Kau Baca, Dan Kau Kurindu

By : Pakdhe U ^®

Sebuah Surat Cinta Untuk Belahan Jiwa..

Angin semilir, yang dirimu selalu memanjakanku, katakanlah pada dia, kekasihku, di tempat yang hanya dirimu yang tahu, Aku, si pecinta kelana, Aku, si pemimpi buta, merindukannya. Katakanlah wahai angin semilir, yang dirimu mampu menjangkau setiap jejak langkahnya, tentang betapa kerinduanku sudah tak terbendung padanya.

Dan untukmu, kekasih hatiku, yang dirimu selalu kunantikan di setiap malam penuh mimpiku, kekasih yang takkan pernah kutinggalkan benci untukmu; aku kembali merindukanmu. Tidakkah dirimu merasakan getar rindu itu dalam setiap kata-kataku, yang senantiasa kutitipkan pada semilir manja angin senja? Ahh… masihkah engkau membisu, menyisakan selaksa tanya tanpa kata, masihkah dirimu berpaling atas rasa, resah, cinta di dada ini? Masihkah?

Andaikan boleh kusebutkan namamu, aku akan melakukannya lebih banyak dari sekedar bibirmu berkata tidak. Andaikan boleh aku mendengarkan bisik rayu cintamu, aku akan membuka telingaku sepanjang waktu, bahkan lebih lama dari sekedar mendengarmu membenciku.

Kekasihku, aku yakin engkau tahu, yakin dirimu tak buta, aku sangat yakin hatimu sangat merasakan, kerinduan yang aku rasakan padamu. Sebuah rindu yang sudah membatu, rindu yang sudah mendalam, dan itu hanya untukmu. Mungkinkah? atau cuman khayalanku belaka?

Entahlah, semoga tulisanku ini kau baca, dan kau kurindu sampai akhir nanti.

I love You so much, so so so much, for ever, even you never love me.