Ucapan Selamat Datang

SELAMAT MENYIMAK SETIAP ULASAN YANG KAMI SAJIKAN

Minggu, 10 Juli 2011

Dimensi Khayal

Jember-Indonesia. Dalam ulasan di posting saat ini, penulis ingin mengutarakan beberapa hal yang berada dalam dimensi khayal, dan selama beberapa tahun terakhir senantiasa memenuhi alam pikiran. Yang namanya dimensi khayal, tentulah bukan sesuatu yang nyata atau realitis. Semua masih dalam ranah "mimpi","khayal", dan "imajinasi." Namun, tidak ada salahnya jika dalam kesempatan ini, penulis berbagi dengan seluruh penggiat Blog tentang apa dan bagaimana dimensi khayal penulis.

  1. Jabatan.

    Dalam dimensi khayal penulis, ada beberapa jabatan publik yang sangat ingin diraih serta ada beberapa jabatan yang sama sekali tidak ingin diraih. Dimulai dari yang sangat paling diharapkan sampai dengan yang sangat paling tidak diharapkan adalah;

    1. Petani Biasa.

      Selain masalah harga pupuk, hama tanaman dan harga jual hasil pertanian yang anjlok, ritme kehidupan petani cukup datar dan menyenangkan. Pagi-pagi buta berangkat ke sawah, memandang hamparan tanaman hijau subur ditingkah kicau burung bersahutan, alangkah damai dalam hati. Tidak ada yang terlintas dalam pikiran selain mengharap hasil panen yang bagus sehingga bisa menyimpan gabah untuk kebutuhan makan keluarga sampai masa panen berikutnya. Menjadi petani, seolah menjadikan hidup untuk menghidupkan orang lain disekitar kita.

    2. Pedagang.

      Selain masalah persaingan yang keras, harga grosir barang dagangan yang naik turun mengikuti dollar, strategi pemasaran yang sulit diterapkan dan keterbatasan pemasaran, menjadi pedagang cukup menyenangkan meskipun harus lebih keras dalam bekerja. Setidaknya, melihat barang dagangan laris terjual dengan cara yang sehat, sangat melegakan hati dan mampu memberikan pengharapan bagi keluarga yang menanti di rumah. Jika menjadi pedagang, stamina, pikiran seolah tanpa henti digerakkan agar senantiasa mendapatkan hasil dagang yang luar biasa.

    3. Sopir.

      Selain tanggung jawab yang sangat besar karena menyangkut nyawa orang lain, stamina yang kuat, kecakapan dalam mengendalikan kendaraan, nyaris tidak ada hal lain yang menjadikan sopir sebagai pekerjaan yang menakutkan. Jika ditunjang dengan hobi dan kesenangan terhadap dunia persopiran, sejatinya menjadi sopir cukup menyenangkan.

    4. Guru.

      Kelihatannya nyaman dan menyenangkan menjadi guru, namun dibalik itu semua tersembunyi tanggung jawab yang sangat besar. Betapa tidak? Generasi muda bangsa, masa depan negara kita semuanya digantungkan kepada seberapa berhasilnya seorang guru dalam memberikan materi pelajaran. Mendapatkan gaji yang cukup dan jaminan pensiun di masa depan adalah nilai lebih menjadi guru, tapi keikhlasan dalam membimbing dan mengarahkan setiap muridnya cukup menjadi beban pemberat untuk menjadi guru.

    5. Aparat Hukum.

      Tidak pernah terlintas dalam pikiran penulis untuk mengharap menjadi aparat hukum, bahkan meskipun ditawari dengan cuma-Cuma, penulis tetap akan menolaknya. Karena di pundak aparat hukum tertumpu beban tanggung jawab yang besar dan penuh dengan tantangan yang berat. Belum lagi jika hati dan jiwa kita belum bersih sepenuhnya, penulis yakin jika godaan berupa kenikmatan duniawi oleh pihak-pihak yang mengharapkan keuntungan dengan cara jahat tidak akan mampu kita tolak. Untuk mendapatkan harta halal untuk dimakan oleh anak dan istri, sangat berat karena harus melawan arus.

    6. Menteri.

      Adalah merupakan jabatan yang tidak ingin penulis dapatkan karena menjadi menteri adalah tercebur dalam politik. Sedangkan politik, menurut penulis adalah kejam. Politik adalah kotor bagi sebagian orang. Selain menghadapi tekanan kanan dan kiri, menjadi menteri juga menghadapi tekanan dari atasan. Gaji besar, perjalanan dinas luar negeri dan segala fasilitas wah lainnya, tidak menjamin hidup seorang menteri bisa tenang dan damai. Jika tersandung masalah, stroke, jantung dan berbagai penyakit berat lainnya sudah siap menyambut. Wah wah wah.

    7. Presiden.

      Cukup singkat gambaran yang akan penulis sampaikan untuk jabatan yang satu ini, yaitu "RUWET."

  2. Kekayaan.

    Dalam dimensi khayal penulis, kekayaan yang diharapkan tidaklah terlalu melimpah ruah dan berlebihan, sampai-sampai kesulitan untuk menghabiskan kekayaan tersebut. Setidaknya, cukup untuk memberi makan anak, istri dan beberapa orang yang membutuhkan dalam setiap bulannya. Serta kekayaan yang tersisa cukup untuk membekali anak-anak dan pihak lain yang membutuhkan dengan ilmu pengetahuan yang baik. Intinya adalah kekayaan yang bermanfaat dan didapat dengan cara halal.

  3. Kendaraan.

    Jika dengan mengendarai sebuah Toyota Kijang Innova, bisa mengajak 7 orang lainnya untuk merasakan kenikmatan berkendara dan merasakan kesenangan bersama, untuk apa membayar mahal sampai milyaran rupiah menebus Ferrari yang hanya memamerkan gengsi dan egoisme belaka, karena hanya cukup untuk 2 orang saja? Kalaupun penulis diberi Ferrari secara cuma-cuma alias gratis, penulis tetap akan menukarnya dengan Kijang Innova. Toh jika berangkat ke Jakarta dan menghadapi macet, sama-sama harus berhenti?!

  4. Pendamping.

    Seandainya Asmirandah bersedia menjadi istri penulis, syukur Alhamdulillah. Jikalaupun tidak mau, ya sudah tidak mengapa. Toh, Allah sudah menyediakan gantinya yang sepadan (maksudnya sama-sama perempuan) dan cantik tentunya.

  5. Ibadah.

    Tidak pernah terlewatkan untuk yang wajib dan sangat mengharapkan mendapat undangan berhaji. Amin.....


 

Penulis : Pakdhe U | Editor : Pakdhe U | Sumber : Dimensi Khayal Penulis | Copyright @2011 |Add Me |...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar