Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Sabtu, 31 Desember 2011

Kearifan Dibalik Temaram Pasar Tradisional

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Jam masih menunjukkan angka 03:30 wib, dinihari. Sebagian besar penduduk Desa Menampu, dan juga Desa lainnya di Jember, masih terbuai dalam kehangatan selimut. Namun, pasar Gladak Merah, dekat dengan rumah penulis, sebuah pasar tradisional yang masih sedikit berjaya, sudah menampakkan aktifitasnya.

Pedagang-pedagang ikan, sayuran dan beberapa pembeli, membaur menyatu dalam aktifitas tersebut, ditingkah temaram cahaya lilin. Lilin? Iya, hanya lilin yang menerangi kegiatan mereka, meskipun sebenarnya listrik PLN sudah ada di sini sejak lama.

Pada dasarnya, Pasar Gladak Merah tersebut merupakan pasar pagi. Sehingga, semua aktifitas jual beli dimulai sejak pagi dinihari.

Sebagai sebuah pasar desa yang tidak terlalu luas, Pasar Gladak Merah bisa dikatakan cukup ramai, karena pasar tersebut juga merupakan pasar rujukan bagi Tukang Sayur keliling (istilah modern: Retailer). Jumlahnya bisa mencapai pulihan orang dan berasal dari berbagai Desa disekitarnya.

Meskipun begitu, antara penjual, pembeli dan para “retailer” tersebut sudah terjalin sebuah ikatan kekeluargaan yang kuat. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain, tanpa ada satupun yang terlewat. Sehingga jika ada satu warga baru, mereka pasti akan langsung mengetahuinya. Bisa diibaratkan, itulah Facebook tradisional ala pasar tradisional!

Sebagai sebuah komunitas, bukan berarti tidak terdapat persaingan di sana. Sudah jamak dan umum, dalam setiap perdagangan (pasar) pasti ada persaingan dagang dan sebagainya. Namun, semua persaingan tersebut masih sebatas persaingan sehat dan kompetitif. Itulah kearifan pasar tradisional.

Namun sayang, semenjak kehadiran pasar modern (Mart) sampai ke pelosok Kecamatan, kearifan dibalik temaram pasar tradisional tersebut terancam sirna. Keberadaan pasar tradisional-pun juga terancam musnah atau mati suri.

Padahal, kearifan yang sama tidak akan pernah kita temukan dalam sebuah pasar modern. Antara penjual, tepatnya karyawan dengan pemilik Mart, jarang sekali terjalin komunikasi secara langsung. Yang ada hanya sebatas dengan atasannya satu tingkat. Bagaimana mungkin seorang karyawan konter bisa bertemu dengan pemilik Mart yang notabene merupakan warga London?

Hubungan antara sesama pembeli-pun juga tidak bisa dikatakan wajar. Mereka umumnya berinteraksi satu sama lain hanya dalam koridor status sosial. Mereka membelanjakan uang mereka dengan tujuan dan motivasi berbeda. Bukan lagi sebagai sebuah kebutuhan, sebagaimana jika berbelanja dalam pasar Tradisional, melainkan karena prestise.

Prestise jika mampu membeli ini dan itu di swalayan terkenal, padahal barang tersebut tidak begitu diperlukan. Pada akhirnya hanya akan membentuk karakter-karakter konsumtif, pemboros dan materialistis.

Apapaun yang terjadi, Pasar Gladak Merah, tetaplah sebuah pasar Tradisional yang layak untuk berjaya dan terus hidup. Karena, kearifan yang tersimpan di balik temaram lilin, setiap dinihari, merupakan sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Sebuah pelajaran yang bisa kita  jadikan bekal untuk membangun bangsa dan negara menjadi harmonis dan hemat.

Salam untuk warga paguyuban pasar tradisional dan teriring do’a selalu untuk kesejahteraan anda-anda semuanya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya…

**Hentikan Perang, saat ini juga! Stop War, right now!**

Sumber :

  • Pengalaman Pribadi
  • Gagasan Pribadi

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Copyright@161211/2102 |

Blog Client : Windows Live Writer 2011.

Minggu, 25 Desember 2011

Mengenal Lebih Jauh Tentang Makna Hidup

Pakdhe U, Jember-IDN. Hidup, oleh sebagian orang, sering dimaknai secara sederhana. Bahkan ada diantara mereka yang nyaris tidak memberikan makna apa-apa bagi hidup mereka. Hidup, yang kata sebagian orang adalah hanya sekedar mampir minum, alias cuma sebentar, justru sering disalah-artikan untuk berbuat sesukanya.

“Selagi masih hidup, kapan lagi bisa bersenang-senang?”

“Untuk apa memikirkan yang masih belum tentu, toh kita nikmati saja yang sudah ada lebih enak?!”

Padahal, jika kita bisa sedikit lebih meluangkan waktu untuk memaknai hidup kita, kita akan merasakan kenikmatan yang sesungguhnya. Tidak percaya? Coba lihat disekeliling anda. Pernahkah anda memperhatikan hal-hal kecil yang samasekali tidak terlintas dalam pikiran anda?

Photo-0125

Kadang, jika kebetulan ada waktu senggang, penulis sering memperhatikan tingkah polah “Buleng,” kucing manis yanng gambarnya nongol di sebelah. Kucing milik Kakak Ipar penulis ini, seolah mengerti dan paham rasa terimakasih. Buktinya, setiap selesai diberi makan, dia selalu manja dan maunya dipangku dan bukannya ngeloyor pergi begitu saja. Memang sifat utama kucing adalah manja, namun sikap “Buleng” menurut penulis adalah beda. Setelah dia rasa cukup memberikan ucapan terimakasih, barulah dia pergi main keluar. Kadang-kadang hanya menemani kakak ipar penulis menonton televisi. Bagaimanapun bentuk sikap kucing tersebut, cukup memberikan hiburan dan sedikit menambah kenikmatan hidup.

Kenikmatan hidup yang dimaksud oleh penulis adalah, setidak-tidaknya masih ada tempat untuk mencurahkan kasih sayang. Masih ada tempat untuk berkutat manja, walau hanya dengan seekor kucing saja. Kita jadi terlatih untuk menyayangi dan tidak angkuh pula untuk disayangi.

Photo-0123

Dari dua wanita di gambar samping, yang sebelah kiri adalah mantan kekasih penulis yang sudah hampir 2 tahun menjadi istri tersayang. Ya, dia adalah Merak kecil, karena badannya memang kecil. Coba bandingkan dengan sepupunya yang ada di sebelah kanan? Tentu sangat jauh perbedaannya bukan? Jika yang sebelah kiri adalah Merak Kecil, maka tidak salah jika yang sebelah kanan disebut Merak Besar. Atau, mungkin juga boleh disebut Burung Onta. Hehehe. Gambar ini diambil pada saat mereka sedang asyik bercengkerama di dapur, sepulang dari pasar di dekat rumah Budhe Mertua.

Bentuk kenikmatan hidup yang lain, yang bisa kita dapatkan adalah sebagaimana dua bersaudara di gambar atas. Selalu menunjukkan kekompakan, kerukunan dan kesederhanaan. Tidak ada kata yang dilebih-lebihkan atau ditutup-tutupi. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih, bahkan semakin nikmat.

Photo-0122

Sosok pria di samping ini adalah suami Budhe Mertua, yang konon lahir pada tahun 30-an. Cukup sepuh dan sudah bisa dipastikan jika pengalaman hidupnya sangat lengkap. Meskipun secara fisik sudah cukup renta, namun kesehatannya masih cukup prima. Kalaupun ada keluhan, paling tidak hanyalah kelelahan karena faktor usia. Beliau adalah salah satu contoh figur untuk menikmati hidup dengan lebih bermakna. Dengan mengedepankan rasa syukur atas apa yanng sudah diperolehnya, akhirnya beliau mampu untuk menuntaskan pendidikan dua putrinya hingga sarjana dan bekerja mengikuti jejak beliau sebagai pengajar.

Kunci dari menikmati hidup dengan lebih baik adalah, senantiasa menempatkan hati, perasaan dan jiwa kita dalam satu wadah, yaitu rasa syukur. Dengan menerima penuh keikhlasan setiap apa yang kita dapatkan dan kita tidak pernah menuruti ambisi untuk mendapatkan lebih, niscaya hidup kita akan jauh dari kesengsaraan. Jauh lebih nikmat dan bisa berusia lebih panjang. Bukankah panjang umur merupakan sebuah kenikmatan hidup yang sangat didambakan setiap orang?

DSC01253

Menikmati keindahan Karya Sang Pencipta, seperti yang dilakukan oleh Kakak Ipar, putri dari Pakdhe di atas, adalah merupakan salah satu bentuk syukur kita kepada karunia Allah. Allah menciptakan seluruh keindahan di muka bumi adalah untuk dinikmati, disyukuri dan diambil manfaatnya. Bukan malah untuk kita rusak dengan membabibuta. Jika kita menyediakan waktu kita untuk lebih mengenal alam, niscaya kita akan merasakan bahwa diri kita hanyalah kecil. Samasekali tidak ada artinya apa-apa di hadapan Allah.

Dengan begitu, tidak sepantasnyalah kita bersombong diri. Tidak sepantasnya pula kita merasa lebih dari siapapun untuk kemudian menguasainya. Karena, kesombongan, kecongkakan dan semua ketidak-pantasan tersebut hanyalah bentuk menikmati hidup yang sesat.

DSC00924

Bentuk lain menikmati hidup dengan lebih indah, versi penulis adalah dengan senantiasa tanpa henti, tanpa lelah, tanpa jeda, tanpa bosan dan tanpa ragu, memberikan cinta terbaiknya untuk siapapun yang terpilih menjadi pasangan hidup kita. Juga memberikan kepercayaan penuh kepadanya, bahwa dia adalah satu-satunya dan tidak ada lain selain dia, yang terpilih menjadi pasangan hidup kita. Karena, sebuah hubungan yang penuh dengan cinta kasih serta ketulusan yang jujur, akan memberikan kita pengalaman menikmati hidup dengan lebih baik. Sebagaimana nampak dalam gambar, penulis yang kebetulan masih jelek, meskipun sekarang bertambah jelek, dengan belahan jiwa tersayang, Merak Kecil yang masih dan akan semakin cantik.

Kalaupun menurut anda istri penulis jelek,juga tidak apa-apa, karena semua kecantikan itu relatif. Jelek menurut anda,belum tentu jelek menurut penulis. Yang bisa penulis lakukan hanyalah, bersyukur dan menerima apa adanya saja.

Akhirnya, sekian dulu artikel dari penulis untuk edisi kali ini. Sampai jumpa pada artkel-artikel selanjutnya.

Sumber :

  • Opini Pribadi
  • Pengalaman Pribadi

>>Hentikan Perang Sekarang Juga! Stop War, Right now!!<<

^^ Hidup akan terasa nikmat, jika kita menyelaminya lebih dalam dengan menggunakan ketulusan hati kita^^ (Pakdhe U)

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Copyright@211211/1921 | Blog Client : Windows Live Writer 2011

Bergurulah Kepada Tanaman

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Manusia hidup dilahirkan sebagai sosok yang kosong, polos dan bersih. Manusia memerlukan sesuatu, seseorang atau campur tangan lingkungan di sekitarnya, untuk menjadikan mereka sebagaimana pada akhirnya.

Orang tua, guru dan lingkungan, sangat berperan dalam membentuk manusia cerdas, berbudi pekerti, berwawasan dan berkarakter. Namun, hal yang terbaik untuk dijadikan pena, pengisi dan pembentuk karakter adalah justru tanaman di sekitar kita. Iya, setelah anak-anak kita dibekali ilmu dasar tentang kehidupan, oleh orang tua dan guru, ajaklah mereka untuk mempelajari filsafat tanaman.

Jika anda ingin menjadi pemimpin yang tegas, manusia yang bermartabat dan sosok yang luar biasa, maka tepatlah kiranya jika anda berguru kepada Pohon Kelapa. Kenapa? Karena, mulai dari akar, batang, serabut, pelepah, janur, daun, buah dan bahkan batok buahnya, semuanya sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tidak ada satupun bagian dari pohon kelapa yang tidak bermanfaat.

Bentuk batangnya yang tegar, tinggi menjulang, menggapai langit, mencerminkan keteguhan dan semangat untuk senantiasa berjuang menggapai apa yang diharapkan dalam hidup. Jadi, selain kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain, ketegaran dan kekuatan hati kita sangat diperlukan untuk mencapai puncak.

Berikutnya, belajarlah pula pada Serumpun Bambu Duri. Hidupnya yang berkelompok, kokoh dengan perlindungan duri-duri yang tajam, mencerminkan kesatuan dan keharmonisan dalam hidup mereka. Kebersamaan yang kuat dengan ditunjang oleh duri sebagai pelindung, merupakan kombinasi yang tepat untuk diterapkan dalam konsep bertata negara.

Seandainya negara kita dibangun dengan konsep kekeluargaan serupa serumpun bambu duri, niscaya tidak akan ada pihak-pihak lain yang berani dan mampu mengusik negara kita. Jika diibaratkan, bambu-bambu tersebut adalah setiap warga negara yang bertekad satu.

Sedangkan duri-duri yang melindunginya adalah komponen-komponen hukum yang kokoh dan tegas. Aparat hukum yang tegas serta penegakan HAM yang tegas pula. Kombinasi antara bambu yang bersatu dan duri yang tajam (tegas), akan memberikan perlindungan maksimal serta menjamin keutuhan bangsa dan negara kita.

Jangan lupa untuk belajar pula kepada Lumut. Walaupun bentuknya kecil, kelihatan lemah dan menjijikkan bagi sebagian orang, lumut adalah sosok yang perkasa dan patut untuk dijadikan teladan.

Lumut sangat mudah ditemui di berbagai tempat. Puncak gunung berbatu, dataran rendah, rawa-rawa dan bahkan pesisir pantai. Lumut juga mempunyai kemampuan untuk memecah batu, meluruhkan tanah dan menghasilkan protein yang bermanfaat bagi makhluk hidup.

Lumut juga terkenal licin, halus, lembut serta lunak, namun jangan pernah meremehkannya, karena hanya lumut yang mampu tumbuh di atas batu dan bahkan memecahkannya. Jika kita belajar dari lumut, kemampuan untuk menghadapi permasalahan apapun, kemampuan berdiplomasi dan kemampuan berada di segala tingkatan peradaban, akan dengan mudah kita dapatkan.

Yang terakhir, meskipun bukan benar-benar yang terakhir, belajarlah kepada Pohon Pisang. Pohon pisang akan terus tumbuh dan tumbuh terus, meskipun batangnya dipotong. Dia tetap akan tumbuh sampai berbuah. Setelah berbuah dan buahnya dipetik, dia baru akan berhenti tumbuh dan akan digantikan oleh tunas mudanya.

Pelajaran yang bisa diambil dari batang pisang adalah, kita harus terus berjuang menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bangsa. Jangan pernah lelah untuk memberikan sumbangsih kita kepada negara, sampai masanya kita harus istirahat dan anak-anak cucu kita yang akan meneruskan perjuangan tersebut.

Semoga bermanfaat bagi anda semua dan sampai jumpa di artikel selanjutnya…

**Hentikan Perang, saat ini juga! Stop War, right now!**

Sumber :

  • Inspirasi Dari Alam
  • Gagasan Pribadi

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Copyright@171211/0751 |

Blog Client : Windows Live Writer 2011

“ Guru terbaik adalah pengalaman, dan pengalaman terbaik adalah ketika berhasil berguru kepada alam ” (Pakdhe U)

Jumat, 23 Desember 2011

Selamat Tahun Baru 2012

 

Pakdhe U, Jember-Indonesia. 1 januari 2012, hanya tinggal menghitung hari. Kalender tahun 2011, juga tinggal menyisakan beberapa minggu. Tahun baru sudah di ambang pintu. Harapan baru, sepertinya juga sudah siap digantungkan. Anak-anak? Sudah menyiapkan mimpi-mimpi baru mereka di tahun yang baru. Di sana, akan ada pesta ulang tahun yang baru. Akan ada teman-teman baru dan mungkin juga akan tumbuh gigi-gigi baru. Menyenangkan!

Menikmati kemeriahan pesta kembang api, menyambut datangnya hari pertama di tahun yang baru, adalah ritual umum bagi seluruh warga bumi. Hitung mundur atau countdown, sudah jamak diseremonikan di segala penjuru dunia. Washington, Moskow, St. Andreas, Melbourne, Sydney, Tokyo, Jakarta, Hanoi, Berlin, Paris, London dan setiap jengkal kota di permukaan bumi. Happy New Year, Happy New Year!

Jauh di lubuk hati penulis yang paling dalam dan gelap, terkunci dalam sebuah peti emerald bertahtakan kristal-kristal berlian biru, tersimpan selembar harapan serta do’a untuk setiap jiwa-jiwa yang terpasung dalam perjuangan mengarungi hidup yang keras. Harapan dan do’a bagi setiap mimpi-mimpi dari tidur pulas anak-anak yang polos. Harapan dan do’a untuk sebuah cinta tanpa kemunafikan.

Di tahun yang baru, 2012, penulis dan mungkin semua jiwa lelah di muka bumi, sempat menitipkan do’a dan harapan pada sebuah dinding jamrud untuk kemudian menampiaskan sinarnya ke seluruh penjuru dunia. Demi perdamaian saudara kita di Palestina. Demi Kemakmuran saudara kita di Ethiopia. Demi ketenangan dan ketentraman saudara kita di Papua, Maluku, dan setiap jengkal tanah pertiwi, Indonesia. Demi bersatunya seluruh bangsa di muka bumi dalam satu keluarga umat manusia.

Dalam sepenggal do’a tersebut, tak lupa penulis selipkan sebuah pinta untuk semua umat manusia penduduk bumi, agar mereka senantiasa hadir dalam cinta. Agar mereka semua berkata, bertindak dan bersabar demi cinta. Agar pula mereka lebih menempatkan hati dan kasih sayangnya lebih tinggi di atas ego pribadi sehingga dunia menjadi nyaman dalam kehangatan cinta.

2012 membawa harapan baru bagi terciptanya kedamaian dunia. Tidakkah kalian, para penguasa-penguasa rakus, para pemimpin-pemimpin korup dan para penjahat-penjahat penghobi perang sudah lelah? Cobalah untuk merubah pikiran anda yang busuk menjadi sebening kristal, di tahun 2012 yang akan menjelang. Cobalah! Jikalaupun tidak bisa, jangan berhenti mencoba. Setidaknya anda sudah berusaha dengan keras.

Terakhir tertulis dalam lembaran do’a tersebut, adalah diangkatnya kejujuran dan tanggungjawab menjadi panglima tertinggi dalam sebuah organisasi yang disebut Bumi. Dengan jujur dan tanggungjawab yang menjadi panglima, niscaya jiwa-jiwa kotor, hati keruh dan pikiran korup, yang selama ini menjadi panglima para pembesar dunia, akan terbelenggu dalam kotak labirin kaca untuk selamanya. Dan di 2012 akan hadir sebuah bumi yang baru. Bumi yang damai dan tenteram. Bumi yang lebih biru dan bersahabat. Hadir sebbuah bumi yang kita cintai bersama!

Selamat Tahun Baru 2012! Selamat datang perubahan untuk bumi tercinta. Damailah Palestina. Damailah Dunia. Damai dan sejahteralah Indonesia. Sampai jumpa di artikel selanjutnya..

Sumber :

  • Do’a dan Harapan Pribadi

**Cobalah untuk berpikir lebih jernih dan hentikan segala peperangan, permusuhan serta pertengkaran, sekarang juga! Stop War, right now! Stop conflict and set your mind to be peace!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U  | Copyright@121211/1051 | Blog Client : Windows Live Writer 2011

Kamis, 22 Desember 2011

I Love You, Mom!

Pakdhe U, Jember-IDN. Hari ini, di Indonesia adalah merupakan hari Ibu. Sebuah hari yang ditentukan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa dan ketulusan seorang Ibu. Orang-orang bijak terdahulu, pernah menyampaikan bahwa; sorga ada di telapak kaki ibu. Benarkah?

Penulis berani menjamin, bahwa ungkapan tersebut adalah 100%, bahkan bisa 1000% benar! Tidak percaya? Itu adalah hak anda, namun jangan melupakan satu hal, bahwa tanpa adanya seorang ibu, tidak akan pernah ada anda di dunia ini.

Mengapa bukan hari Bapak? Toh bapak juga sangat berperan dalam suatu proses pembuatan anak? Mungkin, pendapat yang menganggap peranan bapak juga penting, memang ada benarnya. Tapi ingatlah tentang satu titik dimana perbedaan itu sangat jelas adanya.

Dalam menghadirkan seorang anak dalam kehidupan dunia, tanpa kehadiran bapak memang tidak mungkin. Sangat mustahil. Walaupun melalui sebuah proses bayi tabung, tetap saja benih dari bapak masih diperlukan. Mohon jangan berpikiran negatif dulu ya? Dalam proses pembuatan anak, bapak tidak dalam keadaan memperjuangkan hidup dan mati.

Bapak lebih dominan memperjuangkan bagaimana caranya bisa “melakukan sesuatu” yang sekiranya bisa menjadikan istrinya hamil. Sama sekali tidak ada perjuangan hidup mati, dalam proses tersebut. Yang ada hanyalah “sensasi tersendiri” yang hanya bisa mereka berdua rasakan.

Bandingkan dengan sang ibu, pada saat berusaha melahirkan kita? Hidup dan mati ibu, benar-benar dipertaruhkan dalam situasi tersebut. Belum lagi rasa sakit yang luar biasa, menjelang proses persalinan. Kontraksi-kontraksi yang melelahkan, bahkan bisa menjadikan stress tersendiri bagi ibu.

Belum lagi adanya kenyataan, banyak ibu yang tidak bisa terselamatkan nyawanya pada saat persalinan. Mereka, mempersembahkan nyawanya demi kelahiran sang buah hati,buah cinta mereka. Lalu bagaimana dengan bapak? Para bapak hanya terselimuti cemas di luar ruangan persalinan. Meeskipun ada juga yang mendampingi istrinya serta memberi semangat dalam persalinan, itu tidak cukup menjadikan bapak lebih istimewa dari ibu.

Dalam kesempatan 22 Desember, sebagai hari ibu di Indonesia, penulis titipkan do’a dan harapan yang sangat khusus buat Merak kecil. Istri tersayang penulis, yang Insya Allah, dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi Ibu terbaik bagi anak-anak penulis. Semoga dalam persalinannya kelak,tidak menemui hambatan apa-apa dan selamat, baik bagi ibu maupun bayinya.

Harapan, semoga kelak mampu menhadirkan sorga yang indah bagi anak-anak penulis, anak-anak kami yang ganteng dan cantik, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi sosok yang berguna bagi kami. Berguna pula bagi bangsa dan negara.

Selamat Hari Ibu; I Love You Mom, I Love You My Dear, I Love You Mom Of My Angel and Thank’s for Your Love.

Sumber :

  • Do’a dan Harapan Pribadi.
  • Ibunda

^^Hentikan Peperangan saat ini juga! Stop War, Right Now!^^

>>Tanpa kehadiran ibu, dunia serasa tanpa sorga. Namun, sorga tak akan pernah terasa tanpa adanya Ayah<<(Pakdhe U)

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Copyright@211211/2044 | Blog Client : Windows Live Writer 2011.

Sabtu, 17 Desember 2011

Anak-anak Indonesia, Terancam Menjadi Generasi Penjudi

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Ibarat sebuah tanaman, anak-anak merupakan tunas baru yang menjadi pengganti dari sebuah pokok pohon untuk meneruskan kelangsungan jenis pohon tersebut. Anak-anak adalah generasi penerus tongkat estafet bangsa. Namun, masa kanak-kanak adalah juga masa yang sangat rentan terhadap keberlangsungan suatu generasi.

Percaya atau tidak, saat ini anak-anak Indonesia, calon pemimpin masa depan dan calon tokoh-tokoh dunia, sedang terancam oleh modernitas. Mereka secara perlahan namun pasti, sedang diarahkan untuk menjadi generasi penjudi. Kita semua sepakat, perjudian hanya akan membawa kehancuran. Lalu, bagaimana jika anak-anak yang dijadikan target mesin-mesin judi? Sudah bisa dibayangkan hasilnya kan?

Mengapa penulis menyimpulkan demikian? Sekarang coba lihat dengan lebih bijak, ada berapa banyak produk makanan, minuman dan mainan yang memberikan iming-iming hadiah langsung? Motivasi dari produsen memang untuk menarik minat konsumen. Namun jika konsumen yang dibidik adalah anak-anak, lain cerintanya. Mereka, anak-anak yang masih polos tidak pernah tertarik untuk membeli produk tersebut karena memang layak beli, melainkan karena tertarik dengan iming-iming hadiah yang diberikan oleh produsen.

Mereka membeli sebuah produk, untuk kemudian dibuka bungkusnya demi mendapatkan hadiah langsung. Jika ternyata yang didapat hanya tulisan, "Anda belum beruntung, silahkan coba lagi", mereka pasti akan meminta uang kepada orang tuanya untuk sekali lagi membeli produk yang sama. Harapan mereka juga tetap sama, yaitu untuk mendapatkan hadiah. Dan jikalaupun mereka mendapatkan hadiah, katakanlah Rp. 2000, bukan berarti mereka selesai dan tidak lagi membeli produk tersebut. Mereka akan membelanjakan uang hadiah tersebut untuk membeli lagi produk yang sama dengan harapan menemukan tulisan "Selamat! Anda mendapatkan Rp. 2000". Bukankah ini dapat dikategorikan sebagai bentuk perjudian?

Kasus lain bisa diambil dari menjamurnya pusat-pusat permainan komputer, yang sudah mencapai wilayah kecamatan. Tempat-tempat game online maupun Playstations tersebut, selain mendidik anak untuk konsumtif dan boros, juga mendidik anak-anak bermental penjudi. Selama mereka memiliki uang, mereka pasti akan kembali bermain, meskipun dalam permainan sebelumnya mereka menang. Apalagi jika dalam permainan mereka kalah, rasa penasaran untuk memenangkan permainan pasti akan memotivasi mereka untuk kembali bermain.

Seharusnya Pemerintah, dalam hal ini aparat hukum, pemerhati pendidikan dan semua pihak yang berkepentingan atas kualitas generasi bangsa, bahu-membahu turun tangan mengatasi permasalahan ini. Ini bukan sebuah masalah yang enteng bung! Jika kita tidak cermat mengatur regulasi yang tepat dan membiarkan hal ini berlarut-larut, selain terancam menjadi generasi penjudi, anak-anak kita juga terancam menjadi generasi pemalas, generasi konsumtif, generasi pembuat masalah bahkan bisa menjadi generasi bejat.

Kementrian Agama dan MUI, seharusnya bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Kepolisian untuk segera menertibkan perizinan undian berhadiah maupun pelaksanaan hadiah langsung dalam setiap kemasan produk makanan. Pikirkan sebuah aturan yang jelas dan tegas tentang ketentuan pelaksanaan undian berhadiah, sehingga tidak menimbulkan kesan sebagai bentuk sebuah perjudian model baru.

Sedangkan untuk produsen makanan, minuman dan pengusaha permainan, segera pikirkan bentuk promosi baru yang tidak mengesankan mereka sedang mengajarkan perjudian. Ganti hadiahnya dengan hal-hal yang tidak bersifat materi dan benda, misalnya menjadi undian berhadiah beasiswa, atau tabungan pendidikan atau lebih baik tidak sama sekali. Buat aturan dalam tempat permainan dengan tegas, yang memungkinkan seseorang tidak memainkan game lebih dari dua kali dalam hari dan game konsol yang sama. Jika anda hanya perduli kepada keuntungan anda pribadi, maka bersiap-siaplah menghadapi anak-anak Indonesia yang malas, bermental penjudi dan penyuka kekerasan, dalam beberapa tahun kedepan.

Bayangkan, jika anak-anak yang sudah terkontaminasi bermental penjudi, kemudian menjadi pemimpin bangsa? Mereka akan berjudi dengan peruntungannya meraih jabatan yang lebih tinggi dengan menggunakan uang rakyat, alias korupsi. Mau? Bayangkan juga, jika generasi pemalas maupun generasi kekerasan yang memimpin bangsa ini? Mau jadi apa bangsa ini?

Hanya bagi mereka yang perduli dengan nasib generasi bangsa, mari kita ajarkan anak-anak, adik-adik dan keponakan-keponakan kita untuk lebih cerdas memilih produk makanan dan permainan. Terimakasih sudah berkenan mampir untuk membaca artikel ini, dan sampai jumpa dalam artikel selanjutnya..

**Sudah saatnya bagi kita untuk menghentikan peperangan, kekerasan dan penghancuran masal dengan ataupun tanpa alasan apapun! Just Stop War, right now! With or without any reasons, and keep our world in peace!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Gagasan Pribadi | Blog Client : MS Word 2007 | Copyright@121211/1007.

Janji Manis Buaya

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Pernah mendengar atau melihat, baik secara langsung maupun melalui media massa, televisi maupun cetak, tentang seseorang atau sekelompok politisi, menandatangani janji politik? Dalam perjanjian yang mereka tandatangani di atas materai tersebut tertulis kesediaan mereka untuk; mundur dari jabatan, dimiskinkan, diasingkan, dikucilkan bahkan ada yang dengan tegas menyatakan siap dihukum mati, jika mereka "terbukti" terlibat kasus korupsi.

Dengan kata lain, mereka sudah memberikan janji kesediaan mereka untuk diperlakukan sebagaimana tertulis dalam kontrak politik mereka. Namun semua itu dengan catatan, jika dalam sebuah kasus korupsi, mereka "terbukti" terlibat. Terbukti, dengan tanda kutip, memiliki makna yang teramat sangat luas. Bahkan kalau boleh dikatakan oleh penulis, kata terbukti adalah peluang atau celah sempit untuk mengelak dari semua tuduhan korupsi; kalau memang ada.

Sejak jaman Romawi kuno, sampai sekarang, politik itu abu-abu, untuk lebih menghindari kata "kotor", dan siapapun yang terlibat dalam politik tersebut sudah dapat dipastikan akan terkena imbas abu-abu. Penulis tidak menafikkan, bahwa masih ada juga diantara mereka para pelaku politik yang bersih dan santun. Namun kebanyakan dari mereka, justru diasingkan, disingkirkan bahkan nomor duakan dalam setiap kegiatan politik.

Mungkin, mereka yang sudah meneken janji tersebut, memang benar-benar tulus untuk berjanji dari lubuk hatinya yang terdalam. Namun bukan berarti kita harus begitu saja menerima janji tersebut dan menganggap semua permasalahan selesai. Tidak! Kita sebagai rakyat yang diwakili oleh mereka, yang sangat menggantungkan nasib kepada mereka para politisi, juga harus jeli melihat janji tersebut. Jangan-jangan itu hanya janji manis buaya!?

Jangan-jangan {ini hanya prasangka}, mereka berani menjanjikan hal tersebut karena sudah mengetahui sebuah cara untuk menghindar dari kejaran hukum, jika ternyata mereka memang benar-benar terlibat korupsi? Katakanlah, mereka mempunyai cara agar kejahatan mereka "tidak terbukti", atau "tidak cukup bukti". Caranya bagaimana? Mereka bukan orang bodoh yang dengan mudahnya melakukan segala bentuk korupsi seorang diri. Untuk menghilangkan jejak, bisa saja mereka "pinjam" tangan orang lain yang bisa dan mau dipinjam. Contoh kasus; Gayus Tambunan, yang diperkirakan hanyalah alat atau tangan pinjaman dari "aktor korupsi" yang sebenarnya. Bisa saja "aktor" tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak tokoh yang pernah menyediakan diri untuk dihukum dan sebagainya, jika terbukti korupsi.

Dengan caranya yang licik, mereka para aktor tersebut juga memanjakan bang Gayus selama di penjara. Fasilitas mewah, liburan ke Bali bahkan layanan "kebutuhan khusus" juga disediakan. Mungkin {prasangka saja}, semua itu diberikan agar bang Gayus tidak "menyanyi" tentang "lagu lama" sang aktor. Atau juga, layanan liburan tersebut ditujukan untuk memberikan konseling atau briefing tentang apa saja yang harus dijawabkan jika ditanya oleh penyidik. Siapa yang tahu?

Jadi, saat penulis melihat tayangan televisi atau membaca koran tentang janji muluk, kontrak politik dan apalah itu namanya, penulis hanya bisa tertawa dalam hati. Sampai kapanpun, walau bersumpah janji hingga mulutnya berbuih, yang namanya hati busuk tetaplah hati busuk. Niat untuk korupsi akan tetap ada, selama hati busuk masih dipelihara! Mungkin mereka tidak berani jika diajak untuk "sumpah pocong?", karena keberanian mereka hanyalah sebatas janji manis buaya.

Menurut penulis yang hanya "tukang rumput" ini, korupsi di Indonesia sudah teramat sangat kronis, sehingga akan sangat sulit untuk membuktikan ada atau tidak adanya korupsi, apalagi untuk memenjarakan pelaku korupsi? Hal ini disebabkan; hampir semua lini birokrasi, hukum dan masyarakat, sudah fasih berkorupsi. Meskipun ada juga sebagian {kecil} yang tidak demikian. Mau urus ini, bayar sekian; mau daftarkan itu, bayar sekian; mau ini, mau itu, semuanya ada tarif silumannya. Bukannya itu merupakan tanda korupsi?

Semoga mereka yang membaca artikel ini tidak ada yang tersinggung, soalnya kalau ada yang merasa tersinggung, penulis berani jamin kalau mereka juga sama dengan "buaya". Sekarang mengapa harus tersinggung jika memang anda tidak pernah melakukan hal yang dimaksud dalam tulisan artikel ini? Heheh..

Sekian saja dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya..

**Hentikan perang, sekarang juga! Stop War, right now!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Gagasan Pribadi | Blog Client : MS Word 2007 | Copyright@121211/1613

Republik Abu-abu (The Repubic of Grey)

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Abu-abu merupakan sebuah warna tengah-tengah. Tidak berwarna hitam, juga tidak berwarna putih. Bagi sebagian kalangan, warna abu-abu digunakan sebagai presentasi terhadap "sesuatu" yang tidak jelas. Tidak jelas, dalam hal ini sama halnya dengan "samar","meragukan", bahkan lebih cenderung ke arah "gelap."

Dalam sebuah diskusi, sikap abu-abu bisa disamakan dengan sikap "tidak tegas", "tidak konsisten", atau "mengalir menuju arus yang kuat." Meskipun masih rancu, antara pengertian "abstain" dengan "follow to the strongest", dalam konteks istilah abu-abu. Namun, sepanjang pemahaman penulis, yang cuma "tukang rumput", sikap abu-abu sangat jelas menunjukkan "ketidakberesan."

Penegakan hukum tidak akan berjalan sesuai dengan koridornya, jika para aparat-aparat pelaksana di lapangan mempergunakan dalil abu-abu dalam menyelesaikan setiap permasalahan hukum. Undang-undang, yang untuk membuatnya saja membutuhkan pemikiran yang brillian, bisa dengan mudah dipelintir demi kepentingan pihak-pihak tertentu. Hukum lantas bisa diperjualbelikan dengan mudah, dalam konsep dalil abu-abu.

Kenyataan di lapangan yang membuktikan bahwa penegakan hukum masih bersikap abu-abu, adalah terjadinya diskriminasi penerapan pasal perundang-undangan dalam sebuah kasus yang sama, namun background pelakunya berbeda. Contohnya, kasus pengambilan beberapa buah coklat oleh seorang nenek tua yang miskin, sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu, yang dikenakan pasal pencurian dengan vonis hukuman hampir satu tahun (kalau tidak salah ingat).

Sedangkan kasus korupsi, yang notabene juga merupakan tindakan pencurian, dalam hal ini adalah uang rakyat, oleh para pejabat yang kaya raya, tidak jelas dikenakan pasal apa dan ironisnya, kebanyakan vonisnya bebas. Kalaupun ada yang sempat dipenjara, perlakuan di rutanpun tidak sama. Ayin, dengan kamar mewahnya. Gayus, dengan fasilitas liburan dan layanan kebutuhan khusus. Belum lagi, koruptor-koruptor lain yang tidak (atau mungkin belum) sempat terendus masyarakat.

Dalam dunia pendidikan, sikap abu-abu juga berpotensi menjadi mesin perusak utama pilar pendidikan nasional. Undang-undang pendidikan sudah jelas mengatur tentang wajib belajar sembilan tahun (yang sebentar lagi menjadi 12 tahun), dengan pendidikan gratis. Namun kenyataan di lapangan sungguh jauh berbeda. Beberapa pungutan yang nilai dan peruntukannya terkadang tidak jelas, masih menghiasi pelaksanaan pendidikan di lapangan. Mungkin tidak semuanya, namun itu bukan berarti tidak ada sama sekali?!

Penulis yakin, jika dalam waktu dekat, setidaknya sepuluh atau bahkan lima tahun ke depan, sikap abu-abu tidak dibersihkan dari sistem ketatanegaraan bangsa kita, nasib bangsa kita yang besar akan tenggelam dan bahkan punah. Indonesia akan berubah menjadi Republik Abu-abu, bahkan juga bisa berubah menjadi sebuah situs mati. Tegakkan hukum seadil-adilnya! Laksanakan amanat undang-undang dengan benar dan tanpa pandang bulu! Gilas semua pelaku korupsi, baik yang besar maupun yang kecil. Gilas sampai ke akar-akarnya, biar tidak tumbuh berkembang lagi.

Sebuah bangsa tidak akan menjadi besar jika didirikan di atas pondasi hukum yang rapuh! Katakan yang merah adalah merah, dan yang putih adalah putih, karena bendera kita tidak ada warna abu-abunya! Sekian selayang pandang dari penulis yang juga "tukang rumput" ini, semoga bermanfaat adanya. Dan sampai jumpa kembali pada artikel selanjutnya, semoga tidak bosan dengan ulasan-ulasan Pakdhe U...

>>Hentikan Perang, sekarang juga! Stop War, right now!>>

Penulis: Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Gagasan Pribadi | Blog Client : MS Word 2007 | Copyright@121211/1830.

Jumat, 16 Desember 2011

Riwayat Belalang Tempur

clip_image002Pakdhe U, Jember-Indonesia. Sebuah sepeda mini jenis BMX, dari dua sudut pandang yang berbeda, sebagaimana tampak pada gambar yang penulis sertakan dalam posting saat ini, merupakan merupakan saksi sejarah masa-masa berat penulis. Sepeda bersejarah tersebut penulis beri nama “Belalang Tempur”, mengingat tugasnya yang memang untuk bertempur menaklukkan segala keterbatasan penulis, pada masa itu.

Si Belalang Tempur, mula-mula adalah merupakan sepeda bekas yang dibeli dari sebuah pasar loak Kecamatan. Tujuan dari dibelinya sepeda tersebut adalah sebagai hadiah atas kelulusan penulis menempuh pendidikan dasar dan diharapkan bisa digunakan untuk alat transportasi selama menempuh pendidikan lanjutan.

Namanya saja sudah hadiah, sejelek apapun bentuknya, seburuk apapun kondisinya dan bagaimanapun keadaannya, penulis menerimanya dengan perasaan yang sangat senang. Setidak-tidaknya, penulis merasa bahwa prestasi yang diraih, memang layak untuk diapresiasi. Saat pertama mendapatkan sepeda tersebut, nama Belalang Tempur masih belum menjadi nama resmi. Baru setelah enam tahun kemudian, nama Belalang Tempur disematkan sebagai nama resmi.

Setiap pagi jam 06:00 wib, selama enam tahun tanpa henti, Belalang Tempur selalu bisa diandalkan untuk mengantarkan penulis menuju sekolah. Sedangkan sepulang sekolah jam 14:00 wib, Belalang Tempur juga tetap bisa diandalkan untuk bermain bersama teman yang lain. Singkat kata, kemanapun penulis pergi bermain, Belalang Tempur selalu siap untuk diandalkan.

Pada tahun ke enam memiliki Belalang Tempur, setelah lulus sekolah menengah, kemudian penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Kota Malang. Saat hijrah ke Malang tersebut, Belalang Tempur juga tak luput dari daftar barang yang harus dibawa. Dengan tanpa sedikitpun gengsi dan rasa malu, Belalang Tempur penulis jadikan sebagai moda utama menuju kampus. Itulah alasannya mengapa nama Belalang Tempur dipilih menjadi nama resmi.

clip_image004Selama di Kota Malang, jalan utama, jalan arteri, bahkan gang-gang sempit sudah pernah dijelajahi oleh sepeda ini. Jalan Soekarno Hatta, jalan Panjaitan, Veteran, Raya Dieng, bahkan Ahmad Yani juga pernah menjadi santapan Belalang Tempur. Tempat parkir Gramedia, Hero, Alun-alun, Brawijaya, Unmuh, Widya Gama, IKIP (Univ. Negeri Malang), semuanya pernah merasakan jejak-jejak roda si Belalang Tempur.

Namun, diantara semua kenangan tersebut, yang paling menjadi sejarah bagi penulis adalah saat sepeda tersebut menjadi saksi bisu jatuh cintanya penulis kepada seorang gadis. Gadis tersebut adalah Swandari Safrida. Seseorang yang manis, cantik, dengan mata coklat berbinar, cerdas dan anything she can do.

Meskipun begitu, penulis lebih nyaman menyebutnya dengan nama Ais. Selama penulis terdampar di rimba Malang Raya, hanya Ais, satu-satunya gadis cantik yang pernah penulis bonceng dengan Belalang Tempur. Karena jenis sepedanya BMX, dan kebetulan memang tidak ada boncengannya di belakang, maka Ais penulis tempatkan di depan.

Sebenarnya Ais tidak cukup lama berada dalam boncengan. Namun menit-menit yang indah tersebut, menghasilkan kenangan tersendiri bagi penulis terhadap seorang Ais. Mungkin saat itu Ais tidak menyadari jika penulis sedang menaruh hati padanya. Yang pasti, hingga detik terakhir meninggalkan Malang, dia masih belum memberikan hatinya untuk penulis. Bahkan hingga seratus purnama berikutnya, hatinya tetap masih belum takluk.

Itu semua adalah riwayat penulis bersama Belalang Tempur yang butut dalam menemukan oase kehidupan tentang cinta serta ilmu. Riwayat yang indah untuk dikenang, meski pahit untuk dirasakan. Dan saat ini, seorang Merak Kecil, yang meskipun tidak sekelas anything she can do, dia memberikan cintanya yang luar biasa untuk penulis hingga detik ini. Dia tahu dan paham tentang semua riwayat penulis, khususnya bersama Belalang Tempur. Karena Belalang Tempur jugalah yang menyertai penulis untuk menaklukkan hatinya.

Selama dua tahun, setiap malam penulis mengunjungi Merak Kecil demi meraih hatinya. Akhirnya, beberapa waktu kemudian dia resmi menjadi istri penulis, bahkan saat ini sedang dalam tahap menjadi ibu dari anak-anak penulis. Belalang Tempur, saksi bisu tentang perjuangan meraih cinta. Saksi sejarah penolakan demi penolakan cinta dan saksi atas bersatunya dua hati untuk selamanya. Belalang Tempur dalam perjuangan, kesedihan, kepasrahan, ketegaran dan kebahagiaan.

**Hentikan PERANG sekarang juga! Hentikan KEKERASAN sekarang juga! Stop WAR, right now!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : Windows Live Writer | Copyright@11122011/2017 |

Rabu, 14 Desember 2011

Wanita Berpengaruh Bagi Sang Kelana

**Hentikan perang saat ini juga! Stop war right now!**

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Sang kelana, adalah sebutan yang tepat bagi penulis. Karena, berkelana dan mengembara tiada henti untuk mencari wawasan pengetahuan seluas-luasnya, seolah sudah menjadi darah dan daging dalam kehidupan penulis. Mengembara, dalam pengertian sederhana, bisa diartikan sebagai bentuk upaya penjelajahan terhadap sudut-sudut sempit cakrawala yang diindikasikan tersimpan potensi ilmu pengetahuan di dalamnya.

Dalam berkelana dan mengembara, tentu dibutuhkan ketegaran, kedisiplinan, keberanian dan tekad kuat untuk bangkit berjaya. Semua hal tersebut tidak dengan mudah dicapai tanpa campur tangan wanita hebat dan berpengaruh. Untuk itu, dalam artikel ini penulis mencoba untuk menghadirkan cerita tentang wanita-wanita tersebut serta seberapa besar pengaruhnya terhadap penulis, atau sang kelana.

YP. Rachma. Wanita ini sangat berjasa dalam kehidupan penulis, karena wanita ini adalah ibu kandung penulis. Dengan tenaga dan pikirannya, beliau ikhlas membesarkan penulis sekaligus memberikan bekal pendidikan yang layak sampai penulis menjadi seperti saat ini. Thank's Mom, you are the best! Tanpa adanya wanita pertama ini, dunia tidak akan pernah mendapatkan penulis.

Nora Verawati. Berkat wanita cantik ini, penulis mengenal rasanya jatuh cinta. Meskipun tidak bisa sepenuhnya dikatakan sebagai cinta yang murni, karena cuma cinta monyet, perasaan cinta yang begitu indah pada masa itu secara tidak langsung memunculkan bakat penulis dalam hal sastra, khususnya puisi. Sayangnya, dengan gadis ini, cinta penulis harus bertepuk sebelah tangan. Sebuah pelajaran besar untuk bersabar.

Ida Kusumawati. Untuk pertamakalinya penulis mengenal kerasnya persaingan dan pahitnya mengalah untuk menang, lewat pengaruh besar wanita ini. Waktu itu, penulis yang sebenarnya mempunyai nilai tertinggi dalam sebuah kompetisi, diminta untuk mengalah kepada wanita ini. Sebenarnya nilai wanita ini berada di bawah nilai penulis, namun karena kedudukan orang tuanya (begitu menurut Kepala Sekolah) adalah perangkat desa, yang kemungkinan membawa dampak buruk bagi reputasi mereka jika anaknya nomer dua, maka dia yang menang. Peristiwa itu masih membekas sampai detik ini, dan oleh karenanya penulis sangat membenci adanya patgulipat prestasi atau kecurangan apapun. Thank's to this women, that make me stronger than before and switch me to be hate all deceit.

Lusy Satieva Devi. Wanita cantik dan bersahaja yang satu ini, berjasa mengenalkan penulis kepada perasaan cinta yang lebih mendalam. Dengan perasaan yang dalam tersebut, penulis menjadi terlatih mengolah kata-kata romantis menjadi rangkaian puisi yang indah dan senantiasa penulis hadiahkan untuk wanita istimewa ini. Sayang, karena bayangan kegagalan terdahulu, penulis tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan sejati kepadanya, kecuali melalui secarik kertas berisi puisi cinta nan romantis.

Bersama Oryza (sebutan khusus penulis buat Lusy), penulis sempat merasakan kedamaian, kehangatan dan keindahan romantis, meskipun lebih cenderung kepada hubungan kakak adik, sebagaimana yang dia tunjukkan kepada penulis. Meskipun begitu, tak henti-hentinya penulis membuatkannya secarik puisi cinta, sehingga sampailah pada titik dimana kami harus berpisah karena fitnah dari orang yang tidak menghendaki hubungan kami. Setidaknya, dia telah menjadikan penulis lebih mahir mengolah kata. Thank's to Oryza, that bring me to the edge of fantastic love. I promise, will keep that love story onto my emerald case.

Swandari Safrida. Jatuh cinta pada pandangan pertama adalah pengalaman penulis terhadap wanita cantik yang satu ini. Setelah lama tenggelam dalam kekecewaan bersama Oryza, akhirnya penulis bertemu Ais (panggilan khusus Swandari) pada saat berkelana di kota Malang. Ais lebih tepat disebut sebagai obat atas segala sakit dalam hati. Bersama wanita ini, penulis terbentuk menjadi sosok pujangga sekaligus pecinta gila. Meskipun tetap saja, keberanian untuk mengungkapkan perasaan cinta masih terbelenggu oleh bayangan kegagalan masa lalu.

Episode bersama Ais adalah episode yang berat, karena wanita ini tidak pernah mengungkapkan perasaannya baik secara tertulis maupun gesture. Padahal hampir setiap hari penulis membombardirnya dengan puisi-puisi serta surat cinta. Serasa hampir gila menantikan jawaban dari bibir mungil wanita ini. Entahlah, mungkin memang penulis yang masih terlalu bodoh dalam memahami bahasa hati seorang Ais. Bagaimanapun juga, Ais sudah mengajarkan tentang perjuangan meraih cinta dan membentuk karakter penulis menjadi lebih tegar. Thank's Ais, for your influence to my great hope of love. You are the greatest part of my life.

Widiyanti Nur Hardhini. Adalah sosok yang berjasa dalam pendampingan penulis selama berjuang meluluhkan hati Ais. Kak Yanti (begitu penulis menyebutnya) adalah sosok yang ideal untuk tempat berdiskusi dan meminta pendapat kedua dalam setiap hal yang muncul selama proses penaklukan Ais. Dia adalah wanita yang telah mengajarkan kesabaran, kehati-hatian dalam bertindak dan kekuatan atau kebesaran jiwa dalam menaklukkan cinta. Thank's Sist, thank's a lot.

Niken Chrisnawati. Setelah lama meninggalkan Kota Malang yang penuh romantika, penulis berkelana ke Kota Jember. Di kota ini, penulis bertemu dengan ien (sebutan untuk Niken) untuk pertama kalinya. Pada awalnya sosok ien tidak mampu mengusik hati penulis, yang sebenarnya cukup terluka setelah gagal menaklukkan Ais. Namun, karakter tegas dan keibuan dari ien, ditambah dengan seringnya waktu bersama, sedikit membuka peluang untuk mencintai wanita ini. Kebiasaan penulis untuk menulis puisi sebenarnya masih tetap berlangsung, meskipun tidak sedang mencintai seseorang. Sosok ien, lebih banyak menjadi sumber inspirasi bagi penulis untuk menghasilkan karya. Meskipun pada akhirnya, penulis juga berusaha untuk menaklukkan hati si wanita putih ini. Usaha penulis masih sama seperti masa-masa sebelumnya, yaitu gagal. Biarpun begitu, ien tetap menjadi bagian dari peristiwa jatuh bangunnya hati penulis. Lovely ien, you never know how i love you, till you reach my heart and took the key of secret, than put it to your soul. Thank's to be my part of love.

Freiya Prinsa Fitri. Gadis manis yang mungil, datang setelah episode ien berakhir tanpa hasil. Kelembutan suara, kecantikan yang terpancar dan sesuatu yang misterius, sanggup menggugah hati penulis yang sempat terkulai. Begitu memandang wajah Alejandro (sebutan untuk Freiya), penulis seolah menemukan hati yang hilang. Terdorong oleh rasa penasaran, penulis menguatkan hati untuk mencoba menaklukkan kedalaman hati Alejandro. Waktu dan tempat dirancang untuk mengungkapkan semua perasaan cinta, meski hati masih diliputi ragu akan misteri di balik Alejandro.

Ternyata misteri tersebut terungkap saat penulis mencoba mengorek keterangan tentang tempat tinggal dia. Misteri tersebut adalah; pada kenyataannya Alejandro adalah adik kandung dari Oryza. Pantas saja, setiap memandang wajahnya, seolah ada sepenggal hati yang pernah hilang. Selama kecil, Alejandro di asuh oleh neneknya sehingga saat penulis mendekati Oryza, kakaknya, penulis tidak pernah bertemu.

Terlanjur hancur, penulis tetap nekat mengungkapkan perasaan kepada wanita ini. Hasilnya persis seperti yang sudah ditebak, yaitu gagal. Entah karena memang tidak mencintai, atau tidak enak sendiri karena sang kakak dulu pernah bersalah kepada penulis, penulis tidak dan tidak ingin tahu. Berkat kejadian ini, penulis mendapatkan pelajaran berharga, yaitu cinta tidak harus memiliki. Jujur, bersama Alejandro dan Oryza, cinta dalam hati penulis menjadi tumbuh dan bersemi. Meskipun cinta tersebut bukan untuk dimiliki. Alejandro, let me with my love, keep this amazing story of love, onto my emerald case, that i just do it to your Sister.

Merak Kecil. Adalah satu-satunya wanita yang mampu menjawab semua galau dalam hati. Dia sanggup mengobati dalamnya luka hati penulis. Begitu berjasanya dia, bahkan nama aslinya tidak bisa penulis sebutkan di sini. Merak Kecil adalah wanita pertama dan semoga menjadi yang terakhir, yang bersedia menjawab cinta hati sang kelana. Ya, dia adalah istri tersayang. Istri pertama dan terakhir. Istri yang kelak menjadi ibu dari anak-anak sang kelana. Jikalau ingin melihat kecantikannya, dia adalah wanita yang berpose bersama penulis dalam profil Blog ini. Terimakasih sayang, terimakasih merak kecil, karena sudah menyambut cintaku dan membawanya ke tepian romantika sanubari. Terimakasih atas semua limpahan dan curahan cintamu padaku. Terimakasih sudah menerimaku apa adanya dan semoga menjadi ibu yang baik.

Demikianlah artikel dalam edisi kali ini, semoga menjadikan manfaat bagi semuanya. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya....

**Hentikan perang saat ini juga! Stop war right now!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : MS Word 2007 | Sumber : Pengalaman Pribadi | Copyright@091211/2206 |

Keindahan Dunia Anak

** HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA! STOP WAR RIGHT NOW! **

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Siapa yang tidak mengenal dunia anak? Kita semua pernah berada dalam dunia tersebut, setidaknya baru beberapa tahun yang lalu. Sehingga tidak mungkin kita sudah melupakannya. Meskipun ada beberapa yang tidak, umumnya dunia anak begitu indah, menyenangkan dan seolah tanpa batas.

Bermain, bermain dan bermain adalah sebagian dari pojok dunia anak selain bermanja-manja, merengek serta kasih sayang. Tiada hari tanpa permainan. Tiada hari tanpa bercanda, bersenda gurau. Itulah dunia anak.

Jika diibaratkan sebuah media, anak merupakan secarik kertas polos yang masih membutuhkan proses untuk menulisinya dengan bahasa yang kita mau. Anak bisa juga diibaratkan sebagai sebongkah batu, kayu, atau tanah liat yang masih utuh dan memerlukan tangan ahli untuk mengukir dan membentuknya menjadi sebuah karya yang luar biasa.

Adalah tugas kita sebagai orang tua, sebagai kakak yang baik dan sebagai pengasuh yang bijaksana untuk menuliskan hal-hal baik ke dalam secarik kertas tersebut. Untuk juga mengukirkan pola-pola yang indah di atas bongkahan bahan yang masih polos. Watak seorang anak memang tidak bisa dirubah. Tapi bukan berarti tidak bisa dibentuk. Watak keras dari seorang anak, jika diarahkan dengan baik, dibentuk dengan kesabaran akan menghasilkan karakter tegas yang niscaya sangat diperlukan dalam kepemimpinan hidup si anak kelak.

Sebaliknya, jika watak keras tersebut diarahkan dengan cara yang salah oleh orang-orang yang salah pula, bukan sebuah kemustahilan jika kemudian si anak tersebut akan menjadi egois dan jahat. Semuanya tergantung pada tengan dingin kita dalam mengarahkan dan membentuk karakter anak, sebagai penerus kejayaan bangsa kita.

Terlintas dalam bayangan penulis; anak-anak yang senantiasa ceria dan bermain tanpa lelah, dalam permainan tersebut diselipkan ketrampilan dan pelajaran dasar, maka kelak mereka akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas. Mengapa demikian? Masa anak-anak adalah masa dimana pertumbuhan otak masih berlangsung dan efeknya menjadi baik jika selama pertumbuhan tersebut selalu dirangsang dengan hal-hal yang bersifat baik.

Sementara ini saja gagasan penulis, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya...

** HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA! STOP WAR RIGHT NOW! **

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : MS Word 2007 | Sumber : Gagasan Pribadi |Copyright@2011 |____

Minggu, 11 Desember 2011

Mobil Mewah vs Mobil Murah

**HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA! STOP WAR RIGHT NOW!**

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Melihat tayangan televisi kita akhir-akhir ini, khususnya tentang para selebriti dan politisi, sungguh bagaikan melihat sebuah ironi yang menyakitkan. Melihat mobil-mobil mereka yang nampak, dan memang benar-benar mewah, menjadikan hati sedikit terkoyak. Sama halnya pada saat melihat di jalan raya, di depan rumah kita. Yang namanya mobil butut ternyata dapat dihitung dengan jari.

Jika berpedoman dari kenyataan di lapangan seperti itu, bangsa kita bisa dikatakan sudah "makmur" dan kaya. Tapi coba intip di bawah kolong jembatan di kota-kota besar seperti, Surabaya, Jakarta, Malang dan kota yang lainnya, bagaimana dengan mereka? Bagaimana pula dengan gubug-gubuk kayu di sepanjang aliran sungai, sepanjang rel kereta dan di daerah pinggiran kota? Sudah kayakah bangsa kita dengan gambaran seperti itu? Sudah makmurkah kita? Belum! Kita masih belum makmur!

Memang, di jalanan berseliweran mobil mewah. Para artis kita juga bermobil mewah. Bahkan para wakil-wakil kita di DPR juga sudah mencicipi mobil mewah. Tapi itu hanya segelintir gambaran semu tentang kemakmuran kita. Itu hanya silluette yang menjebak kita untuk selalu beranggapan bahwa kita sudah makmur, padahal kita belum makmur.

Jauh di pedalaman daerah. Masih banyak keluarga-keluarga yang masih harus bersusah payah untuk mendapatkan makanan. Masih banyak pula yang harus berjuang lebih keras untuk bisa mendapatkan pendidikan. Bagaimana mungkin bangsa kita disebut makmur?? Andaikan semut bisa bicara dengan bahasa kita, mereka pasti akan mentertawai kita.

Bila dipikir dengan lebih arif, kita bisa menjadikan bangsa kita yang besar ini jauh lebih makmur. Bahkan bisa menjadi pusat dari kejayaan bangsa-bangsa di dunia. Caranya? Hentikan memikirkan diri sendiri atau golongan. Hentikan pemborosan yang menyakitkan. Hentikan segala macam gengsi dan gaya hidup mewah.

Dengan lebih memikirkan nasib dan hajat hidup orang banyak, dan bukan segelintir kelompok atau golongan, kita akan menumbuhkan semangat kebersamaan dan persatuan. Kita semua tahu, semangat kebersamaan ini sangat penting untuk membangun pondasi bangsa. Dengan pondasi bangsa kuat, maka secara perlahan kita bisa mengangkat bangsa kita menuju langit kemakmuran, dengan kaki dan tenaga kita sendiri.

Pembelanjaan uang negara untuk pengadaan mobil dinas yang kelewat mewah, sama halnya dengan menggorok leher anak-anak bangsa dengan pisau yang tumpul. Sangat menyakitkan! Penulis harap, para wakil-wakil "kita" yang terpilih di DPR, secara tidak sengaja menemukan artikel ini, segera tersadar dari tidur lelapnya dan kembali bekerja untuk kita-kita yang mereka wakili. Jujur saja, para yang terhormat tidak memerlukan mobil dinas yang mewah. Kita juga tidak inginkan mereka bermewah-mewah dengan mobil dinasnya. Yang kita inginkan, mereka bekerja dengan benar demi kita, bukan demi golongan atau partai mereka. Jika mereka bekerja dengan benar, otomatis program-program untuk meningkatkan kemakmuran bangsa kita akan secara seiring terlaksana.

Gengsi dan gaya hidup mewah sebagaimana yang ditunjukkan oleh para pesohor, artis dan selebritis kita, tak ubahnya menempatkan saudara-saudara kita kaum papa, kaum marjinal dan penghuni kolong jembatan di atas bara api yang panas membara. Hanya karena gengsi dan gaya hidup mewah, mereka seolah lupa bahwa di sekitar mereka ada tangan-tangan ringkih yang sangat mengharap sentuhan kasih. Di sekitar mereka ada mata-mata penuh kecemburuan yang siap meledak dan menghancurkan mereka pada saatnya tersulut. Ingat peristiwa 98?

Bukannya kita melarang mereka bergelimang harta, karena memang itu sudah menjadi hak mereka. Namun janganlah gelimang harta tersebut kemudian menutup mata hati untuk melihat saudara kita. Ingat, hidup hanya sekali. Pada akhirnya kita semua akan mati dan tidak ada satupun harta yang akan kita bawa ke liang lahat, kecuali amal ibadah kita. Dengan meninggalkan gengsi dan gaya hidup mewah, secara tidak langsung memberi kesempatan kepada anak bangsa untuk bangkit dari keterpurukan dan menjadikan bangsa kita lebih makmur.

Baiklah, pertanyaan untuk saudara-saudaraku yang beruntung. Jika anda menebus sebuah mobil mewah seharga delapan buah mobil murah, apa yang anda rasakan? Tentu wah, bukan? Tapi, bagaimana rasanya jika dibandingkan dengan naik mobil murah? Dengan, sebut saja, Alphard, kita tetap berhenti jika bertemu macet, lampu merah, perlintasan kereta api dan jalan rusak, sebagaimana jika kita menggunakan, misalnya, Innova. Atau bandingkan saja dengan GrandMax, sama saja bukan?

Alphard hanya menang gengsi dan mewah. Saat bannya kena paku, toh sama-sama ke tukang tambal ban. Intinya, jika kita bisa menjalani hidup dengan lebih sederhana, mengapa kita harus membuang banyak uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu?

Jadi, mobil mewah vs mobil murah? Tidak kedua-duanya, selama para wakil kita di DPR belum bekerja untuk kita. Selama para artis kita hanya pamer kekayaan tanpa peduli dengan kita. Karena itu tandanya kita memang masih belum makmur! Kalau kemakmuran sudah merata di negeri kita tercinta ini, silahkan mau pilih mobil mewah atau mobil murah, toh semuanya sama saja.

**It's time to say; Stop the war, right now! With or without any reasons. Keep your soul, peace and make our world joy!**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Opini Pribadi | Blog Client : MS Word 2007 | Copyright@2011 |

Hamil, Kebahagiaan Yang Aneh

** HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA! STOP WAR RIGHT NOW!
**

Pakdhe U, Jember-Indonesia. Setiap pasangan hidup pasti sangat mengharapkan keberlangsungan generasinya. Setelah dalam sebuah pernikahan, saling mengikatkan janji suci di hadapan penghulu atau petugas pernikahan, rencana selanjutnya bukan tidak mungkin adalah memiliki keturunan. Anak yang diharapkan menjadi penerus dari keberadaan keluarga mereka. Bersyukur bagi mereka yang dengan singkat, tidak perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun, segera mendapatkan tanda-tanda kehamilan. Sedangkan bagi mereka yang masih belum diberikan kesempatan untuk hamil, penulis hanya sampaikan untuk lebih bersabar dan berusaha lebih keras lagi.

Membicarakan kehamilan, sama halnya dengan membicarakan sesuatu yang abstrak. Bahkan kalau boleh disebut, aneh. Hamil adalah suatu proses manusiawi bagi setiap pasangan hidup, khususnya para wanita. Bagi mereka yang berpasangan secara resmi melalui pernikahan, kehamilan merupakan kebahagiaan terbesar dalam perjalanan pernikahan mereka.

Bertolak belakang bagi mereka yang merupakan pasangan "kumpul kebo", pasangan yang belum saling mengikatkan diri dalam pernikahan atau pasangan kekasih yang dalam gaya berpacaran mereka "kebablasan", hamil merupakan aib dan rasa malu yang luar biasa. Apalagi jika ternyata pasangan mereka tidak bersedia bertanggung jawab. Kehamilan yang menyertakan aib seperti ini, pada akhirnya menyeret mereka untuk bertindak lebih kejam. Yaitu dengan kesengajaan mereka melakukan abortus atau pengguguran kandungan.

Dalam artikel ini, penulis hanya akan memfokuskan kepada keanehan-keanehan yang terjadi di seputar kehamilan. Keanehan tersebut adakalanya mengundang tawa. Membuat geregetan dan bahkan sampai membuat kita tak habis pikir. Yang penulis sampaikan dalam artikel ini merupakan intisari dari beberapa kisah nyata seputar kehamilan yang pernah penulis temui beberapa waktu terakhir.

  • Membenci Suami

    Biasanya, saat dipastikan mendapatkan kehamilan dan menginjak trimester pertama, suami, mertua dan semuanya merasakan kebahagiaan. Suami, apalagi jika kehamilan pertama, selalu berusaha menyayangi istrinya dengan membelai, memperhatikan dan selalu di dekatnya. Tapi percaya atau tidak, istri penulis sendiri, juga kakak sepupu perempuan dari istri penulis memiliki tabiat berbeda.

    Mereka berdua begitu membenci suami sendiri. Bahkan bisa marah-marah jika suaminya mendekat. Tapi untungnya, istri penulis hanya membenci penulis pada jam-jam 5 sampai jam 10 pagi. Selebihnya sudah biasa. Sedangkan kakak sepupu, 24 jam penuh, samasekali tidak mau didekati suaminya. Itupun berlangsung sampai kehamilan 7 bulan.

    Alasan utama mereka, katanya suami mereka bau seperti comberan, seperti bangkai dan seperti sampah; padahal sudah mandi dan menggunakan parfum.

  • Makan Beras

    Lain lagi cerita dari kakak perempuan Ayah mertua dan saudara iparnya. Selama kehamilan anak pertama (kakak perempuan Ayah mertua) dan kehamilan anak kedua (saudara iparnya), mereka berdua hanya makan butiran-butiran beras mentah sampai mencapai 1 ons perhari. Kalau dipaksakan makan makanan yang lain, mereka bisa muntah-muntah bahkan sampai pingsan. Hal yang demikian berlangsung sampai kehamilan 8 bulan. Selebihnya normal kembali.

  • Menciumi Minyak Tanah

    Yang satu ini terjadi pada kehamilan anak kedua dari putri pertama adik laki-laki Ibu mertua. Selama 9 bulan lebih dia selalu melakukan ritual aneh setiap menjelang tidur. Ritual tersebut adalah menciumi minyak tanah yang sudah ditempatkan pada wadah khusus. Bahkan wadah tersebut disediakan di dekat ranjang tidurnya. Kata dia, kalau tidak melakukan ritual tersebut dia tidak akan bisa tidur dan badannya merasa capek semua. Pada saat kelahiran, bayinya super dengan bobot 4,2 kg dan panjang 45 cm, sehingga memerlukan operasi untuk persalinannya.

  • Makan Di Rumah Tetangga

    Selain mempunyai hobi membenci suami pada jam-jam tertentu, istri penulis tersayang juga memiliki kebiasaan aneh lainnya yang cukup membuat malu. Bagaimana tidak, setiap makan siang dan makan malam samasekali tidak mau menyentuh makanan rumah. Maunya makan hanya di rumah tetangga, dengan masakan tetangga tersebut tentunya.

    Jika tidak makan di rumah tetangga, istri penulis langsung muntah dan lemas. Tapi untungnya, yang menjadi tetangga masih saudara sendiri.

  • Takut Cahaya

    Tetangga penulis yang satu ini, pada saat kehamilannya sangat takut dengan cahaya dari jendela dan lampu. Sehingga jendela di kamarnya tidak pernah dibuka. Pada malam hari, lampunya juga dipadamkan. Tapi anehnya, jendela di ruangan selain kamarnya, juga lampu-lampu di ruangan lain, tidak pernah membuat dia takut.

  • Takut Angin

    Kakak sepupu yang satu ini sangat takut pada angin. Sehingga dalam kesehariannya selalu ditutup selimut dengan rapat. Semua lubang angin di rumah harus ditutup rapat-rapat. Juga pintu dan jendela, samasekali tidak boleh terbuka. Dia tahu jika ada satu saja celah terbuka dan langsung menunjuk tempat tersebut, padahal dia sedang tidur dalam kamar. Misalnya, jendela dapur terbuka, dia langsung memerintahkan untuk menutup jendela dapur. Hal ini berlangsung selama 8 bulan lebih. Anak yang terlahir dari kehamilan tersebut cukup cerdas dan sangat pandai mengaji.

Mungkin di luar sana masih banyak keanehan-keanehan selama kehamilan yang tidak penulis ketahui. Namun apapun keanehan tersebut, harapan kita tetaplah sama, yaitu kelahiran buah hati yang tersayang dengan sehat, selamat dan kelak menjadi kebanggan keluarga.

Selamat bagi mereka yang sedang menantikan kelahiran Putra-Putri tercinta dan tetap semangat untuk bersabar serta berusaha bagi mereka yang belum mendapatkan kesempatan berbahagia tersebut.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya......

** HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA! STOP WAR RIGHT NOW!
**

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : MS Word 2007 | Sumber : Pengalaman Pribadi | Copyright@2011 |

Sabtu, 10 Desember 2011

Iseng Tentang Bumi Kita

Pakdhe U, Jember-Indonesia.
Bumi adalah salah satu planet dalam Tata Surya. Bumi merupakan satu-satunya planet yang bisa ditempati, karena tersedianya kandungan oksigen di dalam atmosfernya. Meskipun di luar sana (antariksa), ada banyak sistem planet yang mirip dengan sistem Tata Surya dalam galaksi Bimasakti serta adanya kemungkinan satu bahkan lebih, planet yang memiliki tanda-tanda (setidaknya bekas) kehidupan, bumi tetaplah planet yang ternyaman bagi penulis.

Bukan karena apa, melainkan karena di bumi yang biru –oleh karenanya disebut planet biru- inilah penulis dilahirkan dan dibesarkan. Bukan di planet Jupiter, Mars atau planet-planet lain dalam sistem antariksa yang lain.

Membicarakan tentang bumi seolah tidak akan pernah ada habisnya. Setiap apa yang ada dalam perut bumi; entah itu emas, perak, perunggu, tembaga, batubara atau bahkan minyak, pasti bisa dijadikan sebagai sumber pembicaraan. Pun demikian dengan setiap apa yang ada di atas permukaan bumi; baik manusia, binatang, tanaman, bangunan dan kontur tanah maupun sejenisnya.

Kemarin (07 Desember 2011 –Red.), iseng-iseng penulis membuka sebuah buku pelajaran IPS milik keponakan. Dalam buku tersebut dijelaskan adanya temuan sebuah fosil manusia modern (homo hominilupus) yang diperkirakan hidup 2 juta tahun yang lalu. Fokus artikel bukanlah pada temuan fosil tersebut, karena jujur saja, penulis tidak paham sama sekali dengan perfosilan.

Saat membaca buku tersebut, tiba-tiba terbersit pertanyaan dalam hati penulis; sebenarnya berapa umur bumi kita? Kemudian muncul pertanyaan lain; sebenarnya berapa jumlah manusia yang pernah hidup di bumi, terhitung semenjak Nabi Adam a.s? Berapa pula jumlah kuburan yang ada di muka bumi jika terhitung dari kuburan pertama, yaitu kuburan Putra Nabi Adam a.s.? Kira-kira berapa kali pula telah terjadi ucapan janji suci pernikahan?

Tiba-tiba penulis tersenyum dan terbersit kembali ingatan bahwa; Bukan menjadi hak kita untuk tahu berapa lama bumi ada, berapa banyak manusia yang sudah menempatinya, berapa banyak lubang dibuat di atas bumi untuk menguburkan mereka yang mati maupun berapa banyak telah terjadi pernikahan. Kita hanya memiliki kewajiban untuk menjaga bumi kita agar tetap bisa memberikan kenyamanan bagi setiap manusia yang hidup di atasnya. Kita hanya memiliki kewajiban untuk mempersiapkan bumi dan segala potensi yang ada dengan penuh hati-hati dan bijaksana demi anak, cucu, cicit dan segala penerus mereka yang akan terlahir sebagai penduduk bumi dari setiap ikatan pernikahan baru.

Bumi kita sudah renta, kawan. Ibarat manusia, sudah tinggal menunggu ajal menjemputnya. Bahkan pada jaman Rassulullah saw, oleh Allah ditampakkan wujud bumi kepada Rassul sebagai sosok wanita yang sudah sangat renta.

Mungkin kita hanyalah penghuni bumi yang ke sekian megatrillyun terhitung semenjak manusia pertama, namun kita bisa melakukan perubahan besar untuk menjadikan bumi tempat yang nyaman bagi puluhan megatrillyun calon-calon manusia penghuni bumi di masa datang. Perubahan yang bisa kita lakukan hanyalah; KITA JANGAN LAGI BERPERANG DEMI MEMPEREBUTKAN POTENSI ENERGI BUMI, JANGAN LAGI BERPERANG DEMI PENGUASAAN WILAYAH-WILAYAH BARU DI MUKA BUMI.

Perang hanya akan merusak bumi. Hanya akan merusak kesempatan kita membangun bumi lebih baik.

Bagi anda pembaca sekalian yang ada di seantero jagat, Amerika, Australia, Austria, Inggris Raya, Jerman, Perancis, Kanada, Jepang, Suriname, Belanda dan semua negara di muka bumi, AYO KITA PERJUANGKAN GERAKAN HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA! Jika anda punya facebook, twitter dan sejenisnya, tambahkan kata "HENTIKAN PERANG SEKARANG JUGA!","STOP WAR RIGHT NOW!", dalam setiap update status anda.

Jika anda peduli dengan kenyamanan dan masa depan bumi, mail to click at here/klik di sini sekarang juga.

Terimakasih atas waktunya dan sampai jumpa dalam artikel selanjutnya...

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : MS Word 2007 | Sumber : Inspirasi Pribadi | Copyright@2011 |

Telkomsel Lagi, Telkomsel Lagi...

Jember-Indonesia. Setelah mendapatkan pengalaman pahit bersama Telkomsel beberapa waktu yang lalu, hari ini (ditulisnya artikel ini / 8 Dec 12-red.), kembali kepala penulis dibuat hampir dan nyaris meledak. Betapa tidak? Sudah terlanjur mengaktifkan layanan internet flash midnight unlimited, eh begitu sudah aktif tiba-tiba sinyal EDGE menghilang. Jangankan EDGE, yang GPRS saja juga sama-sama kabur. Padahal sinyal layanan voice dan sms sangat normal, full 5 bar.

Padahal, jarak lurus dari posisi BTS Telkomsel
hanya sekitar 2,7 km (berdasarkan spedometer motor) saja. Karena penulis merasa sangat penasaran dengan jaringan Telkomsel
ini, langsung saja penulis pindah lokasi ke rumah kakak ipar yang hanya berjarak 1 km dari BTS. Dengan asumsi, semakin dekat dengan BTS, maka penerimaan sinyal juga akan semakin sempurna. Ternyata, setelah dicoba kembali, hasilnya tetap sama. Flash midnight unlimited tetap tidak bisa diakses!

Dengan catatan: Penulis menggunakan modem Sierra USB 305 HSPA serta modem Huawei E-161 O2 serta melakukannya pada jam 01:15 wib, tengah malam.

Karena masih sangat penasaran, besok paginya, setelah waktu subuh sekitar jam 04:30 wib, penulis kembali mengeksekusi dua modem di atas untuk menjalankan tugasnya menjemput jaringan internet. Hasilnya, sama saja alias idem dhito bin sami mawon! Tetap tidak sukses. Padahal ketika dicoba pada handphone, semuanya lancar dan relatif mudah terhubung dengan internet.

Kalaupun yang menjadi biang permasalahan adalah kedua modem yang penulis gunakan, rasanya sangat tidak mungkin. Pasalnya, selain menggunakan kartu As (Telkomsel), penulis juga menyematkan kartu Axis untuk perbandingan, yang ternyata hasilnya sangat mulus...lus....lus. Ada apa gerangan? Tidak ada yang tahu!

Akhirnya penulis mengambil jalan tengah untuk menyimpulkan permasalahan yang dihadapi, yaitu dengan mengambil anggapan bahwa "kemungkinan kesalahannya terletak pada paket flash midnight unlimited yang penulis ambil". Memang penulis hanya mengambil paket yang harian Rp. 1000 dengan fair usage kuotanya hanya 102 MB. Kemungkinan paket tersebut, yang merupakan paket promo, sehingga tidak dimasukkan dalam prioritas bandwidth jaringan internet Telkomsel.

Kemungkinan berikutnya adalah, sedang diadakannya maintenance rutin oleh tekhnisi Telkomsel demi meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Mengingat Telkomsel merupakan raksasa telekomunikasi dengan jumlah pelanggan mencapai 100 juta orang. Untuk meningkatkan kualitas dan mengimbangi perkembangan pelanggan, tentulah wajar jika dilakukan maintenance rutin.

Kemungkinan yang paling mendekati benar, menurut penulis adalah karena faktor cuaca. Keadaan cuaca di tempat penulis pada saat itu memang mendung disertai sedikit gerimis. Mengapa disebut "paling mendekati benar?" karena hanya faktor cuacalah yang penulis ketahui faktanya. Diluar rumah gerimis dan mendungnya pekat. Sedangkan maintenance dan prioritas bandwidth, penulis rasa hanya pihak Telkomsel saja yang tahu. Penulis tidak tahu dan tidak ingin sok tahu.

Kemungkinan "terbodoh" yang sempat terlintas dalam benak penulis adalah kegagalan sistem dalam perusahaan Telkomsel untuk mengelola serta melayani pelanggannya yang menyentuh angka 100 juta. Jangankan 100 juta pelanggan, untuk mengelola 100 orang pelanggan saja, apalagi dengan teknologi dan peralatan yang seadanya, pastilah sangat sulit. Memang kemungkinan "terbodoh", tapi bisa jadi justru kemungkinan inilah yang paling benar. Bagaimana menurut para pembaca sekalian?

Ah, kenapa harus diperpanjang? Itulah kenyataan yang memang harus dihadapi oleh kita-kita para pengguna jasa. Karena sebenarnya yang paling berkuasa dalam pelayanan pelanggan adalah para pengusaha pelayanan tersebut. Mereka dengan bebas merubah, mengganti, membuat dan memberikan syarat-syarat tertentu yang sekiranya menguntungkan mereka. Itulah alasannya mengapa dalam setiap promo selalu dicantumkan "syarat dan ketentuan berlaku" dan "masa waktu promo bisa berubah tanpa pemberitahuan". Pahit!

Sekarang mari kita buang jauh-jauh pikiran-pikiran meresahkan di atas dan kita pasang hati dan jiwa kita untuk bersabar dalam menggunakan layanan telekomunikasi. Telkomsel is Telkomsel dengan segala kebijakan dan teknologinya. Kita adalah kita dengan segala keterbatasannya sebagai pelanggan.

Artikel ini hanya merupakan curahan hati dan tidak bermaksud untuk mendiskreditkan atau memojokkan merek dan perusahaan tertentu. Jika merasa tersinggung, sebaiknya instrospeksi diri untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya...........

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Blog Client : MS Word 2007 | Sumber : Pengalaman Pribadi | Copyright@2011 |

Kamis, 08 Desember 2011

Tips Mencegah Pulsa Terkuras

Jember-Indonesia. Pernah mengalami kejadian menyebalkan sehubungan dengan pulsa handphone anda? Baru sehari diisi pulsa, eh, sudah habis? Tidak pernah digunakan untuk menelepon, tapi dalam satu bulan tagihan gila-gilaan? Kalau pernah mengalaminya, selamat ! anda sudah menjadi korban mafia penguras pulsa. Dan kalaupun anda tidak menjadi korban mafia penguras pulsa meskipun anda juga mengalami hal yang sama, selamat juga ! karena anda sudah menjadi korban teknologi.

Menjadi korban apapun, selama pulsa anda terkuras, pada dasarnya sama. Yaitu menyebalkan. Tapi, sebenarnya ada tips dan trik khusus untuk mencegah hal tersebut menimpa anda. Berikut ini akan penulis uraikan tips dan triknya;

  1. Jangan pernah sekalipun mengaktifkan fitur RBT/NSP/i-Ring dan sejenisnya, meskipun ada embel-embel free. Karena biasanya gratisnya hanya untuk seminggu. Setelah habis seminggu, jelas berbayar yang akan langsung dipotongkan dari pulsa.
  2. Jangan pernah sekalipun tergoda untuk mendownload
    lagu, wallpaper, game dan sejenisnya dari internet, karena akses data internet untuk melakukan hal-hal tersebut cukup menguras pulsa. Lagipula, kita bisa dengan mudah mendapatkan hal tersebut dari komputer dan handphone teman atau saudara kita.
  3. Jangan pernah sekalipun untuk menekan tombol 5 atau tombol lain yang diinstruksikan pada saat kita menghubungi teman atau orang lain yang kebetulan mereka mengaktifkan fitur RBT/NSP/i-Ring dan sejenisnya. Karena instruksi tersebut memang sengaja menjebak kita langsung berlangganan fitur yang sama dengan teman kita.
  4. jangan pernah mencoba-coba untuk mengikuti petunjuk dalam iklan di media massa yang biasanya berbentuk kombinasi bintang angka dan pagar. Misalnya *342*5# atau sejenis itu, karena kombinasi tersebut akan mengarahkan kita menjadi pelanggan dari layanan tersebut, yang bisa berupa game, lagu atau informasi selebritis. Otomatis pulsa kita akan terpotong setiap minggunya.
  5. Jangan pernah mencoba-coba untuk sekalipun mengirim sms dengan isi ; REG, SUB, ADD dan segala jenisnya ke nomer-nomer pendek ataupun nomer panjang. Karena istilah REG, SUB, ADD merupakan kombinasi perintah untuk permintaan berlangganan tentang suatu produk layanan. Misal; REG UBAN ke 7886, artinya kita meminta berlangganan (register) layanan informasi tentang uban dan seterusnya. Pulsa akan terpotong otomatis setiap hari atau minggu.
  6. Gantilah HANDPHONE anda dengan yang minim fitur-fitur canggih. Fitur-fitur canggih semacam GPRS, 3G bahkan HSDPA dalam handphone anda ditambah dengan kelengkapan aplikasi jaringan sosial populer, akan menjadikan anda lupa waktu. Anda akan menjadi ketagihan dan selalu mengakses untuk update status. Ujung-ujungnya, tagihan pulsa handphone anda membengkak.
  7. Yang terakhir, teraturlah mengisi pulsa dengan nominal kecil dan kalau pulsa sudah habis, biasakan untuk tidak segera mengisi pulsa. Mengisi pulsa hanya pada saat mendekati masa tenggang akan mengurangi konsumsi anda pada pulsa.

Itulah beberapa -tepatnya cuma 7- tips yang bisa penulis sampaikan. Semoga cukup bisa membantu mengurangi permasalahan anda dengan pulsa. Ingat, apapun merek handphone anda, bagaimanapun fitur-fiturnya dan apapun operatornya, yang menentukan hemat atau tidaknya pulsa adalah tetap anda sendiri ! Bijaksanalah dalam mempergunakan handphone anda dan dalam mengelola pulsa anda.

Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di ulasan selanjutnya....

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Pemikiran Pribadi | Copyright@2011 |

Desember; Saat Tepat Untuk Merenung !

Jember-Indonesia. Bulan desember sudah memasuki hari-hari pertengahan. Bagi saudara-saudara kita yang Nasrani, tak perlu menunggu waktu lama untuk sampai di hari suci mereka. Yaitu Hari Natal. Bagi anak-anak, momen Natal adalah momen terindah sepanjang hidup mereka. Karena dalam Natal akan ada banyak hadiah dari Santa.

Terlepas dari hal itu semua, desember juga cukup memberi arti bagi seluruh penduduk bumi. Desember adalah bulan terakhir dalam penanggalan Masehi. Itu artinya, setelah desember berakhir maka akan masuk pada bulan pertama di tahun baru. Ya, tahun baru !! Tahun baru, yang berarti pesta meriah, pesta kembang api, begadang semalaman dan yang umum terjadi adalah pesta countdown atau hitung mundur.

Sebenarnya, bagi saudara-saudara kita yang Muslim, mereka sudah merayakan tahun baru dalam penanggalan hijriah atau penanggalan Islam. Tepatnya, mereka merayakan pada tanggal 27 Nopember, beberapa minggu yang lalu.

Banyak cara untuk merayakan datangnya tahun baru. Baik itu tahun baru Islam, tahun baru Imlek maupun yang lebih banyak ditunggu-tunggu oleh penduduk bumi, tahun baru Masehi. Semua cara tersebut sah-sah saja dilakukan oleh siapa saja, selama tentunya tidak melanggar aturan yang sudah ada. Kita mau pesta semalam suntuk, atau menggelar pesta kembang api yang mewah, atau cuma duduk-duduk sambil bengong di depan rumah melihat pawai motor anak-anak muda, semuanya terserah individu masing-masing.

Namun, pernahkah terlintas dalam pikiran para pembaca sekalian untuk merayakan tahun baru dengan merenung? Ya, hanya dengan merenung? Menurut penulis, merenung adalah cara yang paling tepat untuk menyambut datangnya tahun baru. Dan saat yang paling tepat untuk menjalani aksi perenungan, menurut penulis adalah sepanjang minggu-minggu terakhir bulan desember menuju awal-awal minggu tahun baru.

Merenung sebenarnya bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk meditasi sederhana. Merenung adalah juga merupakan proses menempatkan hati, perasaan dan pikiran pada titik paling tenang atau klimaks. Dengan merenung, kita akan mengevaluasi kembali perjalanan waktu kita sepanjang tahun. Dengan begitu, kita menjadi tahu tentang apa, bagaimana dan siapa saja yang menjadi bagian dari hidup kita.

Dengan merenung, kita menjadi lebih hati-hati melangkah di tahun yang akan tiba karena dalam perenungan kita, kita pasti akan belajar banyak dari setiap kesalahan yang sudah terjadi. Coba pikirkan dengan tenang, tenang dan sekali lagi tenang, apa saja yang sudah anda lakukan atau perbuat terhadap orang tua anda, saudara anda dan terhadap diri anda sendiri. Renungkan dengan penuh pendalaman dan keikhlasan, kemudian tanyakan pada hati anda dalam perenungan itu; apakah sudah benar, sekali lagi, apakah sudah benar apa yang sudah anda perbuat?

Jika anda merasa apa yang anda perbuat tersebut sudah benar, syukurlah. Maka persiapkan diri anda menyambut tahun baru untuk berbuat, bertindak dan mengambil keputusan dengan lebih hati-hati dan bijaksana. Namun jika anda merasa apa yang anda perbuat masih banyak salahnya. Masih tidak sempurna dan pada intinya setiap apa yang anda lakukan cukup menyusahkan orang lain; janganlah kemudian anda menyesalinya.

Penyesalan tidak akan ada artinya. Penyesalan tidak akan bisa memutar kembali roda waktu. Perenungan anda bukanlah untuk menyesali kesalahan namun justru untuk memperbaiki kesalahan anda sebelumnya. Mantapkan hati dan pikiran anda untuk berubah menjadi lebih baik. Merenunglah lebih dalam dan temukan jalan terbaik untuk menjadikan anda dan hidup anda lebih bermakna.

Menyesal bukanlah jawaban dari setiap permasalahan, namun tekad kuat untuk memperbaiki setiap kesalahan yang sudah terjadi adalah jawaban terbaik untuk mengatasi permasalahan menyambut tahun baru. Akhirnya, penulis sampaikan "SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1433 & SELAMAT TAHUN BARU MASEHI 2012"

Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.....

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Pemikiran Pribadi | Copyright@2011 |

Dunia Hanya Seluas Daun Kelor

Jember-Indonesia. Pernah mendengar ungkapan "Dunia tak seluas daun kelor"? Atau setidaknya ungkapan-ungkapan dengan makna yang hampir serupa? Percaya atau tidak, ungkapan tersebut memang ada benarnya meskipun tidak sepenuhnya benar. Lho kok? Iya, daun kelor yang besarnya hanya seluas kuku ibu jari orang dewasa jelas tidak bisa disamakan dengan luasnya dunia.

Tapi siapa menyangka kalau pada kenyataannya luas dunia "saat ini" hanyalah seluas daun kelor!! Ungkapan yang sekaligus menjadi judul posting artikel kali ini, secara realita memang tidak benar. Namun jika ditinjau secara filosofi, penulis sangat meyakini kebenaran dari ungkapan tersebut.

Daun kelor yang kecil, bahkan mungkin lebih kecil dari kuku ibu jari anda sekalian tentu sangatlah mudah jika kita hendak menjelajahinya dari ujung ke ujung. Cukup dengan gerakan bola mata, kita sudah bisa mengamati ujung atas daun ke ujung bawah daun. Bahkan tanpa perlu untuk berjalan.

Terkait dengan luasnya dunia? Nah hal itulah yang akan menjadi inti dari artikel ini. Anda pasti masih mengingat masa-masa anda masih kecil dahulu? Kurang lebih sekitar 30 atau 40 tahun yang lalu. Penulis yakin, pada masa itu sekedar untuk menuju rumah nenek di kampung atau desa yang jaraknya hanya 50 km saja, membutuhkan waktu berjam-jam.

Jangankan itu, beberapa tahun yang lalu, sekitar 10 tahun atau 15 tahunan yang lalu, untuk berkunjung ke Amerika, Eropa dan tempat-tempat lain di belahan dunia lainnya, membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Meskipun sudah ada pesawat telepon yang memungkinkan adanya pembicaraan langsung dari dan ke belahan dunia lain, tetap saja masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Masa-masa itulah yang disebut sebagai masa dimana "Dunia Tidak Seluas Daun Kelor" karena memang dunia lebih luas.

Coba bandingkan dengan masa sekarang? Dengan adanya perkembangan teknologi transportasi, komunikasi dan kemajuan peradaban, jarak 50 km bukanlah hal yang jauh. Bahkan tidak sampai membutuuhkan waktu 1 jam, jarak tersebut sudah tercapai. Apalagi dengan adanya internet, maka menjelajah Amerika, Eropa, Asia dan belahan dunia lainnya bisa dicapai dalam kedipan mata.

Secara fisik, kita memang tidak berada di tempat yang dimaksud, tapi semua informasi tentang tempat-tempat tersebut sudah kita dapatkan dalam genggaman. Pun begitu sejak ada jaringan telepon internet, begitu mudahnya kita saling bicara dan bertatap wajah menggunakan fasilitas video konferens. Inilah yang dimaksud dengan "Dunia Hanya Seluas Daun Kelor"

Mohon maaf, tulisan ini hanya sekedar menuangkan pendapat dan gagasan yang tersembul diantara serpihan pikiran. Setuju ataupun tidak setuju, itulah pikiran penulis saat ini. Dan sampai jumpa dalam artikel selanjutnya.

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Isi Kepala Penulis | Copyright@2011 |

Minggu, 04 Desember 2011

Waspadai Kejahatan Di Sekitar Anda

Jember – Indonesia. Sering kita mendengar dan melihat melalui berbagai media massa tentang suatu aksi kejahatan. Entah itu perampokan, penodongan, pencurian, penipuan serta aksi kejahatan seksual seperti pencabulan dan pemerkosaan. Beberapa aksi kejahatan tersebut, meskipun tidak selalu disertai oleh kekerasan, penulis rasa cukup meresahkan. Apalagi jika aksi kejahatan tersebut disertai tindak kekerasan.

Sebagaimana pesan bang napi yang menegaskan bahwa "kejahatan terjadi karena ada peluang atau kesempatan, jadi waspadalah, waspadalah!!". Memang, peluang terjadinya kejahatan bisa datang dari mana saja. Peluang bisa muncul di mana saja dan oleh siapa saja. Waspada adalah kunci utama untuk menghindari diri dari aksi kejahatan. Namun, mengenali peluang kemungkinan penyebab kejahatan juga merupakan hal penting yang perlu untuk dicermati.

Peluang terbesar munculnya aksi kejahatan, percaya atau tidak, justru berasal dari diri kita sendiri. Gaya hidup mewah dengan menonjolkan perhiasan emas yang meriah di sekujur tubuh; menenteng handphone yang mahal meskipun ada saku baju; menenteng dompet besar dan mewah; hampir 100% menciptakan peluang aksi kejahatan penjambretan, penodongan maupun penipuan bermodus hipnotis.

Gaya berbusana seksi dengan baju "kurang bahan"; berdandan secara berlebihan dan tampil agak vulgar; diyakini 99,9 % menciptakan peluang aksi kejahatan seksual berupa pemerkosaan, pencabulan maupun penculikan. Meskipun tidak sepenuhnya yang berbusana tertutup dipastikan luput dari aksi kejahatan sejenis ini. Faktor lingkungan yang sepi lebih menjadi pelengkap terjadinya peluang aksi kejahatan seksual.

Kelelahan dalam pekerjaan, dalam perjalanan dan kelelahan pikiran karena menumpuknya permasalahan; diyakini hampir 99 % mampu menciptakan peluang aksi kejahatan penipuan, perampokan, penodongan maupun kejahatan seksual. Tidak hanya itu saja, kemungkinan paling tragis dari semua peluang aksi kejahatan di atas adalah aksi pembunuhan.

Berikut adalah contoh beberapa kasus aksi kejahatan yang memanfaatkan peluang;

  1. Hari Jum'at, 2 Desember 2011. Seorang tetangga dari keluarga besar penulis, mengalami musibah penipuan dengan kerugian berupa perhiasan emas 10 gr. Kronologisnya adalah sebagai berikut: Sejak pagi hari, korban yang memiliki kebiasaan menggunakan perhiasan emas, bekerja mondar-mandir mengusung kayu bakar dari kebun menuju rumahnya yang berjarak 500 meter. Dalam kegiatan tersebut, korban tidak menyadari kalau dirinya sedang diamati oleh pelaku. Pada saat si korban mengusung tumpukan kayu terakhir, si pelaku kejahatan diam-diam mengikutinya dari belakang. Setibanya di rumah, pelaku menepuk pundak korban dan menyampaikan berita kalau si korban mendapatkan hadiah setumpuk sabun cuci.


     

    Pelaku juga mengatakan kalau si korban bakal mendapatkan 1 karung beras sambil menunjuk ke arah motor pelaku yang memang ada sekarung beras di sana. Si korban yang memang kelelahan sehabis bekerja, tentu saja merasa senang mendapatkan hadiah tersebut. Pelaku tak henti-hentinya mengajak si korban mengobrol dan kemudian menyarankan kepada korban untuk melepas seluruh perhiasan emas yang menempel di tubuh korban, dengan alasan demi keamanan. Pelaku kemudian meminta korban untuk menyimpan perhiasan tersebut di dalam kamar. Pelaku mengikuti korban ke dalam kamar dan menyarankan dimana letak yang paling aman.


     

    Kemudian kedua orang tersebut kembali ke depan untuk membuka dan membagi hadiah. Pada saat kesibukan tersebut, pelaku meminta ijin untuk ke kamar kecil, padahal sebenarnya si pelaku masuk kamar untuk mengambil perhiasan si korban. Si korban yang sedang membuka dan mengguntingi sabun cuci hadiah tentu tidak menyadari hal itu. Tak lama kemudian pelaku keluar dan langsung menuju ke motornya dengan mengatakan kalau baru saja di telpon oleh temannya untuk mengambil hadiah yang lainnya.


     

    Setelah berselang sejam lamanya, pelaku tidak kembali. Korban baru menyadari kalau sudah menjadi korban kejahatan. Emas 10 gr hanya ditukar oleh 1 kardus sabun cuci.


     

  2. Satu minggu sebelum kejadian di atas, kejadian hampir serupa juga dialami oleh tetangga dari kakak kandung Ibu Mertua penulis. Kerugiannya juga sama, emas 10 gr. Namun kejadiannya bukan karena penipuan melainkan penodongan. Kronologisnya adalah sebagai berikut: malam itu, suami korban keluar untuk menghadiri kondangan di rumah tetangga. Selang beberapa lama, datang seorang pria yang mengatakan kalau ban sepeda motornya kurang angin dan berniat meminjam pompa tangan. Korban yang tidak menaruh curiga langsung meminjamkan kepada pelaku.


     

    Setelah selesai memompa, pelaku menanyakan dimana letak pompa tersebut sambil terus menyelonong masuk rumah. Korban sertamerta mengikuti dan menunjuk tempat pompa. Pompa diletakkan oleh pelaku dan langsung membekap korban sambil mengeluarkan senjata tajam. Tanpa perlawanan, kalung emas 10 gr langsung dibawa kabur oleh pelaku. Ini adalah kali kedua korban menjadi target kejahatan setelah sebulan sebelumnya menjadi korban penipuan dengan modus mirip pada ilustrasi a.

Dari dua cerita di atas, jelaslah bahwa, pemakaian perhiasan secara menyolok, kelelahan setelah bekerja dan lingkungan yang sepi bisa menjadi pemicu munculnya peluang aksi kejahatan. Nah, agar kejadian seperti di tuliskan di atas tidak menimpa pembaca sekalian, berikut adalah tipsnya;

  1. Jangan pernah sekalipun memakai perhiasan secara berlebihan, meskipun itu ketika di lingkungan rumah. Ingat perhiasan hanya untuk disimpan.
  2. Jangan pernah sekalipun menerima tamu orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya, terutama pada saat keadaan di rumah sedang sepi.
  3. Jangan pernah sekalipun bepergian seorang diri. Setidak-tidaknya bawalah satu teman atau lebih yang memiliki keahlian beladiri maupun keberanian.
  4. Yang paling penting adalah; kenali lingkungan dimana anda berada, karena peluang kejahatan bisa muncul dari mana saja dan di mana saja. Waspadah adalah kuncinya!!!

Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya....

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Berbagai Sumber | Copyright@2011 |