPBU? Nampak bodoh sekali kan?

Penulis adalah salah satu pemilik traktor yang hanya dipergunakan untuk sawah pribadi dan adakalanya juga untuk disewakan jasanya. Dalam satu musim, sekitar 1 bulan kerja untuk sebuah traktor membutuhkan solar rata-rata 170 liter. Sehingga kalau dihitung sekitar 5 sampai 8 liter per hari, tergantung jarak dan beban kerja di sawah.

Adakalanya traktor-traktor tersebut tidak pulang dari sawah sampai semua pekerjaan selesai dan bagaimana jadinya jika ada ketentuan larangan membeli BBM menggunakan Jerigen? Bagaimana dengan para pengusaha jasa traktor yang memiliki lebih dari satu traktor? Disini sangat jelas kalau pemerintah sama sekali tidak berpihak pada rakyat.

Diakui atau tidak, menurut penulis, saat ini pemerintah lebih mengutamakan para pemodal besar alias para kapitalis dan bukan mengutamakan rakyat kecil. Kalau ada indikasi BBM bersubsidi akan dihilangkan, ada kemungkinan ini adalah hasil dari hasutan pengusaha minyak besar kepada pemerintah dengan imbalan yang kita tidak tahu, agar mereka tidak kalah bersaing jika berjualan minyak (mendirikan SPBU) di Indonesia.

Apapun itu, kenaikan harga BBM akan Benar Benar Menyusahkan rakyat. Cerdas atau tidak cerdas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, tetap saja tindakan tersebut merugikan rakyat. Masyarakat tidak memerlukan BLT atau semacamnya, namun lebih memerlukan jaminan keberlangsungan ekonomi yang lebih baik. Dengan harga BBM terjangkau, maka otomatis harga kebutuhan hidup yang lain juga terjangkau. Pada akhirnya penghasilan yang mereka peroleh setiap hari akan mempunyai nilai.

Ah, seandainya Israel dan Amerika tidak gatal menyerang Iran. Seandainya Israel dan Amerika tidak gatal mengusik ketenangan Timur Tengah. Seandainya Israel dan Amerika dan juga negara-negara kapitalis besar lainnya tidak congkak dan arogan demi menguasai ladang minyak dunia; tentu harga minyak dunia tidak akan meroket begitu tingginya dan akhirnya menyusahkan rakyat yang tidak tahu apa-apa.

Seandainya PBB tidak lembek. Seandainya PBB punya taring. Seandainya PBB menghapus adanya hak veto; tentu perdamaian akan tercapai. Minyak akan dianggap sebagai warisan berharga yang harus dilindungi bersama dan bukan menjadi barang rebutan perseorangan. Akibat konflik perebutan ladang minyak, tak urung jutaan barrel minyak mentah terbuang percuma.

Ah, sudahlah. Penulis hanyalah seorang “tukang rumput” biasa yang suaranya tidak akan pernah bisa mengusir setan dari lubuk hati penguasa-penguasa rakus dunia dan kapitalis kapitalis jahanam.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya

Sumber : Metro TV, RCTI, Jawa Pos

Ketika setan sudah menguasai hati kita, apa yang ditunjukkan di hadapan mata kita semuanya adalah musuh. Akhirnya hanya bencana yang bisa kita hadiahkan untuk anak cucu. Namun, jika malaikat yang menguasai hati kita, perang tidak akan pernah mengisi lembaran sejarah dunia dan pada akhirnya semua keindahan peradaban yang kita hadiahkan untuk anak cucu”. (Pakdhe U)

^^ AYO HENTIKAN PERANG DI MUKA BUMI! ^^

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer 2011 | Copyrights © 2012/02.27-0556 @ www.pakdheu.blogspot.com

Artikel Terbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar