Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Minggu, 31 Mei 2015

PEROKOK ADALAH ORANG PALING BODOH!

By : Pakdhe U ®


Jember. Setujukan anda jika saya katakan bahwa (hampir) semua perokok di dunia ini adalah orang-orang yang bodoh? Bahkan mungkin mereka adalah golongan orang-orang yang paling bodoh yang pernah ada. Tidak perduli mereka menyandang gelar professor, mahasiswa, atau sekedar buruh kuli bangunan, bagi saya mereka tidak ubahnya hanya seorang yang bodoh belaka.

Saya mengatakan hal ini bukannya tanpa alasan. Bukan pula karena saya bukan seorang perokok atau karena saya membenci asap rokok. Saya di dalam tulisan ini hanya sekedar mencoba untuk bermain logika yang dilandasi oleh akal sehat semata. Perkara anda mau menelaah dengan bijak atau tidak, itu sudah di luar kendali saya.

Alasan saya mengutarakan pendapat sebagaimana judul di atas adalah sebagai berikut:

  1. Rokok Mengandung Racun Berbahaya. Kita semua tahu dan mengetahuinya bahkan sejak kita masih sekolah, bahwa dalam sebatang rokok mengandung banyak sekali racun berbahaya yang pada ujung-ujungnya pasti akan mengancam jiwa kita. Salahkah saya jika menyebutkan orang-orang yang mengkonsumsi Rokok  ini adalah orang yang bodoh? Bukannya hanya orang bodoh saja yang mau mengkonsumsi racun bagi tubuhnya?
  2. Rokok Menyebabkan Penyakit Kanker. Apakah pantas disebut pintar jika seseorang dengan sengaja membiarkan tubuhnya digerogoti oleh kanker? Pasti orang bodoh saja yang berbuat demikian. Padahal para perokok di dunia ini juga sudah menyadari akan hal ini (resiko Kanker), tapi karena kebodohan mereka, mereka tidak memperdulikannya.
  3. Rokok Merupakan Pemborosan. Berapa harga rokok per batang? Tentu tidak murah bukan? Jadi tepat jika kemudian aktivitas merokok merupakan pemborosan, karena nilai uang sebanyak tersebut hanya terbakar percuma. Jika dibandingkan dengan belanja BBM, yang notabene sama-sama terbakar, tentulah belanja BBM jauh lebih bermanfaat karena digunakan untuk menggerakan moda transportasi yang menunjang produktifitas. Sedangkan rokok? Hanya sekedar mengundang berbagai macam penyakit. Apakah pantas disebut pintar seseorang yang membakar uang mereka bukan untuk tujuan yang produktif?

Selain dari sebagian kecil ulasan di atas, saya juga akan menyampaikan beberapa hal terkait rokok lainnya, misalnya;

  1. Iklan Rokok. Dalam setiap Iklan Komersial produk rokok yang ditayangkan di tv jam 9 malam ke atas, selalu dapat dipastikan mengandung kata-kata “ Berani, Nyali, Percaya Diri, Kesenangan”, dan kata-kata lain yang identik dengan sesuatu yang gagah. Tapi apakah salah jika saya katakan Keberanian, Nyali, kepercayaan diri, dan kesenangan yang ditawarkan oleh produk rokok adalah simbol dari kebodohan absolut. Bagaimana tidak? Berani menjemput maut, Bernyali menghadapi penyakit, Percaya diri menghadapi kematian, dan kesenangan menghamburkan uang, hanyalah ciri-ciri tindakan paling bodoh yang pernah saya ketahui.
  2. Peringatan Dalam Kemasan Rokok. Dalam setiap kemasan rokok selalu terpampang jelas sebuah tulisan “Peringatan: Merokok Membunuhmu!,” Apakah salah jika saya katakan orang yang sudah tahu bahwa merokok bisa membunuh mereka perlahan, masih tetap saja merokok adalah orang yang bodoh? Sebutan apalagi yang lebih pantas terhadap orang yang membiarkan dirinya terbunuh secara perlahan-lahan, selain daripada bodoh?

Saya juga tidak menutup mata bahwa industri rokok merupakan industri strategis yang nyata-nyata telah menghidupi ekonomi ratusan, ribuan,bahkan jutaan warga masyarakat karena industri ini menyerap banyak sekali tenaga kerja.

Saya juga tidak ingin menutup mata terhadap besarnya devisa yang berhasil dikail pemerintah dari usaha rokok ini. Tapi, alangkah lebih baik jika sesuatu hal yang buruk yang sudah menjadi kebiasaan, cobalah untuk dirubah. Boleh merokok, tapi di tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan. Boleh merokok, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Meskipun sebenarnya kita akan lebih cerdas jika lebih memilih untuk menghentikan merokok mulai hari ini.

Baca Juga : Rokok Versus Kentut

Pakdhe U ® | youtube | facebook | twitter | copyright 2015 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar