Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Selasa, 17 Maret 2015

Memilih Pendamping Hidup Bukan Sekedar Teman Tidur!


Pakdhe U ® Siapapun, di belahan bumi manapun, dalam bentuk fisik yang bagaimanapun, serta bergelut dalam profesi apapun, pasti memiliki impian untuk mendapatkan pendamping hidup yang ideal. Kata ideal bagi sebagian besar orang adalah “sempurna”, baik secara fisik, maupun finansial. Padahal untuk menentukan seseorang itu dikatakan sebagai pendamping hidup yang ideal tidaklah cukup dari sekedar fisik dan finansial belaka.

Banyak orang beranggapan bahwa pendamping hidup hanyalah sekedar teman tidur, teman berbagi dalam suka dan duka, bahkan hanya sekedar tempat untuk melampiaskan hasrat belaka. Padahal seharusnya bisa lebih dari sekedar hal tersebut. Pemilihan pendamping hidup yang tepat akan sangat menentukan bagaimana masa depan kita nantinya.

Dari awalnya kita adalah seorang yang sukses, namun hanya karena kesalahan dalam memilih atau menentukan seorang pendamping hidup, bisa saja kesuksesan tersebut menjadi surut, bahkan menjelma menjadi sebuah kesialan. Demikian sebaliknya, jika kita tepat dalam memilih pendamping hidup, bukan tidak mungkin dari yang awalnya biasa-biasa saja kita akan menjelma menjadi sosok yang sangat sukses.

Menurut saya ada beberapa tipe pendamping hidup yang bisa dijadikan pilihan dalam menentukan masa depan kita;

1. TIPE SEDERHANA

Tipe ini adalah golongan pendamping hidup yang tidak terlalu ideal meskipun sebenarnya bisa dikatakan baik. Tipe ini cenderung bergaya hidup sederhana, apa adanya dan tidak memiliki kecenderungan untuk bergaya hidup mewah. Jika kita termasuk orang yang senang dalam kesederhanaan ( baca juga : Kesederhanaan Yang Mewah ) maka saya dapat menjamin pengalaman hidup yang jauh lebih baik dalam hal finansial. Apalagi jika ditunjang kita sebagai sosok pekerja keras.

Satu-satunya kelemahan tipe ini adalah akan nampak kurang gaul,kurang bisa mengikuti perkembangan jaman, dan bahkan gaya hidupnya bagi sebagian orang lain akan nampak monoton. Namun untuk kelebihannya adalah; pendamping hidup tipe ini bisa menjadikan kita lebih tenang dalam mencari nafkah.

2. TIPE PENUNTUT

Tipe ini saya katakan tidak layak untuk dijadikan pendamping hidup, khususnya bagi mereka yang keadaan ekonominya tergolong pas-pasan, bukan pekerja keras, dan orang-orang yang tidak memiliki ambisi kuat untuk sukses. Karena gaya pendamping hidup dengan tipe ini adalah selalu menuntut lebih dari apa yang sudah kita berikan.

Misalnya kita sudah memberikan keleluasaan untuk mengelola keuangan kita, namun tipe ini bisa saja menuntut hal yang melebihi dari sekedar mengelola keuangan kita. Entah itu menuntut kita untuk mencari penghasilan tambahan, menuntut kita membebaskan waktu bagi mereka untuk memenuhi gaya hidupnya, menuntut ini, itu dan banyak hal lainnya yang boleh dikatakan ada-ada saja.

Karena tetangganya punya barang baru, bisa saja meskipun keuangan sudah dikelola olehnya, dia akan menuntut uang lebih demi mendapat-kan barang yang diinginkan seperti milik tetangganya tersebut. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Seandainya tipe ini mampu mengatur dan mengelola keuangan dengan ketat, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan gaya hidup yang berlebihan, mungkin tipe ini akan lebih cepat menjadikan kita sukses secara finansial. Namun sebaliknya, jika tipe ini tidak mampu mengelola keuangan dengan baik, jurang kebangkrutan akan siap menghadang kita.

3. TIPE PENYEIMBANG

Tipe ini akan menjadi cermin bagi diri kita, karena sebenarnya mereka sedang mengikuti gaya kita. Jika kita bergaya sederhana, hemat dan apa adanya, maka pendamping hidup tipe ini juga akan melakukan hal yang sama. Kita sosok pekerja keras, sosok pengumpul pundi-pundi rejeki, maka pendamping ini juga akan menjelma menjadi pekerja keras, dan pengumpul pundi-pundi rejeki.

Pendamping hidup yang demikian akan menjadikan kita sukses atau tidak justru tergantung dari kita sendiri. Kalau kita memiliki kemauan kuat untuk sukses, maka jalan menuju kesuksesan akan terbuka selebar-lebarnya. Tipe pendamping hidup ini boleh dikatakan cukup ideal namun masih belum lebih baik dari tipe sederhana karena semuanya tergantung pada diri kita sendiri dalam mengarahkan.

4. TIPE PENGUAT

Tipe inilah yang saya katakan yang ideal. Kenapa? Karena pendamping hidup tipe ini akan selalu menguatkan apapun yang menjadi kekurangan kita. Jika kita salah dalam memutuskan suatu perkara terkait kebijakan finansial, pendamping hidup yang seperti ini tidak pernah memiliki rasa lelah untuk mengingatkan kita. Dan selalu membesarkan hati kita jika kita sudah terlanjur jatuh.

Tidak hanya sekedar teman tidur, teman bercengkerama, teman ngobrol, teman mengisi hari-hari, namun juga akan menjadi sahabat yang akan selalu mengingatkan langkah kita demi kebaikan. Semuanya dijalani dengan hati-hati.

Sekarang, pendamping hidup yang bagaimanakah yang sudah anda dapatkan?

Semoga bermanfaat..


Jember, Maret 17, 2015
facebook | youtube | twitter | TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG.

Jumat, 13 Maret 2015

Kurma Dan Es Krim Untuk Demam Berdarah

 

Jember (Pakdhe U ®).  Demam Berdarah, atau DB, siapa yang tidak tahu? Penyakit yang selalu muncul pada saat musim pancaroba (peralihan) dari musim hujan ke musim panas, atau sebaliknya. Untuk beberapa kasus, jika penanganan pasien terlambat bahkan bisa menyebabkan kematian. Sebegitu seramnya DB sampai Pemerintah perlu mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) jika di suatu daerah ditemukan kasus meninggal karena DB lebih dari 5 orang.

DB disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes agepthy (kalau tidak salah tulis), yang biasa menggigit mangsanya pada saat siang hari. Resiko terkena DB menjadi sangat besar pada saat kita berada pada kondisi fisik yang menurun. Meskipun tidak menutup kemungkinan juga akan berdampak pada seseorang yang sehat. Asal tegigit nyamuk yang kebetulan mengandung virus, hampir 100% kemungkinannya pasti terkena DB.

Indikator seseorang terkena DB adalah:

  1. Trombositnya menurun jauh dari standar normal sekitar 150, atau ada kecenderungan turun.
  2. Hematokrit maupun Hemoglobinnya tidak stabil.

Hal-hal tersebut hanya bisa dipastikan melalui pemeriksaan darah di Lab. Oleh karenanya tidaklah heran jika seorang pasien yang terduga terjangkit DB akan selalu dipantau setiap hari. Bahkan dalam sehari bisa saja sampel darahnya diambil sebanyak 2 kali, yaitu pagi dan sore hari. Meskipun pada keadaan tertentu jika ada kecenderungan Trombositnya naik, pengambilan sampel darahnya hanya 1 kali perhari.

Ada yang mengatakan jika suhu tubuh juga dimonitor, itu benar juga. Sebab, tanda-tanda DB diantaranya adalah suhu tubuh yang naik drastis, kemudian turun perlahan dan akan naik lagi perlahan selama kurang lebih 2 sampai 4 hari. Meskipun ada beberapa kasus yang bisa bertahan sampai 7 hari.

Angka-angka hari di atas bukanlah waktu menjadi sembuh, melainkan pasien masuk dalam fase kritis pertama. Biasanya masa kritis DB hanya berlangsung 2 hari dan total dari awal panas tinggi atau nilai trombosit turun, sampai dinyatakan sehat adalah 8 hari sampai 10 hari.

Pengalaman dengan si kecil, ternyata nilai trombosit bisa naik dengan cepat dan ada kecenderungan stabil jika banyak makan, banyak minum susu. Ada yang mengatakan pada saya, seorang pasien di ranjang sebelah si kecil yang pernah punya pengalaman terkena DB, minum es krim rasa vanila juga akan meningkatkan nilai trombosit dengan cepat.

Kalau si kecil saya, hari pertama masuk rumah sakit nilai trombositnya drop sampai tinggal 20. Pada hari kedua, karena si kecil banyak minum dan dibantu cairan infus,nilai trombositnya naik menjadi 40. Pada hari ketiga nilai trombositnya naik lagi menjadi 48, setelah banyak minum susu, banyak makan, dan cukup istirahat. Karena dianggap sudah ada perbaikan nilai trombosit, maka saat itu infus langsung dilepas.

Kata Dokter, jika pada hari ke empat nilai trombositnya ada kecenderungan naik, maka saat itu juga bisa langsung pulang. Tapi ternyata nilai trombosit si Kecil justru turun ke 33. Entah karena apa, atau mungkin bagaimana nilai trombosit itu bisa turun, saya tidak paham. Yang pasti pada akhirnya si kecil tidak jadi pulang saat itu juga.

Setelah itu, saya berikan beberapa butir kurma untuk si kecil, karena menurut beberapa orang kurma juga bisa meningkatkan nilai trombosit dengan cepat. Kurang lebih sekitar 1/4 Kg kurma dihabiskan dari hari ke empat pagi sampai hari ke lima siang, ditambah minum susu yang banyak, minum air putih yang banyak, dan menghabiskan makan ransum dari Rumah Sakit.

Hasil yang didapat adalah, nilai trombosit dari sampel darah yang diambil hari ke lima pagi adalah 103. Ini berarti ada kenaikan nilai trombosit 70, dari sebelumnya 33 menjadi 103. Akhirnya, pada siang hari itu juga si kecil diijinkan untuk pulang. Cukup bukti bahwa banyak minum susu, banyak minum air, makan kurma, dan (mungkin) makan es krim vanila cukup membantu meringankan DB.

Saya memang tidak mencoba es krim vanila karena si kecil saya tidak tahan dengan es. Kalau dipaksakan bisa-bisa malah pilek. Oya, selain itu semua si kecil juga mendapatkan Trolit dari Dokter, meskipun hanya habis 2 bungkus saja. Yang pasti, semua ini bisa dicoba.

Baca Juga : Waspada Jika Demam!


Ditulis : Maret 13, 2015

twitter | youtube | facebook

Waspada Jika DEMAM!


Rara Harta Terindah

Jember (Pakdhe U ®) Pernah membayangkan saat anak semanis foto di atas tiba-tiba panas tinggi? Demam sampai menyentuh 41o C, dan terkulai lemas di pembaringan? Sungguh, rasanya sangat campur aduk! Antara cemas, takut, bingung, dan panik, campur baur menjadi satu kecamuk dalam batin. Terlebih jika yang mengalaminya adalah anak pertama, atau satu-satunya.

Bermula dari suatu hari. Pagi itu anak saya yang fotonya ada di atas, tiba-tiba meriang. Tanpa banyak kata, segera saya ambil thermometer badan, yang memang selalu saya sediakan, untuk kemudian mengecek suhu badan anak saya tersebut. Ternyata 38oC, dan itu hanya sedikit lebih tinggi dari batas 37oC. Saya beranggapan, mungkin hanya demam biasa karena masuk angin, atau apalah.

Anggapan saya demikian, mengingat beberapa hari sebelumnya si kecil sempat kegerimisan saat bermain. Belum lagi, sehari sebelumnya ikut Pamannya jalan-jalan sore tanpa mengenakan jaket. Anggapan bahwa si kecil masuk angin tentulah tidak bisa disanggah. Apalagi, saat itu saya tebuskan sirup untuk penurun panas di tempat Bidan, suhunya sempat turun sampai titik 37oC. Tentulah pikiran saya sedikit lega.

Bahkan, siang harinya, si kecil sudah nampak ceria dan diajak bermain oleh bundanya ke rumah tetangga depan. Saya yang mengawasinya, sempat mengecek kembali suhu tubuhnya saat dia pulang. Dan suhunya sudah berada di 36oC, termasuk titik aman (menurut saya), jadi saya tidak perlu lagi untuk khawatir.

Tapi apa yang kemudian terjadi? Sore harinya si kecil pulang dengan membawa bekas gigitan nyamuk di jidatnya. Bekas gigitan tersebut sangat besar, sehingga membuat saya sangat khawatir, mengingat beberapa hari sebelumnya ada anak tetangga yang opname karena Demam Berdarah. Saya sudah berpikiran yang tidak karuan, tapi apa boleh buat, jidat sudah tergigit nyamuk, tentulah segala resiko terburuk harus siap saya hadapi.

Kekhawatiran saya semakin menjadi ketika semakin malam suhu tubuh si kecil tidak kunjung menurun, dan justru ada kecenderungan menaik. Si kecil bawaannya minta minum terus, mungkin karena suhunya yang sangat tinggi sampai 39oC. Sampai menjelang subuh, suhu tubuh si kecil malah menyentuh 41oC, dan itu cukup membuat saya sedikit panik. Akhirnya, pada pagi harinya saya bawa ke Bidan lagi, dan saya diminta untuk menunggu perkembangan sampai malam hari. Jika tidak ada perkembangan, maka si kecil harus Opname mengingat saat ini lagi mewabah Demam Berdarah.

Pulang dari rumah Bidan, si kecil malah terlelap pulas dan nampak lemas. Suhu tubuhnya sudah turun dan kemudian muncul keringat dingin. Tanpa pikir panjang, saat itu juga si kecil langsung saya larikan ke Rumah Sakit untuk Opname. Sepengetahuan saya dari berbagai sumber, jika suhu tubuh yang tinggi kemudian tiba-tiba turun dan muncul keringat dingin, itu merupakan tanda-tanda terinfeksi virus Demam Berdarah. Bahkan sudah masuk fase kritis karena penderita sudah menunjukkan tanda-tanda syok.

Alhamdulillah, setelah sampai di Rumah Sakit, Dokter mengatakan masih belum terlambat dan hanya membutuhkan perawatan 5 hari, si kecil sudah bisa tersenyum kembali. Saat itu Dokter juga memberikan tips pada saya yang mungkin juga bermanfaat bagi orang lain.

  1. Jika kondisi fisik sedang turun karena masuk angin, flu, atau setelah kehujanan, sebaiknya tidak bermain atau beraktivitas di luar rumah. Karena Resiko terjangkit Demam Berdarah akan lebih besar pada kondisi fisik yang lemah ini.
  2. Jika mengalami panas tinggi yang fluktuatif, dan dalam kurun lebih dari 2 hari, jangan pernah menunda untuk berobat ke Dokter atau pihak yang ahli untuk segera mengetahui apa penyakit sebenarnya. Untuk menunjang hal ini sebaiknya selalu sediakan thermometer badan di rumah.
  3. Jangan sekali-kali menganggap remeh panas tubuh anda, karena panas tinggi bisa mengarah ke Kejang, Typhus, Demam Berdarah, dan yang paling fatal adalah kematian.
  4. Jika sudah terlanjur terjangkit Demam Berdarah, usahakan untuk minum yang banyak, karena sebenarnya Demam Berdarah tidak ada obatnya. Demam Berdarah hanya bisa dihadapi dengan banyak-banyak minum, atau memasukkan cairan untuk mengganti kebocoran cairan dalam organ.

Demikan pengalaman saya beberapa waktu yang lalu yang saya share dalam blog ini, semoga banyak memberikan manfaat bagi semua pembacanya. Selalu waspada, hati-hati, berpikir positif, dan melakukan pola hidup sehat, niscaya akan membawa kita menuju kepada kebaikan, kesehatan, dan keutamaan. Amin!


Ditulis : Maret 13, 2015…

My twitter | youtube | facebook