Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Jumat, 25 November 2011

EFEKTIFITAS IKLAN DEPKES TENTANG BAHAYA MEROKOK

Jember-Indonesia. Pernahkah anda melihat tayangan iklan televisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan tentang bahaya merokok? Akhir-akhir ini, iklan tersebut juga menayangkan tentang bahaya asap rokok terhadap anak-anak di sekitar kita. Adakah yang mengetahui apa maksud dari dibuatnya iklan tersebut? Mungkin benar, maksud dari pembuatan iklan tersebut adalah untuk menjadikan masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak jauh lebih sehat.

Atau mungkin, maksud dari iklan tersebut adalah sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah untuk "membatasi" penyalahgunaan rokok oleh para perokok aktif sehingga lebih bijak dalam merokok. Yang pasti, iklan tersebut bukanlah sebuah upaya untuk mengurangi peredaran rokok di Tanah Air. Mana mungkin pemerintah, melalui Depkes, berupaya menghentikan peredaran rokok, yang notabene merupakan penyumbang devisa yang terbesar untuk pemerintah?

Kalau tujuannya memang untuk menghentikan peredaran rokok, mengapa bukan pabriknya saja yang ditutup? Masalahnya tentu menjadi lain jika pabrik rokoknya yang ditutup. Kenapa? Karena industri rokok tidak bisa kita pungkiri merupakan industri yang sudah menjadi "gantungan" hidup bagi ribuan, bahkan ratusan ribu penduduk Indonesia. Dengan menutup pabrik, maka tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib mereka? Pun demikian, belum tentu juga masyarakat Indonesia menjadi sehat bukan?

Kembali menuju materi tentang iklan pemerintah sebagaimana disebutkan di bagian awal artikel. Penulis merasakan pembuatan iklan tersebut bisa dikatakan samasekali tidak efektif. Mengapa? Selain faktor biaya pembuatan dan penayangan iklan yang cukup (bahkan sangat) besar, menilik dari perilaku para perokok itu sendiri yang seolah tidak mau tahu dengan urusan pemerintah, dalam hal ini dinas kesehatan, tentu menjadi sia-sia belaka kan?

Penulis pernah bertemu dengan banyak orang yang kesemuanya adalah perokok. Kepada mereka semua, penulis menanyakan tanggapannya perihal bahaya merokok sebagaimana yang disertakan dalam setiap kemasan rokok dalam bentuk gambar dan himbauan peringatan. Jawaban mereka sungguh seragam meskipun dengan bahasa yang berbeda.

" Kalau memang gak sehat, kenapa masih diproduksi?"

" Kenapa nggak sekalian pabriknya aja yang ditutup?"

"Aku merokok dari SMP, toh sampai sekarang aku gak apa-apa!"

"Kalaupun menyebabkan penyakit, toh yang sakit aku sendiri ini?!"

Dan masih banyak lagi jawaban-jawaban lainnya yang intinya serupa.

Secara umum, merokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Khususnya bagi para perokok pasif atau mereka yang bukan perokok namun berada di lingkungan perokok. Merokok juga merupakan tindakan merugi, karena hampir tidak ada satupun manfaat dari kegiatan tersebut. Merokok memang bisa menjadi mesin pembunuh yang kejam, bukan saja bagi perokok itu sendiri melainkan juga bagi orang lain; khususnya anak-anak.

Dalam permasalahan ini, seharusnya pemerintah mencari titik tengah yang tepat sebagai solusi. Win-win solutions harus segera ditemukan untuk menjadikan masyarakat Indonesia lebih sehat namun tanpa memasung hak setiap individu untuk merokok. Perlu diingat, merokok adalah juga hak azasi setiap individu yang tidak bisa serta merta dihalangi atau dibatasi.

Bolehlah membuat iklan sebagaimanapun bentuk, wujud dan materinya; tapi janganlah melupakan tujuan akhir pembuatan iklan tersebut tanpa memasung hak-hak setiap individu. Okay? Menurut penulis, langkah bijak yang bisa diambil oleh kita semua sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas, baik kita yang bukan perokok dan khususnya bagi kita yang perokok adalah bagaimana kita bisa menempatkan diri kita dengan tepat diantara hak dan kewajiban kita di masyarakat.

Setiap perokok mempunyai hak untuk merokok namun jangan lupakan kewajibannya untuk tidak merugikan orang lain di sekitarnya; dalam hal ini adalah tentang kesehatan orang lain khususnya yang bukan perokok dengan cara dengan sadar dan sebisa mungkin menjauh dari orang-orang yang bukan perokok pada saat hendak merokok. Dengan kata lain, MEROKOKLAH DENGAN BIJAKSANA DAN CERDAS!

Setiap orang yang bukan perokok mempunyai hak untuk mendapatkan kenyamanan dan kesehatan dengan cara bebas dari lingkungan asap rokok, namun jangan lupakan kewajibannya untuk menjaga kesehatannya sendiri dengan cara sebisa mungkin menghindari para penyebab penyakit, dalam hal ini adalah perokok.

Dengan demikian, maka akan tercipta lingkungan yang sehat dan bersih. Oya, perlu diketahui oleh semuanya; penulis bukanlah perokok namun juga tidak menutup diri terhadap teman-teman penulis yang perokok. Ketika mereka hendak merokok, dengan sengaja penulis menjauh sampai mereka selesai merokok. Mereka tidak tersinggung, soalnya penulis sengaja meminta ijin untuk menjauh.

Demikian artikel ini, semoga menjadi manfaat bagi kita semuanya....

Sampai jumpa di artikel selanjutnya......

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Dari Berbagai Sumber | Smille Me
| Copyright@2011 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar